About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Jumat, 19 November 2010

Ekaristi

Gatel rasanya mo ngasi tau orang2 Katolik yang sering ke gereja itu, mbok ya jangan asal nurut aja sama apa yang disuruh sama pastornya. Pastor juga manusia, bisa salah dan ada kalanya moodnya lebih kuat ketimbang yang seharusnya. Yang mau gw ungkapin di bawah ini adalah bukan hal buruk, melainkan hal2 baik yang cenderung dilakukan oleh orang Katolik pada waktu misa tapi banyak dari mereka ga tau esensiya. Berikut ini beberapa hal yang mungkin sebagian orang Katolik ga tau/sadar apa dan untuk apa dia melakukan itu di gereja.

1.   Sujud sebelum masuk ke tempat duduk.
Waktu baru dateng dan kita udah nentuin mo duduk di mana selama misa/kebaktian berlangsung, biasanya kita sujud menghadap altar sebagai lambang penghormatan kita. Ataupun pada saat misa udah selesai dan kita mo pulang dan beranjak dari tempat duduk, sekali lagi kita sujud menghadap altar. Sebenernya apa sih yang kita sujudin/hormati pada saat itu? Kebanyakan orang akan jawab: “Salib yang ada di atas Altar”. Yang bener adalah: “Tubuh dan Darah Kristus yang ada di dalam Tabernakel.” Alasannya: mana yang lebih mulia di hadapan anda pada waktu itu, patung salib Yesus atau Tubuh & DarahNya? Jadi kalo loe dateng ke gereja untuk berdoa bukan pada hari sabtu/minggu dan loe ga nemuin Tubuh & Darah Kristus di situ, loe ga perlu sujud. Nah gimana gw bisa tau di dalem Tabernakel ada apa ga Tubuh & Darah Kristus? Gampang, loe tinggal liat aja di samping atau sekitar Tabernakel pasti ada lilin atau lampu yang menyala. Kalo nyala artinya Tubuh & Darah Kristus ada di situ.

2.   Tanda Salib terlalu banyak
Agak risih sebenernya setiap kali misa ngeliat orang kanan, kiri, depan, belakang, terlalu sering bikin tanda salib. Bahkan pastor pun seringkali membuat tanda salib di tengah2 misa, terutama pada waktu abis khotbah. Padahal waktu sekolah dulu udah dibilangin kalo tanda salib itu digunakan untuk mengawali dan mengakhiri suatu doa. Tapi ga banyak orang yang tau kalo suatu perayaan ekaristi adalah 1 Kesatuan Doa yang ga bisa dipisahkan. Jadi cukuplah membuat tanda salib di awal dan di akhir. Kapan awalnya? Kebanyakan pastor akan selalu ngajak umatnya bikin tanda salib pada awal misa yakni pada waktu pastor baru naik ke altar dan memberikan sedikit pengantar. Ingat, di awal misa, bukan pada waktu berkat yang diberikan di awal misa. Kapan akhirnya? Yakni pada waktu berkat yang diberikan di akhir misa. Biasanya pasto akan berucap: “… Semoga saudara sekalian diberkati oleh Allah Yang Mahakuasa, dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus, Amin.” Jadi, berhentilah mengobrol waktu misa dan fokus pada si empunya pesta, yaitu Babeh. Karena loe ga akan ngobrol sama orang di sebelah loe kan waktu bibir loe lagi ngucap doa?

3.   Sujud dalam doa Aku Percaya
Di beberapa gereja yang pernah gw datengin memang melakukan ritual ini. Mereka membungkukkan badan manakala doa Aku Percaya sedang diucapkan, kalo ga salah pada bagian: “… yang dikandung oleh roh kudus dan dilahirkan oleh perawan Maria.” Katanya ada salah satu jemaat di gereja Kristoforus (Grogol-Jakarta) melihat roh kudus turun dari langit2 gereja pada waktu kalimat tersebut diucapkan dalam bentuk burung merpati. Dan itu berlangsung berulang2 kali setiap kali dia mengikuti misa mingguan. Akhirnya dia memutuskan untuk menceritakan pengalaman ini pada pastor paroki dan membungkukan badan dianggap sebagai bentuk penghormatan terhadap roh kudus. Beberapa paroki setempat akhirnya mengikuti ritual ini. Ini bukan ritual yang salah atau sesat, hanya saja kurang tepat kalo ritual ini harus ditambahkan dalam ritual ekaristi. Menurut gw ini adalah kesaksian pribadi jemaat, biarlah itu menjadi sukacita bagi dirinya dan kita para pendengarnya, bukannya ditambahkan dalam ritual. Lagipula Yesus pernah bilang: “Dimana dua, tiga orang berkumpul dalam namaKu, di situ Aku hadir di tengah2 mereka.” So, sebenernya kan dari awal misa juga udah ada Yesus yang nongkrong bareng di dalem gereja. Ga perlu harus nunggu doa Aku Percaya.

