About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Sabtu, 30 Juni 2012

Surat Untuk Pencuri Sepeda


Sedih banget sih rasanya sepeda yang saya beli 1 bulan yang lalu harus hilang dicuri orang yang ga bertanggung jawab. Apa sampe sekekurangan itukah kamu sampe harus nyuri sepeda saya?


Kenapa sih harus mencuri? Dan kalo nyuri sepeda saya kenapa helm nya ditinggal? Apa maksudnya? Ngeledek? Apa karena ukuran kepalanya beda? Apa karena kamu mau jual lagi sepeda saya itu ke penadah? Atau kamu sebenernya salah satu pengendaran sepeda juga yang sepedanya di parkir di stasiun itu?

Saya penasaran kamu itu bentukannya seperti apa sih? Apa kamu negro, asia, atau austalia? Pengen banget nonjok muka kamu tau nggak. Pengen banget ngeliat kamu terkapar tak berdaya setelah kita adu fisik. Orang di sini kerja banting tulang biar bisa idup minggu demi minggu, beli sepeda buat demi kemudahan dan penghematan biar bisa belanja, olah raga, dan les inggris di St. Albans (suburb tetangga) jadi ga perlu beli tiket kereta. Kamu cuma tinggal rampas milik orang lain tanpa memikirkan kondisi orang tersebut. Mau sampe kapan kamu clepto gitu?

Saya pernah liat 2 orang Ausi beberapa bulan yang lalu sedang berusaha mempreteli sebuah sepeda di stasiun Ginifer juga. Jangan2 itu kamu ya? Kalo emang bener itu kamu, tobat dah. Tobat sama orang bule. Di Indo orang kaya kamu dikagum2in, karena warna kulit dan rambutmu yang menarik. Tapi di negerimu sendiri tingkahmu udah kaya lintah, benalu. Males kerja, bisanya ngarepin bantuan duit dari pemerintahmu, dasar pemalas!

Saya bukan sekedar kehilangan uang $130 atas sepeda saya itu tapi saya juga mendapatkan tekanan mental dan psikis tau! Gara2 kamu curi sepeda saya, istri saya terus menyalahkan saya karena teledor dan ngotot masih mau parkir sepeda di situ padahal sudah tau ga aman. Karena kehilangan sesuatu yang seharusnya bisa dihindari itu sama dengan konyol katanya.

Beneran deh saya penasaran banget sama kamu itu. Rasa penasarannya sama kaya waktu saya kehilangan motor saya. Kamu tuh sebenernya semiskin apa sih sampe harus nyuri barang orang? Dan, kaya apa bentukan muka kamu itu?

Semoga aja saya bisa nemu lagi sepeda saya yang kamu curi itu. Walaupun 0,5% saja kemungkinannya tapi tetep ada kemungkinan. Bayangan saya di tengah jalan kita ketemu waktu kamu lagi asik2nya mengendarai sepeda saya itu. Tiba2 keasyikanmu itu saya potong dan sepedanya saya bawa pulang.

Saya masih penuh harap saya bisa menemukan sepeda saya lagi. Tolong ya, hai pencuri, jika memang itu beneran terjadi, melunaklah, supaya saya bisa bawa pulang lagi sepeda saya itu sehingga istri saya tidak sedih lagi.

Salam panas,

Petter
Pemilik Sepeda

Melbourne Zoo


Ya ampun deh, selama ini kirain udah postingin cerita tentang jalan2 ke kebun binatang, ternyata pas di cek kok beneran belom ada. Waduh, emang beneran deh saya harus memaksimalkan fungsi HP, supaya pas momennya baru terjadi saya bisa langsung update blog, jadi ceritanya ga basi kaya gini. Ditambah lagi beresiko ceritanya ada yang lupa.

Baiklah, dengan kekuatan imajinasi, saya akan coba mengingat kembali perjalanan 29 April 2012 yang lalu. Nama tempetnya Melbourne Zoo. Kalau dari City Loop cukup naik train ke arah Upfield lalu turun di stasiun Royal Park. Melbourne Zoo tepat ada di seberang stasiun. Harga tiket masuknya $25 per orang. Cukup tinggi harganya, tapi melihat binatang2 yang di dalamnya sehat2 semua, ya berarti $25 per orang besar kemungkinan ga dikorupsi sih. Daripada bayar murah tapi abis itu yang diliat binatang2 yang kasihan, kurus, kurang makan, ga aktif. Bahkan mungkin ada binatang yang mati pula seperti kebun binatang di Surabaya yang di tutup beberapa bulan lalu karena banyak binatang yang terlantar, tidak terurus dan hilang entah kemana. Mungkin dijual buat nutup biaya.

Jerapah dan Zebra
Oke, intinya, namanya kebun binatang ya pastinya isinya binatang. Binatang yang berdomisili di sini ya tentu saja besar kemungkinannya ada yang persis mirip seperti yang di Indo. Seperti misalnya saja jenis2 burung, dari burung Kakatua, Betet, Beo, Pelikan, dll. Tapi yang unik seperti Leopard atau di Indo lebih dikenal dengan Macan Tutul. Ada macam2 Leopard di sini misalnya Persian Leopard yang warnanya seperti Harimau bertotol-totol hitam, dan Snow Leopard yang berwarna putih bertotol hitam.

Ternyata eh ternyata, di sini ada juga Harimau Sumatra. Hewan yang biasa berburu di malam hari ini untungnya masih diakui milik Indonesia yang katanya hanya bisa ditemukan di pulau Sumatra. Untungnya pemerintah Ausi mungkin masih mau memberikan informasi yang sebenar2nya. Kalo pun pemerintah Ausi mau mengakui Harimau Sumatra adalah hewan mereka, saya yakin pemerintah Indo pasti lembek. Bisa kita lihat bagaimana tanggapan pemerintah Indo terhadap pemerintah Malaysia yang selalu mencuri budaya Indo. Harimau Sumatra ternyata jago berenang lho, saya baru tau setelah baca papan penjelasan di pagarnya. Hahaha... Selain Harimau Sumatra yang saya sudah pernah lihat di Indo, di sini juga ada Singa, hewan pasaran yang 75% pasti ada di kebun binatang. Singa yang termasuk hewan berkelompok biasanya isi dari kelompoknya terdiri dari 12 keluarga. Bukan 12 anggota keluarga lho, tapi 12 keluarga yang artinya kalo 1 keluarga ada 2 dewasa 1 anak, berarti dalam 1 kelompok terdiri dari 36 anggota. Singa yang biasanya hidup di tanah terbuka yang terdiri dari rerumputan tinggi sebagai tempat persembunyian mereka ketika mau mengejar mangsanya. Pernah liat Singa jantan berburu? Nah, kamu pasti lagi mimpi. Singa jantan ga pernah berburu. Yang berburu selalu singa betina. Singa jantan kerjanya Cuma berantem dan jadi satpam buat keluarganya.

