About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Rabu, 30 Desember 2009

"FAITH"

Ternyata ga semua orang percaya kalo ada beberapa hal atau mungkin semua yang terjadi dalam hidup manusia itu berkaitan dengan sugesti, atau lebih sering dikenal dengan nama ‘kekuatan alam bawah sadar’. Ga usah jauh2, teman di sebelah meja kerja saya dengan lantang menjawab: “Ah, ga percaya!” Padahal dia baru saja mengalami apa yang disebut kekuatan alam bawah sadar tadi.

Entah karena angin apa, teman kantor di sebelah saya ini – sebut aja namanya Cucu, jadi sering memperdengarkan lagu2 romantis, ataupun lagu yang sering dipakai di resepsi/pemberkatan perkawinan dari laptop kerjanya. “Iya nih, lagi pengen aja. Abis lagunya bagus2.”

Berikut ini lagu2 yang di”stel” terus oleh Cucu, tanpa memperdulikan orang2 di sekitar udah hapal dengan syairnya atau mungkin bosen dengan nadanya yang itu2 aja karena udah terlalu sering diperdengarkan:

  1. I Belive In You – Celine Dion feat Ill Divo
  2. There For Me – Josh Groban feat Sarah McBright
  3. From This Moment – Shania Twain
  4. The Give – Jim Brickman

Kurang lebih sekitar 1 minggu kemudian, saya harus pergi ke kantor klien di daerah Pluit Junction, dan kebetulan bersama dengan Cucu sebagai Incharge saya. Di perjalanan Cucu menceritakan bahwa semalam dia baru saja DILAMAR oleh pacarnya setelah 2,5 tahun berpacaran. Sambil shock dan ini benar2 membuat saya terkejut saya menanyakan bagaimana kejadiannya. Ternyata Cucu pun terkejut dengan kejadian semalam, dimana dia diajak dinner oleh pacarnya di hari kerja.

Hmmm… Boleh percaya, boleh nggak… Perihal kekuatan alam bawah sadar juga terjadi dalam hidup saya. Awal Januari 2009, setelah pengumpulan uang bertahun-tahun saya berencana mengalihkan tabungan saya di emas. Tapi karena ga mampu untuk membeli emas batangan jadinya beli perhiasan aja deh.

Pacar saya waktu itu bilang kenapa ga sekalian aja beli cincin kawin? Hmmm, bener juga. Akhirnya jadinya cincin kami dengan berat total 10 gram yang kami beli di Cikini yang terkenal dengan pasar penjualan emas. Pada waktu itu saya memaklumi saja permintaan pacar saya yang menyarankan saya untuk menginvestasikan tabungan ke cincin kawin, karena:

  1. saya memang mau beli emas
  2. ga mampu beli emas batangan
  3. pacar saya punya obsesi menikah

Impian pacar saya untuk menikah sepertinya kuat sekali. Jadi dia menyarankan saya yang menyimpan cincin tersebut supaya saya juga punya keinginan yang sama katanya.

Tiap malam sepulang kerja, atau di waktu kosong, saya sering iseng2 pake cincin tersebut, saya perhatikan kemilaunya, bentuknya. Kadang saya gosok2 kalau sudah terlalu banyak terpegang.

Entah duit dari mana, kok bisa terkumpul ya duitnya? Awal bulan Mei 2009 saya bilang saya mau melamar pacar saya. Kira2 apa aja yang perlu disiapkan? Maka terjadilah hari lamaran tersebut. Perlu waktu kurang lebih 1 minggu untuk persiapan dari beli kalung emas untuk calon mertua, kalung emas untuk si calon tunangan, kue Pia & permen yang jumlahnya masing2 9 buah, uang susu yang harus dihias, dll. Dan juga karena ada kendala waktu yang kurang tepat, karena Kristina – pacar saya, mendadak harus mengikuti training dari kantornya, maka hari H nya jadi tanggal 30 Mei 2009.

Tanggal 2 Juni 2009 kami langsung mendaftar kursus perkawinan di Gereja Katolik st. Kristoforus – Grogol, dimana kursus tersebut akan diadakan pada tanggal 5-7 Juni. Jadi boleh dibilang pendaftaran kami hampir terlambat, dimana persyaratan yang diminta oleh petugasnya pun menyusul pada saat kursus dilakukan.

