About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Sabtu, 08 Juni 2013

Kuliner di Pontianak

Kota yang dihuni oleh mayoritas suku Dayak ini memiliki beberapa hal yang unik perihal kaitannya dengan kuliner. Berikut ini hal unik tersebut:

Nasi goreng Iin
1. Rumah Makan Iin
Rumah makan yang interiornya terlihat biasa saja tapi yang makan ga pernah berhenti ini bikin saya penasaran untuk mencicipi seperti apa rasa masakannya. Beralamat di jalan Johar 65, Pontianak menghargai sepiring nasi gorengnya seharga Rp 9.000. Tak pelak membuat saya semakin heran setelah mendengar cerita dari adik saya yang udah sering mondar mandir Pontianak, ternyata rumah makan ini hanya menyajikan satu menu masakan saja, yaitu nasi goreng. Seperti apa rasanya? Hmm, tak perlu menunggu 3 menit satu porsi nasi goreng tiba2 sudah diantar ke meja saya. Gila, cepet banget. Digoreng atau disembayangin tuh nasi saya. Tak ada yang istimewa dari rasa maupun penyajian. Nasi goreng dengan taburan irisan ayam goreng di atasnya dan sedikit potongan ketimun di pinggirnya tidak bisa membuat saya membelalakkan mata dan mengatakan ini enak. Nasi goreng tek tek yang dijajakan dengan gerobak di Jakarta masih jauh lebih enak ketimbang nasi goreng Iin ini. Adik saya bilang jangan2 Iin ini pake "pemanis" makanya larisnya menggila. Bahkan Siska, adik ipar saya sempat menakut-nakuti dengan wajah serius kalo yang jual tuh bikinnya pake celana dalam. Wah dalam hati saya sempat ngeri mendengar pernyataan itu. Tapi ga lama saya mikir lagi kalo yang bikin nasi goreng sepanjang hari ga pake celana dalam, pasti dia udah masuk rumah sakit karena Hernia (read: burut, biji testisnya besar sebelah). Jadi udah barang tentulah dia pakai celana dalam. Yang membuat nasi goreng Iin ini terasa enak hanyalah sambalnya. Buat mereka pecinta pedas siap2 saja dipuaskan oleh sambal Iin. Baru taruh sedikit saja rasa pedasnya sudah menggelegar, mantap dah. Score 60/100 (60 dari 100)


Tau Swan
2. Tau Swan
Saya menemukan makanan ini ketika berjalan2 di jalan Gajah Mada yang dikenal sebagai jalan kuliner di Pontianak yang dijajakan oleh pedagang kaki lima. Tau Swan yang termasuk kelas Entreè (makanan pembuka) ini terbuat dari kacang kedelai, tepung beras, dan gula. Tepung beras dilarutkan dalam air bersamaan dengan gula dan kacang kedelai yang sudah direbus, lalu aduk hingga mengental seperti sup. Penyajiannya pun cukup sederhana. Hanya dengan menabur kerupuk tepung beras di atas semangkuk sup Tau Swan panas. Semangkok sup dihargai sebesar Rp 6.000. Kalau melihat dari komposisinya menurut saya Tau Swan ini bisa disebut dengan Sup Kacang Kedelai. Mungkin bagi mereka pecinta sup akan mengatakan Tau Swan ini enak. Tapi karena saya ga sup menjadi tidak objektif dalam penilaian. Jadi saya ga bisa kasi nilai.

Kokue goreng
3. Kokue Goreng
Sulit untuk menggambarkan seperti apa Kokue ini. Mungkin lebih mirip dengan Kwetiau goreng karena terdapat tepung seperti Kwetiau. Sekedar info buat yang belom tau, Kwetiau terbuat dari tepung beras bukan tepung terigu. Hanya saja kalau pada Kokue tepung berasnya lebih tebal 2-3x dan panjangnya hanya kira2 3-5 cm. Sementara Kwetiau dibuat panjang2 seperti mi. Selain tepung, kandungan lainnya dalam satu porsi adalah kucai dan talas. Semua disajikan jadi satu piring kecil dengan digoreng bersama2 terlebih dahulu. Soal rasa saya kurang puas karena ga gurih sama sekali. Mungkin karena saya mencicipi yang kelas pinggiran kali ya. Mungkin kalo yang di restoran rasanya lebih enak dan gurih. Harga satu porsinya Rp 9.000. Score 60/100, karena menurut saya dengan kecilnya porsi dan rasa terlalu mahal untuk dihargai Rp 9.000.

Kwecap plus kulit babi
4. Kwecap
Makanan satu ini ga bisa dibilang halal karena mengandung babi yakni kulitnya. Sekali lagi menu Pontianak berikut ini memakai tepung beras. Lagi2 tepung beras. Sepertinya tepung beras menjadi bahan favorit dalam kreasi masakan Pontianak. Untuk Kwecap, tepung berasnya dibikin tipis2 dan dibentuk berukuran segi empat seperti kulit pangsit. Kalo kulit pangsit dari tepung terigu kalo Kwecap dari tepung beras. Penyajiannya pun sederhana juga, Kwecap nya disiram dengan kuah kaldu sementara kulit babi yang saya ceritakan di sebelumnya hanyalah kreasi tambahan dari penjualnya. Mungkin kalo mo diganti kulit sapi, jeroan, atau ayam, masih masuk akal kok. Tapi kembali lagi ke budaya Pontianaknya apakah kulit babi itu memang bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan Kwecap? Saya tidak tau. Score 70/100, karena walaupun saya kurang suka menu sup tapi rasa kuahnya berkaldu, cukup gurih. Semoga aja gurihnya memang berasal dari kaldu asli bukan dari kaldu rasa sasetan yang dijual di pasar.

Apam
5. Apam
Nah lho, apa lagi nih? Jujur aja saya belom mencicipi seperti apa rasanya. Karena perut udah menggembung, sixpack pun ber-revolusi menjadi zeropack, ga bisa nampung lagi. Sementara di sisi lain saya ga punya waktu lagi untuk mencicipi semuanya karena jadwal yang padat di Pontianak ini. Alhasil hanya ambil gambar lalu liat2 seperti apa bentuknya. Apam ini mirip sekali dengan martabak. Cara buatnya, loyangnya, garnisnya. Ada kacang/coklat, keju/coklat, pokoknya mirip2 sama martabak. Saya sempat berlogika, jangan Apam ini mirip kue Apem karena namanya yang hampir mirip. Mungkin kalo di Pontianak kue apem ini ada isinya seperti kacang, coklat, keju. Tapi itu hanya khayalan logika saya dan saya pun ga berani bilang kalo rasanya mirip martabak. Karena saya ga beli jadi saya ga tau berapa harganya. Jadi saya ga bisa kasi nilai juga.

Umbut kelapa
5. Umbut Kelapa/Sagu
Menu sayuran ini harus dimakan bersama dengan nasi atau lontong. Kuahnya mirip dengan lontong sayur yang terbuat terdiri dari santan. Umbut Kelapa terbuat dari batang pohon kelapa yang paling puncak yang masih muda atau bisa juga dibuat dari puncak pohon sagu yang masih muda. Karenanya ada Umbut Kelapa, ada Umbut Sagu. Mengenai rasa dari umbut kelapa/sagu ini mirip dengan sayur rebung atau bambu muda yang bisa ditemukan di Jakarta dan sekitarnya. Dagingnya empuk walaupun pemotongan daging batang pohonnya tebal2 dan rasanya pun enak. Buat mereka yang punya sakit jantung, kolesterol, atau darah tinggi, saya rasa sebaiknya ga makan menu ini karena kandungan santannya dikhawatirkan mengganggu kesehatan. Score 75/100.

Daun ubi tumbuk
6. Daun Ubi Tumbuk
Mendengar namanya kita mungkin langsung bisa tau kalo ini adalah menu sayuran. Daun ubi yang dipakai adalah daun singkong yang dibuat dengan cara ditumbuk sampai tak berbentuk daun lagi. Kemudian ditumis dengan minyak goreng, bawang merah dan putih, selesai. Simpel ya, cepat pula pembuatannya. Kandungan zat besinya cukup tinggi pada menu ini. Mengenai rasanya saya menyukainya mirip seperti tumis sayur hanya saja terdapat rasa sedikit pahit karena sayurnya ditumbuk sehingga getah dari daun keluar. Kalo di masakan Padang yang kita temukan daun singkong hany direbus saja lalu dimakan dengan sambal. Atau di rumah makan lainnya, ada menu daun singkok yang dimasak dengan santan sehingga berkuah. Daun Ubi Tumbuk ini termasuknya menu khas Dayak. Sama sekali ga berkuah dan penyajiannya kering. Karena itu pada waktu menumisnya jangan memakai minyak goreng terlalu banyak. Jika minyak gorengnya diganti dengan minyak babi, lalu ditambah ikan teri/asin di dalamnya, wah bakalan mantep banget deh rasanya. Begitu kata mama Siska yang bikin Daun Ubi Tumbuk yang kami makan sekarang. Score 75/100

Mi Tiau kuah sapi Antasari

Mi Tiau goreng sapi Antasari
7. Mie Tiau Sapi Antasari
Mie Tiau adalah nama sebutan untuk Kwetiau di Pontianak. Ada banyak sekali pebisnis makanan di Pontianak ini yang menjajakan Mie Tiau karena melihat peminatnya yang begitu besar. Sangkin banyaknya penjaja mi lebar yang terbuat dari tepung beras ini saya minta direkomendasikan oleh penduduk lokal mana penjual mie tiau yang paling enak. Akhirnya saya dapatkan Mie Tiau Sapi Antasari yang terletak di Jalan Antasari. Restoran ini cukup unik mendesain ruangannya yakni dengan memajang piring2 yang telah ditanda-tangani oleh orang2 ternama dari artis luar negeri, artis dalam negeri, pejabat dari bupati sampai anggota DPR. Selain tanda-tangan mereka pun meninggalkan pesan2 yang mempromosikan Mi Tiau Antasari ini. Untuk Mie Tiau gorengnya dihargai Rp 25.000 per piring, mie tiau rebusnya Rp 20.000 per mangkok, es teh Rp 5.000 segelas. Kalo soal rasa memang lebih enak ketimbang nasi goreng Iin. Tapi untuk standar lidah saya rasanya masih kurang mantep. Apalagi setelah tau harganya pas bayar, buset, mahal banget. Score 55/100.

Kue Bingke
8. Kue Bingke
Makanan ini sejenis kue yang terbuat dari telur dan susu sehingga mereka yang jantung dan kokesterol benar2 lidahnya ga boleh kesentuh sama kue ini. Masalah kenikmatan, wah, bener2 enak kue ini. Saya berani bilang enak karena saya pecinta makanan yang bikin blenger. Contoh aja kue tar, black forest, nastar keju, bakpia isi babi. Jadi kalo anda ga suka makanan yang saya sebut barusan, bisa jadi anda hanya bisa makan beberapa potong aja kur bingke ini. Seiring perkembangan persaingan bisnis, kue bingke ini pun mengalami perkembangan pilihan rasa. Kini udah ada rasa spesial, coklat, keju, susu, labu, kentang. Untuk rasa spesial bedanya adalah komposisi telurnya lebih banyak ketimbang yang normal. Begitu juga yang rasa Susu, komposisi susunya lebih banyak ketimbang yang normal. Score 75/100

Pengkang
9. Pengkang
Sejenis ketan yang bisa diisi macam2 seperti bangkuang, ebi, ayam, sapi, abon. Lalu dibungkus dengan daun dan proses pematangannya dengan cara dibakar. Orang Jakarta lebih mengenal nama makanan ini dengan nama Lemper. Hanya saja bentukannya berbeda. Di Pontianak, Pengkang dibuat membentuk segitiga denan ketebalan kira2 4-5cm lalu dijepit dengan bambu dan dibakar. Seperti namanya dalam bahasa Tiociu (rata2 orang Tionghua di Pontianak berbahasa Tiociu), Pengkang artinya bakar. Dari situlah penamaan menu ini. Score 60/100

Cai Kue
10. Cai Kue
Kalau di Indonesiakan artinya Kue Sayur. Sayur2an yang dibungkus rapi dengan kulit yang terbuat dari tepung beras (lagi2 tepung beras) dan dibentuk seperti bikin pastel lalu dikukus. Dengan taburan bawang putih yang sudah digoreng di atas masing2 Cai Kue, bikin tambah sedap rasanya. Sayur2an nya sendiri bisa macam2, ada isi kucai, tales, bangkuang. Waktu itu saya makan Cai Kue ini di Gleam Cafe yang memanfaatkan bangunan rumah kunonya menjadi cafe sederhana. Kalo orang Bangka punya menu yang serupa seperti Cai Kue ini hanya saja isinya yang berbeda. Orang bangka manggilnya Choi Pan atau Sam Kok Pan dimana isinya ada pepaya muda yang dioseng2 dengan udang kering. Lalu bentuknya pun segitiga. Score 75/100.

7 komentar:

Nanda tata mengatakan...

lebih lengkap kalau ke pontianak ngerasain Ikan Asam Pedas, Ale-ale, bubbor pedas, kerupuk basah, sama lempok. :)

Unknown mengatakan...

blom bsa di bilang ke pontianak klo blom pernah nyoba bubur pedas,ikan asem pedas and lempok durian

Unknown mengatakan...

lupa kerupuk basah juga

Anonim mengatakan...

apam pinang itu kalo dijawa namanya martabak manis, cuma beda nama aja.
jangan lupa cobain sotong pangkong, hekeng, pisang goreng srikaya, es lidah buaya+jagung bakarnya. hmmmmm enak bangeeet! apalagi klo lg banjir durian, waaah seru banget. kuliner pontianak memang tak terlupakan!!!

Tukang Jalan Jajan mengatakan...

Semuanya enak, lezat dan bikin ngiler. dimakan di segala suasana dan selalu bikin happy berkali kali

Unknown mengatakan...

Bakwan lawit pontianak juga ensk

Unknown mengatakan...

Kalo ke pontianak jangan lupa juga makan bakwan lawiy