4.   Hosti bukan cuma tubuh Kristus
Banyak banget orang katolik yang ngira hosti itu melambangkan tubuh Kristus yang dikarenakan terbuat dari roti yang ga beragi. Mari kita pake logika kita. Ekaristi kan katanya pestanya Tuhan. Kalo loe diundang ke pesta dan si empunya pesta udah nawarin “Makanlah…” & “Minumlah…” (Doa Syukur Agung) tapi kok pas sampe depan antrian kita Cuma dapet roti doank? Mana anggurnya yang tadi disuruh minum? Yang minum anggurnya malah si pastornya doank. Apa maksudnya si pastor mewakili kita sekaligus si empunya pesta (karena dia yang ngucapin “Makanlah & minumlah…”)? Yang bener adalah pada waktu Doa Syukur Agung udah berlangsung, pada saat itulah prosesi pernyataan roti yang melambangkan tubuh dan anggur yang melambangkan darah disatukan dalam satu sibol, Hosti. Jadi hosti pada waktu udah diberkatin alias udah melewati prosesi Doa Syukur Agung, itu berarti udah melambangkan Tubuh & Darah Kristus. Hosti yang belom diberkati boleh loe injek2, ludahin, ataupun loe hambur2in di jalan. Tapi kalo udah diberkatin, jangan sekali2 loe main2 sama itu. Ini ga bercanda, ada banyak cerita yang berkaitan dengan percaya/ga percayanya seseorang terhadap Hosti yang melambangkan Tubuh & Darah Kristus. Contohnya: gw pernah denger ini di khotbah 2 pastor yang berbeda pada waktu & tempat yang beda juga. Jadi ceritanya ada 1 orang pastor yang udah bertahun2 jadi pastor, berkatin hosti, melewati beratus2 prosesi Doa Syukur Agung, tapi dalam hatinya yang paling dalem dia tuh ga percaya bahkan konyol bagi dia kalo daging & darah dilambahkan hanya dalam 1 hosti kering. Suatu hari di perayaan ekaristi yang dia pimpin, tepat pada saat prosesi Doa Syukur Agung, mendadak hosti yang udah dipersiapkan untuk dibagikan ke umat berubah menjadi seonggok daging segar yang masih berdarah2. Dan katanya daging dengan darah segar tersebut masih ada sampe sekarang disimpen di dalam Monstran (piala dengan tinggi rata2 30 cm dimana terdapat  lingkatan pada bagian atasnya. Pada lingkaran tersebutlah daging berdarah tersebut disimpan) di Vatikan dengan kondisi masih segar. Jadi cobalah selalu berangkat ke gereja setiap minggu, karena waktu loe nerima tubuh & darah Dia, loe sama aja udah nerima berkat sepanjang masa yang ga bisa dinilai dengan apapun, bener2 berharga. Perjuangkanlah minimal seminggu sekali loe dapetin asupan yang berkualitas. Sapa tau hidup loe banyak kelimpahan berkat.

Semoga penjelasan ini bisa sedikit memberi pengerti akan iman kristiani yang selama ini kita pegang. Bahwa berangkat ke gereja dan nerima tubuh & darah Kristus bener2 bikin hidup kita melimpah, tenang dan damai. Bahwa ada satu pribadi dalam hidup ini yang bisa diandalkan untuk dijadikan pegangan untuk kekuatan melewati setiap rintangan hidup. Apapun permasalahan hidup kita, kalo punya pegangan rasanya jadi tenang.