Setelah lamaran saya masih ga yakin kalau bisa menikahi pacar saya ini. Jadi seiring jalannya waktu kami berdua bertukar pikiran kira2 kawinan model apa ya yang tepat untuk kami. Sambil mikir, saya pun sambil terus iseng2 pake cincin dan ada satu hal yang dari tadi ga saya sebutkan – DOA. Karena dengan berdoa, keyakinan saya sepertinya semakin bertambah padahal ga punya duit, hahahaha… Bingung saya juga. Jujur aja, waktu itu tabungan Cuma ada 45 ribu, menunggu detik2 terakhir dipencetnya “enter” oleh bos yang biasa transferin uang gaji kita2 para karyawan.

Bener2 deh, ga bisa dipake logika. 28 November 2009 kejadian beneran. Hal2 yang saya anggap remeh dan ga mungkin terjadi, eh malah terjadi. God must be crazy, Dia bikin saya bisa nikah, malah pake bulan madu lagi, semua pake uang sendiri lagi. God must be crazy kalo Dia cuma punya kemampuan manusia. Gila… gila… gila… Ga bisa pake logika. Semuanya di luar nalar dan ga bisa pake hitungan matematika, Phitagoras, ataupun rumus fisika, apalagi rumus grafitasi.

Tahun 2009 benar2 membawa perubahan signifikan dalam hidup saya. Saya ga bisa bayangkan kalau saya tidak melakukan apa yang disarankan pacar saya waktu itu. Mungkin sampai sekarang kami masih pacaran dengan hubungan yang udah basi sampai ke ubun2 (basi, soalnya kami pacaran sejak 2002).

Tahun 2009 benar2 memberikan pelajaran yang berharga dalam hidup saya tentang uang, waktu, dan hubungan saya dengan Tuhan saya. Dan yang terpenting adalah hubungan saya dengan keluarga2 saya dan istri saya. Semikin hari saya semakin menyadari waktunya tinggal sedikit dan seolah2 tidak ada waktu lagi untuk mengasihi mereka.

Tahun 2009 tidak akan bisa terlupakan dalam hidup saya. Kalaupun saya lupa, untuk itulah fungsi blog ini. Agar semuanya itu dapat saya kenang terus, bahkan sampai ke keturunan2 saya. Karena juga baru kali ini saya melewati 1 tahun yang benar2 penuh arti.

Tahun 2009 juga membuat saya semakin menyadari bahwa istri saya adalah mentor terbaik yang pernah ada. Tanpa dia, kami mungkin udah luntang lantung dengan hubungan kami yang ga ada juntrungnya. Dia mengajarkan saya tentang keyakinan & kekuatan doa. Dia terus mengingatkan saya untuk berbagi kasih dengan orang lain, terutama orang tua kami yang semakin hari semakin tua dan semakin lemahnya tubuh mereka.

Tahun 2009 ini, sekali lagi berkat mentor, sahabat, sekaligus istri saya – Kristina, saya jadi terkenang akan kesalahan2 yang pernah saya buat terhadap orang tua saya. Perjuangan mereka untuk membesarkan saya bukan lagi keringat dan air mata, tapi mental mereka pun dipertaruhkan. Untung mereka ga jadi gila, dan untung Tuhan masih memberikan kesabaran dan umur panjang sehingga bisa melihat anaknya menikah. Semoga masih ada waktu untuk membahagiakan mereka.

Saya hanya bisa berharap di tahun2 mendatang ada lebih banyak lagi hal2 yang luar biasa dan mengesankan untuk diceritakan dan dibagikan dengan orang2 terdekat saya. Seperti kata Christoper Johnson McCandles dalam film kisah nyatanya Into The Wild: “Happiness is real when shared”

Semoga masih ada waktu…

3 komentar:

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman mengatakan...

tulisan yang bikin x tersanjung...thanks ya ko...semoga impian2 kita bisa tercapai ya...
tahun 2009 emang penuh kejutan sih ya...mulai dari lamaran, merit...honeymoon yang aneh..bener2 awal yang bagus..semoga tahun2 ke depan lebih baek lagi ya

Arman mengatakan...

very nice story...
Tuhan emang maha segalanya... selama kita percaya dan berdoa, pasti dikasih jalan ya... :)

salam kenal ya!

Anonim mengatakan...

:) terharu bacanya :'(