Babon
Binatang berikutnya saya ga tau ini binatang apa. Bentuknya sih mirip2 sama tupai, tapi waktu saya translete ke google kok ga keluar artinya. Jangan2 ini binatang lain hanya saja penampakannya mirip tupai. Nama binatang ini Brazilian Agouti, yang pastinya berasal dari Brazil. Hewan ini biasanya tinggal di hutan atau di area2 yang khusus membudidayakan hewan ini. Tujuannya tentu saja untuk pengembang-biakan supaya tidak punah. Hewan yang biasa hidup berkelompok ini kalau tinggal di alam bebas kadang2 sering ngebuntutin temennya dari hewan lain yaitu Monyet tunjuannya untuk dapetin makanan yang sudah jatuh dari pohonnya. Sementara si monyet makan yang masih bergelantungan di pohon. Sama2 hidupnya berkelompok seperti Singa tapi bedanya dalam 1 kelompok Agouti hanya terdiri dari 1 keluarga saja, 2 dewasa dan 1 anak/lebih. Hewan ini punya kebiasaan mirip sama temen kos kami yang suka nyimpen makanan untuk dimakan besok2. Bahkan bisa berminggu2 makanan tersebut masih belum habis. Hahaha... berarti besok2 kalo mau ngeledekin temen kos kami tinggal miripin aja sama Agouti.

Burung Unta dan Kangguru
Wombat, hewan khas Australia biasa ditemukan di bagian tenggara Australia terutama di daerah hutan atau kepulauan. Wombat biasanya sepanjang hari hanya tinggal di dalam liang dan akan keluar mencari makan ketika hari menjelang malam dan cuaca mulai mendingin. Hewan ini ternyata bukan carnivora, makanannya melainkan rumput2 alam dan akar2an, baik akar pohon maupun akar dari semak belukar.

Binturong, jangan tanyakan apa nama Indonya. Karena sebenernya Binturong ini adalah hewan yang hidup di daerah tropis seperti Indo. Tapi sejujurnya saja saya sendiri belum pernah liat hewan ini. Bentuknya seperti musang dengan bulu yang sangat lebat dan Binturong ini bisa memanjat pohon. Di Indonesia hewan ini biasanya ditemukan di pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Sementara di tempat lain hewan ini bisa ditemukan di negara Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Tapir
Hewan berikutnya adalah Berang-berang atau di sini biasa dipanggil Otter. Hewan ini termasuknya lincah dan senang dengan hal2 baru yang bagi mereka belum pernah melihatnya. Contohnya saja waktu kami melihat berang2 ini, mereka terlihat sedang berebut makanan. Lho, eh, apa itu? Apa yang mereka perebutkan? Makanan apa? Warnanya hitam mengkilap. Sejenis hewankah yang mereka perebutkan? Saya butuh 30-60 detik untuk bisa menyadari kalau yang mereka perebutkan adalah sepatu anak2 yang jatuh ke dalam kandang mereka. Mungkin itu sepatu dari pengunjung, tapi gara2 sepatu tersebut, berang2 ini jadi terlihat aktif sekali.

Babi Hutan
Sekarang saatnya masuk ke dunia hewan air. Dari Anjing Laut, Pinguin, ikan2an, kuda laut, ganggang laut, dan karang2an. Banyak ikan2 yang unik seperti ikan badut, ikan hiu, dan ikan yang sukannya sembunyi di dalam pasir (maaf lupa namanya) tapi dikarenakan posisinya di dalam ruangan yang remang2 mengakibatkan gambar yang diambil kurang memuaskan.

Ada yang nuansa yang cukup mengesankan di Melbourne Zoo ini. Kami menemukan satu spot yang mengesankan seperti sedang pulang kampung. Suasananya persis seperti di pedesaan di Indo dimana ada orang2an sawahnya, pohon pisang liar, gerobak, becak, rumah adat, dan alat2 masak yang pernah dipakai. Sepertinya spot ini mau menceritakan tentang budaya asia tenggara terutama Thailand dimana spot ini memang bersebelahan dengan kandang Gajah.

Landak
Gajah, hewan dengan kemampuan daya ingat yang luar binasa ini memberikan atraksi yang cukup unik ketika kami menontoni mereka. 6 gajah berjalan berjejer saling bergandengan tangan, he3 bukan bergandengan tangan tapi bergandengan ekor dengan belalai. Sepertinya mereka 1 keluarga dari Bapak, ibu, 2 anak, paman, dan tantenya (kali ini saya ngarang!) mereka diajak mengitari kandang mereka sambil bergandengan dan tentunya aktifitas ini berdasarkan instrukturnya yang berjalan di depannya. Di tempat terpisah tapi masih di kandang yang sama ada 1 gajah yang terlihat menyendiri dengan gadingnya yang panjang namun sudah patah. Sepertinya gajah ini gajah senior alias udah tua dan ga bisa seaktif dulu waktu masih muda. Tapi uniknya sepertinya gajah ini tau kalo kami memperhatikan dan mengambil gambarnya sehingga dia berusaha aktif dengan entah berusaha mengangkat atau hanya sekedar menggerakkan pohon di depannya dengan belalainya

Perjalanannya belum selesai. Kami mulai memasuki dunia hewan dari Indonesia. Di sini ada Kura2, tapi di sini juga ada 1 tengkorak dinosaurus yang pernah ditemukan di Indo. Di sini ada Orang Utan, Lutung, Monyet, dan teman2nya yang sukanya gelayotan dan manjat2. Lalu kami masuk ke rumah kupu2 dimana ketika kami masuk ruangan pembudidayaan kupu2 ini, hawanya langsung panas. Kupu2 sepertinya hanya hidup di daerah tropis dan kami sempat melihat kepompong yang bergerak2 yang isinya sudah jadi kup2 dan dia berusaha keluar. Cukup unik pembudidayaannya karena ternyata kupu2 punya tempet makan juga. Kalo piara anjing/kucing kan biasanya suka ada tuh mangkok/piring yang berfungsi untuk mewadahi makanannya. Nah ternyata kupu2 juga punya tapi bukan berbentuk piring/mangkok tapi hanya berbentuk papan rata dimana terdapat bolongan2 yang isinya makanannya. Saya kurang tau apa isi makanannya.

