About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Sabtu, 15 Desember 2012

Natal Bersama Doutta Galla - Grantham Green


Rabu, 12 Desember 2012 pukul 6 sore kami menghadiri perayaan natal di tempet kerja Kristina di Panti Jompo Doutta Galla, Grantam Green, yang letaknya tepat di arah jam 2, di seberang rumah kami. Pulang kerja sampe rumah jam 5 sore saya masih sempet berleha-leha dulu sebelum otot perut bekerja ekstra keras malam nya karena harus mengolah banyak makanan di perayaan tersebut.

Secara keseluruhan kesan yang saya dapet dari perayaan natal bersama nenek2 ini adalah baik. Ada 2 poin penting yang saya ambil dari perayaan tersebut, yang pertama “Hidup ini terlalu singkat untuk disia-siakan”. Menyia-nyiakannya berawal dari masalah sepele seperti makanan sehari-hari. Hindari rokok, alkohol, soda, daging, dairy food (makanan produk dari susu) seperti keju, es krim, mentega dan susu itu sendiri dan olahraga minimal 4x seminggu . Mungkin anda bingung kenapa dairy food termasuk dalam list yang harus dihindari. Untuk tau lebih jelas baca di sini:


Setelah baca ini dan menelusurinya, saya segera berusaha untuk ga mendapatkan asupan dairy food. Ternyata sulit karena saya baru sadar hampir semua makan terutama cemilan saya mengandung dairy food. Tapi saya yakin pasti bisa karena saya mau di usia senja saya masih fit dan mampu beraktifitas normal. Oya, kalo saya bisa hindari semua asupan di atas tapi ga olahraga gimana? Jawabannya adalah anda akan sehat, tapi otot tubuh anda lemah. Mungkin berjalan saja butuh waktu lama ketimbang mereka yang menyertainya dengan olahraga.

Hal penting kedua yang saya ambil adalah “Milikilah sifat, sikap, dan segala hal positif yang diajarkan agama”.  Kenapa? Karena di usia senja nanti otak kita bekerja seperti anak kecil lagi yang hanya menginginkan apa yang diinginkan, membuang apa yang dibenci, melempar apa yang membosankan. Jika sejak muda kita tidak terbiasa mengendalikan diri, niscaya ketika kita tua nanti kebiasaan kita lah yang mengontrol kita bukan kita yang mengontrol kebiasaan itu. Apalagi ketika sejak muda segala macam asupan yang saya sebutkan di atas tadi masuk terus tanpa kontrol, dijamin 100% anda akan mengalami yang namanya Dementia, level terendah sebelum Alzeimer (lupa ingatan). Itu jika anda beruntung, kalo nggak beruntung ya umur anda pendek, alias mati muda gara2 kanker atau penyakit lain. Atau kalo anda diberi umur panjang ketidak-beruntungan anda adalah Alzeimer.

Kitab suci udah bilang, apa yang ditabur, itu yang dituai. Jadi anda harus mengerti resikonya kalo anda memang mau menikmati asupan2 di atas. Tau resikonya bukan berarti mengerti. Untuk bisa mengerti cobalah anda kerja volunteer di panti jompo. Coba urusin mereka yang udah Dementia dan punya kebiasan2 buruk seperti mengumpat, sombong, atau pilih2 dalam segala hal sampai2 membuat anda yang udah keletihan merasa tidak dihargai. Lihat dan perhatikan tingkah mereka. Anda akan seperti itu nantinya.

Mengenai acaranya saya cukup menikmati ketika di awal saya melihat ada teriakan “Ho... ho... ho...” tanda Mr. Sinterklas datang. Kedatangan Sinterklas tentunya disertai kado dan pembagian kado diperuntukan bagi para kakek/nenek dengan tujuan menghibur mereka. Entahlah apakah itu kado yang mereka minta atau hanya inisiatif dari para staff pengasuh. Satu per satu nama kakek/nenek dipanggil, ada yang ngeh namanya disebut dengan mengacungkan tangan, ada juga yang melongoh doank sepanjang acara, ga ngerti ini ada apa di tempat tinggalnya, kenapa rame bener orang2 di sini. Otomatis kalo udah begitu ya staff yang berada di setiap spot diminta untuk clingak-clinguk siapa tau orang yang dimaksud ada di sekitar situ. 

Sambil pembagian hadiah, Kristina menyempatkan diri berfoto dengan beberapa staff dan penghuni panti jompo, salah satunya Trudy yang ceria banget. Bisa terlihat aura cerianya selama dia membawakan acara, dan entah kenapa orang ceria itu selalu terkesan semangat. Mungkin karena itu orang2 lebih seneng dan gampang bertemen dengan orang yang ceria ya. Trudy ini yang kasi topi natal yang dipake Eog di foto.

Kristina juga ada sempat berfoto dengan Leah, salah satu staff yang lagi kerja waktu itu. Leah ini asalnya dari Philipina dan para kakek/nenek sering manggil Kristina dengan nama Leah, soalnya para kakek/nenek mengira mereka adalah orang yang sama.


