About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Selasa, 24 September 2013

Melbourne Aquarium

Kali ini saya mau nge-review jalan2 ke suatu tempat yang udah lama mau dijambangin tapi selalu ga jadi  karena tiketnya yang mahal (menurut standar saya yang pelit ngirit). Dan kali ini berhubung Eog ulang tahun ke-1 sepertinya jadi ada momen khusus untuk untuk ngerayainnya dan kami memutuskan untuk ke situ. Nama tempatnya adalah Melbourne Sea Life Aquarium, atau orang2 Melbourne biasa menyebutnya cukup Melbourne Aquarium. Letaknya ada di ujung jalan antara Flinder Street dan King Street. 

Dari namanya udah barang tentu tempet ini seputar-putar ikan, laut dan lainnya. Kalo di Jakarta kita punya Sea World tapi saya belom pernah ke sana sama sekali jadi ga tau mana yang lebih bagus. Dan kalo dibandingkan dengan Melbourne Zoo, tempat ini termasuknya mahal karena selain harganya yang lebih tinggi dari Melbourne Zoo, tempatnya pun lebih kecil. Dulu waktu pertama kali ke Melbourne Zoo, saya dan Kristina ga sempet ngeliat semua binatangnya tau2 udah sore dan mau tutup. Tapi Melbourne Aquarium ini, kami sampe muterin 2x aja masih ada sisa 1 jam lagi menjelang tempetnya tutup.

Harga tiket masuknya sebesar $38 per orang dewasa. Untuk anak2 saya ga tau berapa tapi mereka yang dibawah 4 tahun terhitung gratis. Selain melihat2 ikan, bintang laut dan sejenisnya, ada beberapa acara yang bisa kita ikuti seperti presentasi dari petugasnya yang sangat informatif tentang hewan2 laut pada masing2 spot.

Misalnya saja di tempat bintang laut sebagai spot pertama yang dapat kita jambangi ketika pertama kali masuk. Kita diajarkan cara yang benar untuk meraba bintang laut, yakni jangan diangkat melewati batas air karena bintang laut tak bisa hidup sekejap saja tanpa air. Atau di tempet lainnya di aquarium paling besar dimana terdapat ikan hiu nya di sana. Pada jam tertentu ada petugas yang bertugas menjelaskan seperti apa tindak tandauk ikan predator ini.

Di spot2 berikutnya setelah bintang laut, ada banyak ikan2 yang saya belom pernah liat. Tentunya yang bikin menarik dari ikan air laut adalah warna warni dari ikan tersebut dan bentuknya yang lucu2. Ada banyak sekali ikan2 unik selain dari ikan badut yang terkenal sebagai “Nemo”. Ini dia yang dinamakan kekuatan brand marketing ketika semua orang memanggilnya bukan lagi Clown Fish tapi Nemo. Sama seperti Odol, Indomie, Chiki yang harusnya namanya pasta gigi, mi instan, dan camilan.

Di spot aquarium yang terdapat ikan hiunya ada satu pajangan sebuah kaca transparan dengan ketebalan kurang lebih 1½ jengkal tangan saya. Kaca tersebut mau menjelaskan bahwa setebal itulah kaca aquarium yang ada di sekitar kami waktu itu. Dengan ketebalan tersebut mempengaruhi daya visual kita dimana ukuran ikan atau hewan2 lainnya yang berada di aquarium tersebut lebih kecil 1/3 kali dibanding ukuran aslinya. Jadi bisa kebayang deh waktu itu ngeliat ikan hiu yang gedenya segede orang. Atau ikan pari yang lebarnya seawang-awang.

Dari semua ikan2 ini kalo ditanya nama ikannya apa aja? Sejujurnya saya melewati bagian itu karena percuma saja mengingatnya karena nanti pasti lupa juga. saya tipe orang visual dimana lebih mudah mengingat bentuk, warna, dan situasi daripada harus mengingat nama yang bagi saya harus menguras kalori 3x lipat untuk memompa nutrisi ke otak supaya ingat yang akhirnya pasti lupa juga. Kalo nonton film aja saya lebih inget jalan ceritanya ketimbang judul film, nama peran, atau nama artisnya.

Ada beberapa ikan yang cukup unik menurut saya. Saya lupa nama ikannya tapi ikan ini pernah saya liat waktu saya jalan2 ke Pontianak beberapa bulan lalu. Ikan ini bisa jalan ke darat dengan menggunakan siripnya sebagai kaki untuk mendaki ke darat. Uniknya mereka bisa bernafas dan berdiam cukup lama di darat padahal mereka ini hewan laut. Ada juga ikan yang memiliki wajah seperti orang. Ya, menurut saya sih seperti orang ya karena saya ngerasanya kaya pernah liat orang yang mukanya kaya gitu, hehehe...

Udah pernah liat belom ikan yang berenangnya berdiri tegak lurus? Saya aja baru sadar kalo ikan ini ternyata unik. Di liat sekilas waktu itu mah biasa aja, tapi pas liat2 fotonya lagi, lho, kok ini ikan apaan? Baru tau saya kalo ada ikan yang berengnya tegak lurus, mencuat-cuat ke atas.

Di akhir kunjungan hewan terakhir yang kami lihat adalah Pinguin. Lucunya saya baru tahu kalo Pinguin itu ternyata bertelor waktu saya liat ada yang lagi ngeremin telornya. Dan saya baru sadar kalo Pinguin itu kan termasuknya spesies burung bukan ikan. Lucunya lagi saya baru tau juga nih, ternyata yang ngeremin telornya itu adalah pinguin jantan sementara yang betina bertugas bertelor dan mencari makan.

Dari semua kunjungan tempat favorit saya adalah spot kuda laut. Hewan unik ini memang ga ada abisnya deh. Ternyata bentuknya ga Cuma yang normal2 itu aja yang sering ada di tipi dan film2 kartun. Ternyata kuda laut ada yang versinya mirip batang pohon dan rumput laut. Uniknya hewan ini adalah si jantan lah yang mengandung dan melahirkan anak2nya dalam jumlah puluhan dalam sekali melahirkan.

Sekian cerita jalan2 kali ini. Dari penilaian saya tempet ini cukup bagus dan informatif buat anak2 dan orang tua seperti saya yang kurang informasi perihal hewan.