Waduh, ini kok ceritanya masih panjang ya. Saya singkat aja deh. Biar hemat waktu berhubung saya masih harus belanja, belajar manual forklift, dan jemput istri. Harap maklum semoga dengan liat foto2nya saja sudah bisa mewakili dan mendapatkan gambaran seperti apa Melbourne Zoo. Oya, kami belum sempat liat Kuda Nil padahal kami dateng sudah dari pagi dan kami pulang sudah hampir gelap. Saran nih, kalau memang mau ke sini cobalah datang tepat pada waktu baru dibuka dan bawa bekal makan pagi (kalo ga sempet sarapan), makan siang, dan malam. Kalo bisa makanannya yang praktis jadi bisa makan sambil jalan, jadi menghemat waktu. Di sini sebenernya ada kantinnya juga Cuma harganya cukup mahal.






Kamis, 28 Juni 2012

Dae Jang Geum Korean BBQ


Kali ini ulang tahun Ms. M 25 Mei 2012 kami rayain dengan dinner di Dae Jang Geum Korean BBQ. Maaf, telat 1 bulan lebih 3 hari baru selesai bikin ceritanya. Semoga Ms. M ga marah karena tertunda sekian lama postingannya hehehe... (kaya Ms. M bakalan baca aja postingan saya) Btw, tanggal ulang tahun Ms. M kok bisa sama ya dengan 4 temen istri saya. kompakan nih orang tua mereka lahirannya.

Oke, mari kita bicarakan soal makan2nya. Letak restoran ini ada di China Town. Kalo masuk dari Swanston Street, Melbourne City, resto ini ada di sebelah kanan, setelah 2 atau 3 toko gitu. Salah satu kelebihan makan di sini adalah waitress nya cakep-cakep, booo. Udah kaya artis2 Korea semua, kulit mukanya mulus2.

Ehem, ampir aja melenceng dari topik. Kita mau ngebahas makan2 kali ini, bukan cewe. Kami order Dokboki dan Fried Starch Noodle yang harganya masing2 $10. Fried Starch Noodle ini mirip kaya Su’un digoreng. Tapi yang bikin beda adalah mi nya. Mi nya pake mi yang dulu saya pernah makan di Kangnaroo waktu pesen Mie dingin.  Atau bisa dibilang mi ini terbuat dari kentang. Kami juga order Bimbimbab, Udang goreng tepung, Kimchi Pancake, Seafood Shabu, dan Combination C.

Seafood Shabu ini seperti makan shabu2 di Hanamasa tapi bedanya ini bukan buffet, yang kalo habis bisa nambah lagi sepuasnya tanpa harus bayar lagi. Kalo habis memang bisa nambah lagi, tapi nambah lagi pembayarannya. Menu seharga $55 ini terdiri dari bermacam2 seafood yang dimasukan ke dalam panci rebusnya antara lain udang, kerang, octopus, jamur, dan sayur2an seperti toge, wortel dan kembang kol. Ga perlu pusing atau repot mau masukin sayurnya dulu atau seafoodnya dulu, watress nya akan segera membantu dan ngurusin sampe makanan tersebut siap disantap. Dan tentunya disertai wajah artisnya yang bikin nambah nafsu makan.

Combination C
Combination C adalah menu yang terdiri dari daging sapi, ayam dan babi yang sudah dibumbuin ditambah jamur Enoki mentah. Semua digrill jadi satu di panci yang sama. Panci yang dipakai cukup unik dimana ujung dari panci ini bolong yang bertujuan untuk mengalirkan minyak2 hasil dari daging yang digrill. Dibawah panci ini sudah disiapkan wadah sebagai tempat menampung minyak2 yang keluar. Dan tentu saja minyak2 tersebut sudah bercampur dengan bumbu2 yang tadinya hanya diolesi pada daging. Makan minyaknya aja sama nasi putih, beeeehhh, enak banget, apalagi sama dagingnya. Muantep tenan...

Seafood Shabu
Satu hal yang pasti, makanan di sini harganya agak mahal kalau dibandingkan dengan Es Teler 77 atau Hanaichi (Japanese Restaurant). Tapi tentunya ada harga, ada barang. Makanan yang disajikan pun ga ecek2, dan saya pribadi sih puas makan di sini. Btw, thanks ya Ms. M atas traktiran makan malamnya yang luar biasa. Selain bisa makan enak bisa liat cewek2 Korea juga, hihihi (sisi mesumku keluar).

Oke berikut ini foto2 nya... 
Fried Starch Noodle

Dokboki

Kimchi Pancake

Bimbimbab


Udang Goreng Tepung


Senin, 25 Juni 2012

Hampir Mati

Vincent, penghuni kamar yang baru sekaligus orang baru di pabrik tempat saya kerja menjadi orang baru yang mengantar saya berangkat kerja dikarenakan Jimmy yang biasanya saya berangkat bareng dia, harus ngapel sampe larut malam kemaren dan menginap di rumah pacarnya lalu langsung berangkat ke pabrik di pagi harinya. Vincent sebelumnya sudah 5 bulan kerja di Guilda, perusahaan yang sama tapi yang di pusat yakni Brisbane. Dia dipindahkan ke Melbourne untuk bantu Jimmy di bagian Quality Control.

Pagi yang indah, udara yang segar, senin yang ceria, rusak dalam sekejam mata gara2 Vincent sang empunya mobil pagi ini salah mengartikan instruksi dari saya arah dari rumah ke tempat kerja kami. Kejadiannya adalah ketika kami harus belok kanan dan menunggu lampu merah menjadi hijau. Tapi yang terjadi justru malah Vincent tindak menginjak rem melainkan menancap gas padahal lampunya merah. Alhasil pada waktu kami berbelok kanan ada mobil dari arah kiri kami yang sedang melaju kencang ke arah lurus. Artinya mobil tersebut bila dilanjutkan akan menabrak tubuh saya terlebih dahulu.

Shock nya bukan kepalang. Baru kali ini saya merasakan nyawa rasanya seperti di ujung tanduk. Vincent bukannya merasa bersalah tapi dia justru malah ketawa terbahak2 gara2 melihat ekspresi saya yang sampe ga bisa ngomong dan ya, shock banget. Gila, gila… Sensasi yang luar binasa.

Untunglah doa istri selalu mengiringi langkah (ck ilah...). Jadinya postingan ini bisa dishare, kalo nggak mungkin saya udah mokat. Berhubung saya percaya adanya keberadaan Tuhan jadi saya yakin sekali kekuatan doa itu sangat bekerja dalam hidup saya.

Jumat, 22 Juni 2012

Work and Holiday Visa

Berhubung karena banyak sekali yang bertanya pada saya pertanyaan yang sama dan jawabannya pun selalu sama jadi saya buatlah postingan kali ini. Jadi besok2 kalo ada yang nanya lagi pertanyaan yang sama saya tinggal arahkan mereka ke link ini. Bukannya males jawab tapi biar lebih efisien dari segi waktu sehingga bisa bales secepat mungkin dan efisien pula bagi si penanya yang mau to the point, jadi bisa nanya pertanyaan yang belum saya informasikan di blog ini.

Intinya syarat utama dari Work and Holiday Visa adalah:

1. Umur < 31 tahun per 1 Juli
Artinya kalau tahun ini anda berumur 31 tahun tapi anda berulang-tahun 1 September, anda masih memenuhi syarat pertama ini

2. Pendidikan terakhir minimal D3 / semester 5
Semester 5 yang dimaksud adalah kalau anda ambil kuliah S1 dan anda baru menyelesaikan semester 5, anda sudah memenuhi syarat yang kedua ini. Kalau anda kuliahnya sudah lama vacum/cuti, pastikan dari pihak universitas tempat anda kuliah mau dan mampu menerbitkan transkip nilai mata kuliah yang sudah anda tempuh.

3. IELTS Score 4,5
Orang2 lebih familiar dengan TOEFL sebagai ukuran standar bahasa inggris. Sekedar info, biasanya TOEFL dipakai untuk kepergian ke Amerika. Tapi kalau Australia pakainya IELTS. Tapi bukan berarti TOEFL tidak memenuhi syarat standar bahasa inggri Australia. TOEFL tetap memenuhi syarat juga kok. Hanya saja dalam syarat pencapaian score nya berbeda.

Perlu diketahui bahwa Australia menawarkan 2 macam visa yang hampir mirip penamaannya dan orang2 pun sering keliru menyebutkannya, padahal visa ini berbeda jauh sekali.

Work and Holiday Visa
Visa yang diberikan pemerintah Australia kepada warga negara Indonesia ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pengalaman hidup dan pola kerja di negeri kangguru ini. Visa ini tidak dapat diperpanjang, yang artinya anda tidak bisa mengajukan visa ini lagi bila anda sudah pernah mengajukan. Kecuali anda mengganti nama anda dari surat akte kelahiran, paspor, ijasah, dan semua surat2 yang berhubungan dengan pengajuan visa ini, yang artinya di sini anda menipu pemerintah. Work and Holiday Visa hanya berlaku 1 tahun dari sejak anda memasuki Australia (bukan dari tanggal visa diterbitkan) dan akan kadaluarsa bila anda tidak menggunakannya pada H-1 dari tanggal visa ini dikeluarkan. Artinya kalau visa anda di approve 31 Juli 2012, visa ini akan kadaluarsa per tanggal 30 Juli 2013 bisa anda tidak menggunakannya. Tapi bila anda menggukannya dan sampai di bandara Australia (paling lambat) 29 Juli 2013, maka visa ini mulai aktif dan akan habis masa berlakunya pada 28 Juli 2014

Working Holiday Visa
Visa ini lebih mudah diucapkan buat orang Indo. Tapi sayangnya visa ini diperuntukkan bagi mereka yang berwarga negara di Eropa. Visa ini bisa diperpanjang dengan syarat si pengguna visa harus berada di daerah2 terpencil bagian Australia dan tinggal minimal 3 bulan di sana. Ada syarat2 lainnya untuk perpanjangan visa ini, tapi saya kurang tau. Jadi untuk info lebih lengkap silahkan cari di google atau website imigrasi Australia.

Selain 3 syarat utama di atas, ada syarat lainnya lagi, yaitu anda harus meminta surat pernyataan dari bank tempat anda menyimpan uang yang menyatakan kalo anda mempunyai tabungan sebesar AU$5,000. Tabungan tersebut bisa dalam rupiah juga, tergantung kurs yang berlaku saat itu. Untuk mendapatkan Bank Statement ini bisa diakali jadi ga usah pusing kalo ga punya duit sebesar Rp 47.500.000 (misal $1 = Rp9.500). Caranya adalah dengan pinjem aja kerabat atau keluarga. Kalo ga ada yang bisa dipinjemin coba aja ngajuin KTA (kredit tanpa agunan), kan banyak tuh di Indo lagi marak menawarkan KTA yang pelunasannya dengan cara dicicil. Biasanya Bank Statement akan keluar setelah 7-10 hari kerja dari sejak tanggal pengajuan. Setelah Bank Statement nya keluar, duitnya dibalikin.

Masih banyak syarat2 lainnya lagi seperti pengisian formulir dari imigrasi Australia, Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), dan mungkin masih ada dokumen2 lainnya lagi. Maaf saya lupa karena saya tau beresnya aja, soalnya pake agen, hehehe.

Nah, buat yang males ngurusnya atau ga punya waktu seperti saya untuk ngurusin surat2nya apalagi mencari informasi yang bener perihal syarat2 Work and Holiday Visa, anda bisa gunakan jasa agen. Tapi hati2, banyak agen yang menipu. Kalau memang berencana pake agen cobalah dari agen yang direkomendasikan dari orang yang udah berhasil berangkat ke Ausi atas jasa mereka. Dan perlu diketahui dengan menggunakan jasa agen tentunya anda harus mengeluarkan uang ekstra, karena anda membayar waktu, informasi dan pengalaman yang anda tidak miliki perihal pengajuin visa ini.

Selamat mencoba, semoga hidup anda mengalami kemajuan yang berarti dan pertualangan yang tiada tara. Karena hidup Cuma 1x dan tidak bisa diulang. 

Kamis, 21 Juni 2012

Pekerjaan Keenam

Di pekerjaan keenam kali ini saya terpaksa harus resign dari kerjaan kelima dikarenakan saya merasa terlalu capek terutama pada hari Jumat dimana setelah saya selesai kerja di pekerjaan keenam ini saya harus langsung cabut naik kereta dilanjutkan dengan naik tram meluncur ke Beaconsfield Parade tempat restoran Yunani nya berada.

Saya lupa menyebutkan, dipekerjaan kelima saya hanya bekerja hari Jumat – Minggu dari jam 18.00 – tutup (kira2 10.30, tergantung tingkat keramaian customer  yang datang). Sementara di pekerjaan keenam ini saya bekerja hari Senin – Jumat dari jam 7.30 – 16.00. Karenanya di hari Jumat dan Senin saya merasa sangat kelelahan dan memutuskan untuk resign.

Ada 2 pertimbangan yang membuat saya memutuskan untuk resign dari kerjaan kelima ini. Salah satunya adalah yang sudah saya sebutkan di atas, yaitu faktor fisik. Dan yang kedua adalah saya butuh hari libur. Kalau saya tetap bekerja dikerjaan kelima artinya dalam seminggu saya kerja 7 hari seminggu dan bisa dipastikan tingkat stress saya meningkat dan bisa dipastikan lagi kerjaan semakin amburadul. Dan kalo kerjaan amburadul pastinya hubungan dengan pasangan berantakan. Nah, ini yang membedakan pria dengan wanita. Kalo pria, ketika mereka mendapatkan masalah di tempat kerjanya atau ada masalah yang belum terselesaikan biasanya hubungan dengan pasangannya memburuk. Tapi kalau wanita, justru sebaliknya, ketika hubungan dengan pasangannya memburuk akan mempengaruhi kinerja pekerjaannya.

Oke balik lagi ke kerjaan saya yang keenam ini. Intinya pedoman saya adalah Uang bisa dicari tapi moment ga bisa diulang. Karena saya merasa memang uang yang didapat cukup membuat saya happy, tapi ketika saya sadari ternyata saya sudah melewatkan beberapa minggu tanpa libur dan menyadari diri ini butuh refresing dan butuh penyaluran hasrat exploring dunia luar alias jalan2.

Nah, singkat cerita sekarang ini saya bekerja hanya di 1 tempat saja, yaitu di pabrik plastik namanya Guilda Pty. Ltd. Cuma 20 menit perjalanan dari rumah menuju ke tempat kerja. Tapi kalo pas pulang ya paling lama 30 menit, dikarenakan macet, mobil dimana2, dan mungkin dikarenakan serempak semua orang pulang juga, jadinya macet.

Di sini kerjaan saya adalah sebagai Stock Controller, yang kerjaannya ngatur pengiriman pesanan ke konsumen. Nah apa sih yang diorder sama konsumen? Bahasa awamnya sih biji plastik, tapi bukan berarti bentuknya kaya biji (buah kali ada bijinya). Karena bentuknya yang butir2an orang gampangnya bilangnya ini biji plastic. Konsumen Guilda biasanya pabrik2 pembuat botol plastik, atau apapun yang terbuat dari plastik. Contohnya Jemat, salah satu konsumen kami. Perusahaan ini membuat wadah yang terbuat dari plastic untuk mewadahi yogourt khas Yunani. Dan kebetulan yogourt nya pun sama seperti yang dipakai di restoran tempat saya kerja dulu.

Di sini asiknya adalah ada pengalaman baru yang belum pernah saya alami seperti misalnya belajar mengendarai Forklift, suatu alat kendaraan berpenumpang 1 orang yang digunakan di pabrik untuk sarana angkut barang. Kadang orderannya bisa sampe ton2an, jadi kendaraan Forklift ini sangat berguna. Tanggal 26 Juni nanti saya tepat udah 3 bulan.

Walaupun terbilang kecil untuk ukuran pemula, $19 per jam menurut saya udah masuk akal ketimbang jadi tukang cuci piring di restoran yang kerjanya lebih berat dan resikonya lebih tinggi. Sejak kerja di sini saya harus berjuang melawan diri sendiri untuk mengotrol berat tubuh. Bayangkan saja kalau tiap hari rata2 berat saya naik 500 gram, bisa jadi apa saya kalo kurang gerak. Karenanya setiap kali selesai kerja saya langsung beraktivitas lagi seperti main bola sama orang Vietnam atau bersepeda sekalian belanja mingguan.

Sekian dulu untuk pekerjaan keenam ini. Siapa tau besok2 ada cerita tentang kerjaan2 yang baru. Saya ada rencana 2 tahun lagi mau kuliah lagi, tapi masih bingung nih mo kuliah apa. Dari 4 pilihan, Electrician, Carpenter, Nurse, IT, kita liat aja mana yang menarik minat saya lebih dalam. Saya masih punya waktu 2 tahun untuk mikirin. Kenapa 2 tahun? Soalnya saya baru bisa dapet pinjaman dari pemerintah untuk kuliah setelah tinggal di Australia 2 tahun. Jadi nothing to lose, kuliah ngutang duit pemerintah, hehehe…

Pekerjaan Kelima

Ini adalah postingan ke-100 curahan hati saya yang selalu sedia untuk memuaskan uneg2 saya. Ada yang isinya sampah ada juga yang bersifat informatif.
Di postingan ke-100 ini saya mau menceritakan pekerjaan saya yang kelima setelah saya keluar dari Di Caprio, Italian Restaurant. Ga jauh2 kok, nature nya masih mirip2, kerjaannya pun mirip, masih jadi tukang cuci piring. Kali ini di Greek Restaurant atau restoran Yunani. Yang bikin asik kerja di sini adalah ga Cuma ketemu piring sama sendok, tapi saya bisa ketemu sama yang namanya menu2 yang disajikan di restoran ini. Intinya selain cuci piring saya juga bertugas sebagai preparing food, atau menyiapkan/menyajikan makanan2 terutama menu2 yang ga perlu dimasak lagi, seperti:

1.       Desert yang isinya terdiri dari 2 jenis kue yakni Galaktoburico dan Baclava. Saya lupa dari masing2 jenis kue ini yang mana namanya, tapi saya inget bentukannya. Salah satunya saya menyebutkannya adalah kue kayu manis, karena memang dibuat dengan kayu manis dan penyajiannya ditaburi kacang tanah yang dihaluskan. Yang satunya bentukannya lebih lunak dari yang sebelumnya mirip seperti kue mangkok tapi beda rasanya. Yang kedua ini dibuat dengan sirup/madu dan penyajiannya di atasnya ditaburi bubuk gula

2.       Mize, menu khas asal Yunani ini cukup unik dari rasa dan penyajiannya, sayangnya tidak sesuai dengan selera saya. Saya kurang tau apakah ini termasuk menu utama atau desert juga. Tapi dari penampakannya menu yang disajikan dengan piring persegipanjang ini dan 3 macam cocolan Zaziky (Yogurt), Eggplant (terong yang dihaluskan), dan… Saya lupa nama cocolan ke-3 yang warnanya pink dan terbuat dari telur ikan. Dari 3 cocolan ini saya Cuma suka yang pink, rasanya lebih masuk akal sama lidah saya, hehehe. Mize selain terdiri dari 3 macam cocolan juga terkandung 6 jenis makanan yang ditaruh di piring yang sama dengan cocolan tersebut. 6 jenis tersebut antara lain, kacang merah, octopus yang sudah dipotong kecil2, buah bit, dan 3 lagi saya lupa.

Saya bisa masuk restoran ini berdasarkan rekomendari dari O, yang direkomendasikan oleh T, temen saya waktu kerja di Es Teler 77. Bingung ya. Intinya, awalnya saya ga kenal sama O, yang kenal sama O itu temen saya si T. T merekomendasikan saya ke O. Btw, anyway, busway, si T ini ternyata keponakannya Osman, pemilik lisensi Deloitte Indonesia. Buat yang kerja di Deloitte pasti tau nih Pak Osman, saya bisa tau soalnya dulu kantor saya 1 gedung sama Deloitte.

Saya belum nyebutin nama restorannya ya. Namanya Stavros Tavern. Susah ya nyebutnya, lidahnya kaya nyelip2. Logo dari restoran ini adalah gambar dari si pemiliknya dengan kumis tebal dan melengkung ke samping dan pakai kacamata.

Suasana kerjaan di sini ga jauh beda sama di Italian Restaurant tempet kerja saya sebelumnya, kokinya sering maki2. Mungkin itu udah budayanya Ausie kali, soalnya selama saya kerja di Es Teler 77, mau sesibuk apapun, saya belum pernah denger koki2 nya maki2, baik koki yang orang Indo maupun Nepal.

Sebenernya saya kurang setuju dengan mereka yang bekerja di dapur restoran yang punya kebiasaan memaki. Kata seorang teman yang udah punya banyak pengalaman kerja di restoran, mereka yang kerja di dapur restoran punya kebiasaan memaki (terutama pada jam sibuk) adalah hal biasa. Saya disuruh liat film reality show di youtube yang judulnya “Hell’s Kitchen”, eh atau terbalik ya? Hehehe, saya lupa. Di situ ditunjukkan gimana ketika mereka yang bekerja di dapur mendapatkan tekanan dan kebiasaan2 buruk bisa dikeluarkan untuk melampiaskan kekesalan. Tapi setelah kesibukan tersebut berakhir, mereka baik2 saja dan memaklumi bahwa makian yang terlontarkan tadi dikarenakan tekanan.

Yang membuat saya kurang setuju dengan mereka yang memaki adalah karena mereka memaki di depan hasil kreasi mereka, yakni makanan yang mereka buat. Ini sama halnya seperti memberikan bumbu tambahan yang merusak cita rasa makanan tersebut walaupun tidak terasa signifikan perbedaannya. Sadar atau tidak sadar, ketika mereka memaki, dan biasanya ditujukan ke situasi yang tidak sesuai dengan rencana, alias ada yang melakukan kesalahan, atau dikarenakan orderan yang mendadak membeludak, itu sama saja tidak menghargai hasil karyanya.

Saya sempat tanya pada head chef restoran Yunani ini, kebetulan dia yang paling sering maki2, “Apakah kamu maki2 juga di depan anak2 kamu?” Jawabannya adalah “Tidak.” Seandainya saja jawabanya adalah “Iya” saya yakin 100% anaknya pasti jadi ga bener. Maksudnya ga bener ya mungkin jadi berani ngelawan orang tua, atau mungkin bahkan si anak juga berani memaki orang tuanya.

Sama halnya dengan kreasi makanan yang kita ciptakan di dapur, sama2 hasil ciptaan. Apapun situasi, kondisi maupun hasilnya, janganlah pernah ngeluarin kata2 makian di hadapannya. Bedanya adalah kalo makanan merupakan benda mati yang ga punya cukup waktu untuk mempelajari kata2 buruk yang kita keluarkan karena akan segera habis tertelan oleh customer atau mungkin dibuang.

Ingat cerita tentang beras yang dimasukan ke botol air mineral bekas? Ini fakta, anda bisa mencobanya sendiri. Cobalah masukkan beras ke dalam 2 buah botol plastic bekas. Katakanlah pada botol pertama setiap hari, setiap saat, kata2 manis, baik, memuji, sanjungan atau apapun itu. Lalu katakanlah setiap hari juga ke botol yang kedua kata2 buruk, hinaan, cacian, umpatan, atau apapun itu. Anda akan liat perbedaannya bahwa beras pada botol kedua akan menghitam dan membusuk. Sementara beras pada botol pertama akan tetap seperti semula.

Karenanya berhati-hatilah dengan lidah, karena lidah seperti pedang bermata dua. Mampu mengalahkan lawan namun dapat membunuh dirimu sendiri.

Kamis, 14 Juni 2012

Teori Diet

Teori kali ini saya temukan berdasarkan penela’ahan logika yang dalam dan setelah mengalami perenungan beberapa bulan dari 2 kali musim dingin yang saya lewati. Serta dari hasil eksperimen pribadi yang menambah keyakinan bahwa teori ini memang benar adanya.

Hahaha, oke cukup basa basinya. Intinya adalah teori diet ini Cuma pake logika saya saja. Pastinya ini udah ada yang ngebahas Cuma karena tidak umum jadinya teori ini terkesan sayalah pelopornya.

Teori diet ini bisa dipraktekan buat mereka yang merasa ingin kurus tapi males gerak, bahkan ditambah dengan nafsu makan yang tidak terkontrol. Saya adalah salah satu pelaku dari teori ini. Nafsu makan yang tinggi padahal perut masih kenyang, ditambah males olah raga, yang ada berat badan naik rata2 500 – 700 gram per hari.

Sampai suatu hari saya baru menyadari ketika setelah makan malam yang membabi buta tanpa pandang bulu dan kulit, kalo dikira2 berat badan saya pada waktu itu harusnya naik sekitar 1.000 gram (1 kg) dilihat dari jenis makanan dan jumlahnya. Setelah makan malam yang hebat saya pergi mandi untuk segera tidur.

Keesokan harinya alangkah terkejutnya saya waktu nimbang berat badan saya di timbangan pabrik yang biasa saya pakai. Berat saya hanya naik 500 gram, dimana berat ini sama dengan berat saya yang diimbangi dengan pengontrolan nafsu makan malam.

Untuk lebih yakin lagi dengan konsep yang baru muncul di benak saya waktu itu, saya mencoba melakukannya lagi. Saya lepaskan control nafsu makan saya dan saya mandi setelah itu. Yang terjadi memang benar adanya, berat badan saya tidak naik sedrastis yang seharusnya.

Jadi inti dari konsep diet ini adalah tubuh manusia mempunyai temperature panas yang tetap yaitu berkisar antara 35 - 36 derajat celsius. Pada saat kita mulai menggigil kedinginan atau suhu tubuh kita mulai turun menjadi 34 derajat Celsius dengan otomatis tubuh ini akan melakukan pembakaran kalori supaya suhu tubuh tetap di kisaran 35 atau 36 derajat. Karena itulah pada saat kita berada di suhu udara yang dingin kita akan lebih cepat lapar ketimbang bila kita berada di suhu yang hangat.

Konsep diet ini bisa dipraktekan buat temen2 yang merasa malas berolahraga atau bergerak, tapi pengen langsing. Tapi seperti istilah yang pernah saya dengar, “Ga ada yang namanya makan siang gratis” artinya apapun tujuan yang ingin anda capai diperlukan usaha, ga ada yang gratis atau tanpa usaha. Artinya konsep ini bisa diterapkan asalkan anda siap bayar harganya yaitu menggigil kedinginan tiap mandi malam di musim dingin.

Selamat mencoba teori diet logika saya dimana yang saya tau ya baru saya saja yang berhasil mempraktekannya. Tapi saya yakin mereka yang kuliah kedokteran atau mempelajari anatomi tubuh pastinya paham mengenai konsep ini.

Sampai ketemu di teori berikutnya.

Selasa, 12 Juni 2012

Phillip Island


Maru Koala Park : MKP
Jalan2 kali ini kami menjambangi sebuah pulau yang masih dalam teritori Victoria, namanya Philip Island. Pulau yang bentuknya seperti ikan lumba2 ini berada di sebelah selatan Victoria. Sebenernya banyak sekali hal2 yang bisa dikunjungi di Philip Island ini, salah satunya ada pabrik coklat. Kita bisa liat seperti apa didalam pabrik coklat tersebut. Dan ada beberapa tempat lainnya yang menarik juga. sayangnya saya ambil tour yang setengah hari jadi hanya 3 tempat saja yang kami kunjungi.

Kami sekali lagi pake travel agent yang sama, Extra Green, dimana sopir yang sekaligus guide nya adalah orang yang sama waktu kami pergi ke Great Ocean Road, dia ga bisa bahasa inggris. Ya itung2 biar familiar dulu lah sama bahasa mandarin, jadi nanti kalo ada niat mo belajar mandarin, otak ini bisa cepet belajarnya, hehehe...

MKP: Di bawah Koala
Untuk bisa nyebrang ke Philip Island kami harus melewati jembatan. Kalo di lihat di peta memang jarak antara Philip Island dengan benua Australia cukup jauh, seolah2 harus pake kapal Ferry. Tapi ternyata penghubung pulau ini hanya sebuah jembatan yang jaraknya pun ga jauh. Memang, kadang jarak pandang peta bisa menipu.

Kunjungan pertama dari perjalanan kami kali ini adalah Maru Koala Park yang terletak di Queensferry Road dan kami belum menyeberang ke Philip Island lho. Namanya memang pake Koala tapi bukan berarti isinya Koala semua. Tempat ini mirip seperti Kebun Binatang mini, yang hanya menampilkan binatang2 yang berhabitat di benua Austalia. Nah, orang2 pada umumnya kalo ditanya “apa binatang khas Australia?” Mereka pasti jawabnya kalo ga Koala ya Kangguru, Cuma 2 itu aja. tapi sebenernya ada 1 lagi binatang khas Australia yaitu Tasmanian Devil. Kita taunya karakter hewan ini Cuma dari film kartun, tapi sebenernya hewan ini bener2 ada. Kenapa hewan ini dinamakan Tasmanian Devil? Karena hewan ini habitat pertama kalinya di pulau Tasmania, pulau paling selatan dari teritori Australia. Pulau yang sedikit lagi ke selatan, 2-3 kali koprol lagi sampe ke Kutub Selatan. Hehehe, bo’ong deng. Sebenernya masih jauh kalo mo ke Kutub Selatan dari Tasmania Island. Tapi intinya pulau ini memang berseberangan dengan Kutub Selatan.

MKP: Kambing gunung, Keledai, Lama
Ok, balik lagi ke hewan2 di Maru Koala Park. Masih seputar Tasmania Devil. Besaran hewan ini kurang lebih sebesar kucing dewasa, warnanya hitam. Perhatikan baik2 gambarnya, jadi kalo ketemu di jalan sebaiknya menghindar, karena hewan ini sama seperti yang digambarkan di kartun, agresif, bisa melompat, dan carnivora alias pemakan daging. Bedanya Cuma kalo yang di kartun Tasmanian Devilnya pemakan segala, termasuk meja, kursi, furniture, panci, kaleng, dan selalu merasa lapar.

MKP: Main bareng Kangguru albino
Merak dan Kasuari juga salah satu hewan yang berhabitat di Australia. Kenapa bisa? Padahal waktu kecil kita belajar kalo hewan ini adalah hewan khas Papua? Awalnya saya berpikir begitu dan berpandangan miring tentang Australia yang mengambil hewan khas Indonesia dan menambahkannya dalam list hewan2 yang berhabitat di Australia. Tapi lambat laun logika pun jalan. Merak dan Kasuari, hewan ini pastinya sudah ada dari ratusan tahun lalu, dan kalo melihat dari letak pulau Papua dengan benua Australia yang berdekatan, ada kemungkinan kedua daratan ini dulunya menyatu. Karena bisa dilihat juga dari penduduk aslinya, suku Aborigin dan suku yang tinggal di Papua. Perawakan mereka persis, mirip, jiplak.

MKP: Ini dia yang namanya Wombat
Di Maru Koala Park ini kami juga melihat ada Kambing Gunung, binatang yang menjadi inspirasi istri saya untuk datang ke Eropa (sepertinya masih dalam list impiannya), Keledai, dan Lama. Saya kurang tau Lama ini jenis binatang apa. Tapi dari perawakannya hewan ini mirip Unta, tapi tak berpunuk. Tingginya sebesar keledai atau lebih pendek dari Unta. Di sini juga ada Burung Unta, yang kalo di film  kartun yang sama (yang menghadirkan karakter Tasmanian Devil juga) hewan ini digambarkan larinya sangat kencang dan bunyinya “bib... bib...” dan selalu jadi incaran makan siang serigala yang tiap kali itu pula dia gagal untuk menangkapnya. Btw, jangan2 film kartun tersebut produksi Australia, soalnya hewan2 nya kok hewan yang tinggal di Australia semua ya?

MKP: Tasmanian Devil
Di Maru Koala Park ini kita bisa berpose bareng dengan Kangguru. Dengan memancing mereka dengan makanan. Oya, di sini dijual juga makanan buat si Kangguru, sepertinya makanannya mirip2 rumput, tapi kenapa harganya $5, mahal juga ya? Mungkin saya salah liat.

Nah, binatang satu ini ga ada di Indo, tapi ada di negara lain seperti China. Namanya Wombat, saya coba translet di google tapi ga keluar artinya. Jadi saya ga tau binatang ini dalam bahasa Indo. Sepertinya Wombat, Tasmanian Devil dan Tikus masih satu genus ya? Kok bentuk moncong mereka mirip. Kata temen kerja saya yang dari China, Wombat di negaranya dimakan lho. Bahkan katanya kucing pun di sana dimasak, wow, mengerikan. Saya sekarang sebenernya lagi laper, tapi kok ga selera ya membayangkan kucing atau wombat ini dimasak.