Ketika ada kesempatan kosong, Trudy segera memanggil Kristina untuk mendudukan Eog di pangkuan Sinterklas yang adalah penghuni panti jompo juga. Ditemani Andrea mantan staff Doutta Galla juga yang ceritanya sebagai si Pit Hitam dan dengan posisi seadanya, si kakek Sinterklas terlihat seolah mau membetulkan posisi Eog di pangkuannya tapi sepertinya si kakek tidak cukup kuat untuk mengangkat. Ditambah lagi sayanya terus jepret foto jadi si kakek Sinterklas bingung mau benerin posisi dulu atau membiarkan jepretan fotonya dulu biar bagus. Dan yang bikin geli kumis si Sinterklas posisinya udah pindah jadi ke jenggot. Aduh, kakek, sepertinya makin tua kok makin kehilangan kendali atas tubuh untuk bisa bergerak cepat. Hahahaha...

Setiap penghuni pasti punya keluarga misalnya anaknya, saudaranya, atau bahkan cucunya. Mereka semua diundang juga untuk hadir di setiap acara kebersamaan panti jompo dengan tujuan tentunya membahagiakan para kakek/nenek ini di akhir hidupnya. Sialnya, ada dari mereka yang ga punya siapa2. Mungkin dulu dia anak tunggal terus ga menikah, udah deh ga punya siapa2 jadi ga ada yang pernah mengunjung. Tapi ada pula dari mereka yang menikah tapi ga tau kalo pasangannya itu udah “ngeduluin” dia alias meninggal. Sepanjang hari nungguin dijambangin di panti jompo tapi tak kunjung datang. Nah ini dia salah satu efek Dementia, anda akan seperti ini nantinya jika anda masih mempertahankan rokok di bibir anda.

Acara berlanjut setelah pembagian kado ke acara puncak, yaitu makan-makan, hehehe... Acara yang saya tunggu dari tadi sebenernya. Karena lomayan lama pembagian kadonya berhubung penghuninya ada sekitar 40 orang dan terdapat undangan para jompo dari panti jompo yang lain pula. Jadi kurang lebih memakan waktu 1 jam. untuk udah ganjel indomi 2 bungkus sebelum dateng, jadi ga terlalu keroncongan.

Denger2 cheft nya dateng buat bikin makanannya ini semua dari jam 3 pagi lho padahal dia dibayar mulai jam 7 pagi. Nama Cheft nya Anna, orang Kroasia dan dia sangat berdedikasi pada tempet kerjanya ini karena dia berpikir suatu hari nanti dia juga akan menjadi penghuni panti jompo, jadi dia mau mengerjakan pekerjaannya asal2 jadi. Ga Cuma enak dimakan semua makanannya tapi hiasannya pun menarik padahal simple.

Sebenernya sebelumnya saya punya banyak cerita yang mau saya sampaikan di blog ini. Cerita mengenai masing2 penghuni panti jompo, tapi Kristina mengingatkan bahwa itu ga boleh diceritakan karena sifatnya pribadi dan ga boleh disebar-luaskan. Oke, baiklah kalo begitu. Saya hanya akan menceritakan yang enteng2 saya. Seperti penghuni yang satu ini, para pengasuh memanggilnya Jimmy tapi nama aslinya adalah Cihan Aslan. Tak jelas dari mana asalnya tapi yang pasti Jimmy ini berasal dari Timur Tengah dan dia beragama Islam. Jimmy punya keunikan tersendiri yakni selalu kasi permen lolipop ke setiap orang yang dia senangi. Eog contohnya, udah 2 kali ketemu dengan Jimmy dan 2x pula dia kasi lolipop tanpa dia perduli lolipop nya dimakan sama siapa atau malah dibuang, dia tetep aja kasi. Jimmy juga punya hewan piaraan, namany Johny, seekor bebek. Letak panti jompo Dautta Galla, Grantham Green ini dekat dengan sebuah sungai dimana sering ada beberapa bebek di situ. Jimmy sering menghampiri sungai tersebut dan memberi makan bebek2 di sana. Ketika saya dan Kristina sempat lewat sungai itu, saya tanya bebek yang mana yang namanya Johny? Kristina pun tak tau karena semuanya dipanggil Johny sama Jimmy. Keunikan lain dari Jimmy adalah dia selalu manggil setiap pengasuh dengan sebutan “Mami” karena dia kesulitan mengingat nama.

Di setiap kamar penghuni terdapat papan nama dari si penghuni yang bersangkutan. Dan keunikan lain tentang Jimmy adalah di papan namanya tepatnya di bawah namanya terdapat tulisan “General Manager”. What? Apa maksudnya ini? Saya iseng2 tanya sama Jimmy nya langsung yang kebetulan ada di dekat kami yang lagi asik menyantap pastel. Jawabannya jujur aja saya bingung. Entahlah apa itu menjawab pertanyaan saya atau tidak, tapi keterbatasan inggris saya menyimpulkan dia malah ngejelasin apa itu “General Manager” bukannya ngejelasin kenapa ada tulisan itu di papan namanya.

