About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Minggu, 09 Oktober 2016

Melton Freeway di Musim Semi

Sudah satu minggu berlalu dari sejak daylight saving diberlakukan dalam rangka memasuki musim panas. Daylight saving yang biasanya di berlakukan di bulan ke dua musim semi dan gugur memang punya daya tarik sendiri dalam dunia flora. Dari masing-masing musim saja sudah membawa cuaca yang berbeda, otomatis berdampak pada pohon/dedaunan yang tumbuh di masa itu.

Di bulan ke dua musim semi kali ini, saya menyempatkan diri untuk turun dari mobil hanya sekedar mengambil foto bunga-bunga liar di pinggir jalan yang tumbuh serempak hanya dari menyebarkan serbuk sarinya yang sudah barang tentu dibantu oleh tuan angin yang kencang. Sampai artikel ini ditulis, wilayah barat Melbourne sedang dilanda angin kencang berkecepatan 100 km/jam. Saya aja yang beratnya 80 kilo ditiup langsung goyang, bias dibayangkan kalo sekedar serbuk sari yang bak debu ringannya.

Cukup menarik bagi mereka yang tidak mau turun atau menyempatkan diri untuk berhenti menikmati sesaat bunga-bunga di jalanan yang indah. Karena kecepatan 100 km/jam, cukup dimaklumi jika anda malas untuk berhenti dan menikmati keindahan bunga-bunga tersebut sekedar lalu sambil di dalam mobil. Selain anda tak kehilangan waktu, anda pun ga bosan di perjalanan.

Namun bagi saya yang suka foto-foto (bukan fotografer lho), ada kepuasan tersendiri ketika saya bisa mengabadikan hamparan warna yang mampu membengkokkan leher dan mengalihkan perhatian selama fokus menyetir. Karena momen ini hanya akan terulang tahun depan, itu pun kalo lahan nya masih ada. Kalo pemerintah punya rencana pembangunan yang sebagian besar dari kita ga tau apa yang akan terjadi, mungkin ada baiknya hamparan warna tersebut diabadikan.

Posisinya tepatnya berada di Western Freeway setelah melewati Christies Rd. Atau kalau anda datang dari Ballarat Rd. letaknya tepat di samping jalan ketika jalur anda merger. Ga tau nama bunganya apa tapi melihat warnanya yang biru keunguan saya pikir awalnya adalah Lavender. Bodoh memang saya, kalo Lavender di pinggir jalan udah pasti ludes dipungut orang. Tapi ternyata ini hanya bunga rumput yang warna nya memang bikin beda di jalanan. Secara pinggir jalan sekarang lagi banyak semak-semak yang warnanya seperti rumput kering, tiba-tiba ada warna biru-ungu memang agak menyilaukan mata.

Karena rumah saya masih lanjut lagi dari tempat tadi, jadi mau ga mau saya bisa liat jenis bunga yang lainnya di titik berikutnya. Lokasinya kali ini ada di setelah Tab Corp, tempat pacuan kuda, sebelum exit Melton. Bunga kuning dan orange kali ini lebih jelas lagi terlihat karena berada di kanan dan kiri jalan. Kalo kendara pada waktu itu ramai, saran saya sebaiknya jangan celingak celinguk kalo ga mau nabrak atau mobil anda pindah jalur tanpa anda sadari. Karena di area ini kecepatannya 110 km/jam. Ga main-main, 110 km/jam adalah sangat cepat, kalo sampai anda di tabrak atau nabrak dengan kecepatan segitu, bukan rumah sakit lagi yang anda kunjung, melainkan kuburan.

Bunga rumput kali ini tekstur dan bentuknya berbeda dengan yang sebelumnya. Bunganya lebih mirip bunga matahari, namun paling besar hanya sebesar kepalan tangan. Warnanya pun lebih ke orange muda dan orange tua. Kalaupun ada yang berwarna kuning, di tengah-tengah dari tiap helai kelopak terdapat warna yang terlihat lebih tua.


Sama halnya seperti hidup, jika kita cukup peka, perjalanan hidup ini sebenarnya cukup menarik di tengah kekacauan (semak-semak) yang sebagian besar kita alami. Cobalah untuk menemukan bunga-bunga liar yang menghiasi semak-semak yang anda lewati, supaya kita bisa lebih memaknai hidup ini dengan kepala dingin dan tidak terus menerus berkeluh kesah atas “semak-semak” yang kita alami. Atau jika anda terjebak dengan rutinitas, mungkin ada baiknya berhenti sejenak untuk sekedar memandang bunga liar di jalanan anda yang mungkin tak akan pernah anda lihat lagi dalam hidup. 

5 komentar:

Unknown mengatakan...

Bagus banget koo bunga-bunganya.. Makin bagus jug ahasil foto2nya berarti skill koko makin ok. Uda lama juga ya ko ga nulis blog..

dear valent mengatakan...

Hai Petter,

Boleh saya tahu kontak agen yang membantu kamu waktu mengurus keperluan imigrasimu dulu? Ini adalah alamat surel saya, mail(dot)earthcircus(at)gmail(dot)com. Terima kasih.

Dora mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
alihamdan mengatakan...

sangar tenan bunganya
pengen ksana

inspiring mengatakan...

di Indonesia ada tempat yang kayak ginian ndak ya ?