Churchill Island : CI
Kunjungan ke dua kami mengunjungi Churchill Island, pulau kecil di sebelah utara ekor “si lumba2”. Penduduk asli dari pulau ini disebut Bunurong, kalo tidak salah ini adalah nama suku dari Aborigin. Orang2 Bunurong menamakan Churchill Island ini Moonahmia. Ada legenda kuno tentang tempat ini, dulu ada satu pohon yang unik tumbuh di tempat. Uniknya seperti apa, saya tidak tau, karena tidak ada penjelasan lebih lanjut tentang keunikan yang dimaksud orang2 Bunurong. Tapi orang2 Bunurong mulai menyembang pohon ini sebagai Tuhan mereka, pohon yang sakral. Bentuk duplikasi dari pohon tersebut digambarkan seperti sepasang kekasih yang sedang memadu kasih yang menceritakan tentang kisah cinta yang terlarang.

CI: Milking Cow
Di Churchill Island ini ada banyak atraksi yang bisa kita liat sayangnya karena cuaca waktu itu hujan jadi tidak semua atraksi dipertontonkan. Atraksinya misalnya seperti bayi sapi yang lagi nyusu, cara membuat tapal kuda dan perkakas besi lainnya, Working Dogs (sepertinya ini nonton anjing menggembalai domba), atraksi cambuk dan bumerang, dan mencukur domba.

Di Churchill Island ini juga ditampilkan rumah2 penduduk pada jaman itu, pada saat mesin pemanas ruangan belum ditemukan dan mereka hidup dengan perapian, ruang makan, kamar tidur dan ruang minum teh, perkakas, alat bajak sawah, semuanya kuno. Suasana di sini sangat nyaman, seperti kembali ke masa di film2 barat kuno yang tinggal di pedesaan.

CI: Domba setelah dicukur bulunya
Kunjungan ke tiga adalah Koala Conservation Centre. Kali ini tempat yang kami kunjungi adalah total isinya koala semua. Tempat ini mulai dibuka sejak Desember 2009 yang bertujuan untuk membudidayakan koala dan memberikan informasi kepada masyarakat tentang koala. Sejak datang ke sini saya baru tau sebenernya Koala itu berkantong juga. Tapi saya ga tau letak kantongnya dimana (di celana bagian belakang atau dada kiri). Dan saya juga baru tau kalo bayi Koala besarnya kira2 1,5 ruas jari kelingking. Di tempat ini kita bisa dengar suara2 koala seperti apa. Ada suara bayi koala yang baru lahir, ada juga suara koala yang menolak untuk dikawini.

CI: Suasana pedesaan
Di tempet konservasi ini kami diminta untuk ga berisik, menyentuh Koala, apalagi menggoncang2 pohon dimana Koala sedang berhuni. Larangan tersebut tujuannya adalah supaya para pengunjung jangan mengganggu koala, karena konteksnya adalah kita yang bertamu, jadi harus sopan dan menuruti tata krama sang empunya habitat. Memfoto koala sebenernya butuh kesabaran dan ekstra waktu kalo mau dapet gambar koala yang sedang beraktifitas. Karena dalam sehari hewan penyendiri ini menghabiskan 20 jam hanya untuk tidur. Apalagi kalo musim dingin dan lagi hujan, wah bisa selamanya koala Cuma duduk doank di pohon. Jadi sebagian besar koala yang kami liat di sini sedang tidur. Kecuali yang di dalam aquarium, kualanya bisa bergerak dan ngedipin mata, karena koalanya robot, hehehe.

CI: Ketika si domba lagi dicukur
Di tengah perjalanan menuju tempat terakhir, kami dikasi 1 bungkus per orang entah apa sebutnya. Bungkusan ini mengandung bubuk2 salah satunya bubuk besi dan kapur yang kalau saling bergesek akan memunculkan panas. Karena cuaca mulai mendingin, bungkusan ini memang sangat membantu untuk menghangatkan kami.

Tempat terakhir atau keempat saya ga tau nama tempatnya, tapi nama aktifitas yang kami jambangi kali ini disebut Penguin Parade. Seperti namanya tujuan terakhir kami ini memang menyaksikan parade pinguin yang pulang dari mencari makan di laut. Penguin Parade memang harus ditempatkan dikunjungan terakhir karena situasi dan kondisi pinguin yang kembali pulang ke rumah mereka pada saat matahari mulai terbenam. Karena kedatangan kami pada waktu itu pada saat winter (musim dingin) jadinya pinguinnya pun pulang lebih awal, karena matahari terbenam lebih awal juga.

CI: Suasana perapian di dalam rumah
Sangat disayangkan, kami sama sekali tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar dengan kamera. Handphone pun sama sekali ga diijinkan keluar dari kantong dikarenakan hewan sensitif ini sama sekali tidak nyaman dengan blitz dari kamera ataupun lampu dari handphone. Terbukti keseriusan penerapan peraturan tersebut adalah dari adanya para petugas yang selalu memperhatikan para pengunjung sepanjang track menuju ke pantai yang memang sudah disiapkan untuk menyaksikan para pinguin kembali dari laut. Tepat di depan pantai sudah ada kursi yang dibuat dari semen/beton yang mirip seperti kursi2 di stadion bola di Indo untuk kelas ekonomi yang membentuk seperti anak tangga yang makin menjulang ke bawah. Keseriusan para petugas terlihat lagi ketika tepat kami menyaksikan para pinguin kembali dari laut, mereka menyaksikan kami para pengunjung dari bawah, apakah ada yang terlihat menyalakan lampu. Jika memang ada, pengunjung tersebut akan segera diminta untuk menghentikan tindakannya supaya tidak memunculkan cahaya yang akan menakut-nakuti para pinguin.

CI: Ruang makan jaman dulu
Sebenernya di luar bayangan saya tentang pinguin yang mau saya liat di Philip Island ini. Saya kira pinguin2nya bisa setinggi paha atau setidaknya mungkin lutut. Tapi yang ada justru pinguin2 ini kontet sekali, kira2 tingginya hanya 1,5 jengkal tangan. Cara mereka melenggak-lenggok sangat terlihat lucu dan imut, terutama pada saat salah satu dari segerombolan pinguin merasa penasaran pada suara2 yang mengomentari mereka dari kegelapan. Ketika menghentikan langkahnya untuk mencari tau biasanya si pinguin udah tertinggal dari gerombolannya. Pada saat rasa takut tertinggal dari gerombolan semakin besar ketimbang rasa penasarannya, pinguin tersebut mempercepat lenggak-lenggoknya seolah2 ketakutan gerombolannya akan meninggalkan dia. Dan ternyata suara pinguin ampir mirip sama suara bebek lho.


Koala Conservation Centre

KCC: Bayi koala