Penghuni berikutnya yang masih masuk kategori layak untuk diceritakan adalah si kakek John. Kakek John, pernah nunjukin fotonya waktu dia muda ke Kristina. Kata Kristina waktu muda kakek John ini mirip sama aktor Holywood, Nicolas Cage. Kakek John ini masih bisa dibilang waras lah karena saya ajak ngomong semua pembicaraan kita nyambung, Cuma dia harus pake alat bantu jalan aja karena badannya udah ga kuat. Selama acara berlangsung saya ada sempet beberapa kali ambil gambar kakek John dengan Zlata sang pengasuh. Yang bikin saya geli adalah Zlata sering banget mainin jenggotnya kakek John yang udah putih semua itu sambil ngeledek-ledekin. 

Ditengah acara kami sempat mengobrol dengan anak dan cucu dari Gwen, penghuni panti jompo. Si cucu yang bernama David, ternyata dari kecil sering difoto2 terus pas udah bisa jalan dia sempet jadi model. Tapi katanya dia yang sekarang berusia 14 tahun udah ga jadi model lagi karena udah terlalu sibuk sama aktivitasnya di sekolah sekaligus olahraga. Olahraga apa? Kalo anda tinggal di Ausie anda pasti bisa nebak olahraga apa yang saya maksud. Mereka menyebutnya Football tapi ini bukan sepak bola. Olahraga ini lebih mendekati Rugby, tapi tanpa pelindung tubuh seperti helm atau pelindung bahu. Buat saya olahraga ini olahraga orang gila, yang sama sekali ga mengutamakan keselamatan pemainnya. Anehnya orang Ausie tergila2 dengan olahraga ini. Kalo sampe ada momen pertandingan lokal, udah pasti deh stasiun kereta api penuh sesak.
Kami juga sempet ketemu Jam temen kerja Kristina yang harusnya udah kelar kerja tapi dia dateng lagi buat ngisi acara, dan Jessica adiknya. Jessica ini punya keunikan hobi yaitu, memelihara binatang eksotik, yaitu Blue Tangue Lizard (kadal lidah biru). Ih, saya aja liat foto di google udah merinding, kok ya ada anak kecil malah tertarik pelihara binatang kaya gitu. Dan entah seperti kekuatan pikirannya Jessica atau hanya kebetulan, Jessica mengharapkan memiliki kadal yang sama satu lagi supaya kadalnya punya temen. Tiba2 aja pabrik tempat saya kerja ditemukan kadal yang sama seperti yang Jessica perlihara, Blue Tangue Lizard, iiiiihhh... Setelah ditangkap saya minta itu kadal buat saya kasi ke Jessica dan sepertinya dia seneng dengan kadalnya, hanya saja terlalu besar, sementara kadal yang dia punya sebelumnya berukuran setengah dari yang saya kasi. Gpp, Jes, kalo kamu keberatan buang aja, ga usah repot2 dibalikin ke saya.

Setelah makan2, Jam dan Amanda, keduanya temen kerja Kristina, mengisi acara dengan menyanyikan lagu natal. Spontan para hadirin terutama kakek/nenek ikut bernyanyi menyemarakan suasana. Jam pada posisi gitar dan Amanda di posisi vokal. Setelah menyanyikan sekitar 10 lagu, suasanya disemarakan lagi dengan tarian dari Poni, salah satu staff di situ juga. Poni menyemarakkan dengan tarian dari Tonga dan kebetulan Poni juga dari Tonga, tarian yang kekuatannya ada di goyangan pinggul. Kristina merasa adem ayem aja saya nonton tariannya Poni, karena dia tau saya ga bakalan kesem-sem sama si Poni. Istilahnya mah bukan tipe saya lah. Pasti anda baru denger yang namanya Tonga. Itu sebuah negara lho, anda tau? Weleh, weleh, weleh... Kalo anda tau berarti anda lebih hebat dari saya. saya aja baru tau kalo ada negara yang namanya Tonga, luasnya kira2 setengahnya Singapura, seupluk doank. Kena tsunami juga lenyap itu pulau...

Tarian Gangnam Style
Setelah tarian dari Poni selesai saya balik ke tempet makan maksudnya mo ngambil dessert gitu. berhubung saya ga tau acara selanjutnya apa jadi saya berlama2 di ruang makanan sambil foto2 dessert nya. Tiba2 ada lagu Gangnam Style terdengar di luar sana. Wah, apa lagi nih? Kenapa harus Gangnam Style sih? Ini lagu populer banget, sampe semua orang memperdengarkannya. Bahkan grup tarian yang lagi pentas ternyata mempertunjukkan tarian Gangnam Style. Oh, my jot. Tapi berhubung ini momen, jadi saya foto aja. Tapi ternyata lucu juga, terutama ketika melihat Jessica di situ dan satu anak cowok (sepertinya seumuran Jessica) menari dengan lancar dan hafal setiap gerakan, walaupun ga kompak.

Sekiran laporan acara natal bersama kakek/nenek di panti jompo Doutta Galla, Grantham Green. Merry Chrismast semua...



Tidak ada komentar: