About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Selasa, 11 Maret 2014

I Hear Your Voice

Saya baru saja menyelesaikan salah satu drama Korea yang menurut saya cukup menarik (daripada ngelamun jorok atau menghayal ikut tour ke Mars). Drama yang awalnya udah disuruh tonton sama istri karena dia tau selera film saya namun entah kenapa waktu itu saya menghiraukannya. Jadi beberapa hari yang lalu istri saya mengingatkan lagi ada tentang drama tersebut. Untungnya drama tersebut sudah tamat, jadi saya ga perlu menunggu2 cerita kelanjutannya ketika penasaran.

Judul drama tersebut adalah I HEAR YOUR VOICE. Menceritakan tentang seorang bocah bernama Park Soo Ha (PSH) yang mempunyai kemampuan membaca pikiran orang lain melalui tatapan mata. Ayahnya dibunuh di sampingnya ketika di dalam mobil yang dengan sengaja di tabrakan oleh seorang pengemudi, Min Joon Gook (MJG) yang dendam pada ayahnya. Ketika MJG hendak membunuh PSH setelah selesai menghabisi ayahnya, tiba2 dari arah belakang MJG ada 2 gadis sekolah yang menyaksikan pembunuhan tersebut, Jang Hye Sung (JHS) dan Seo Do Yeon (SDY). JHS sempat mengambil gambar sebelum lari meninggalkan tempat kejadian. MJG yang menyadari dirinya difoto karena hp JHS yang berbuyi “Smile…” ketika foto diambil, segera mengejar JHS dan SDY namun mereka berhasil sembunyi.

Dalam persembunyian, JHS dan SDY mendengar ancaman MJG yang sedang mencari mereka di semak, kalau sampai mereka melaporkan perbuatannya ke polisi, dia tidak akan tinggal diam dan akan membalas dendam setelah keluar dari penjara.

JHS dan SDY berteman tapi saling membenci karena dikisahkan sebelumnya SDY berbohong pada ayahnya bahwa JHS lah yang menyebabkan cidera pada matanya akibat kembang api. JHS diminta untuk meminta maaf dengan tulus dan SDY sekeluarga berjanji akan melupakan masalah tersebut. Namun JHS tidak melakukannya karena dia merasa tidak bersalah. JHS menantang SDY yang dianggapnya pengecut karena tidak berani mengatakan yang sebenarnya, jika berani, ayo datang ke pengadilan sebagai saksi. Mereka berdua sebenarnya bergeming ketika mengingat ancaman MJG, namun JHS lebih berani karena dia tau rasanya ketika diperlakukan tidak adil. SDY melarikan diri ketika sudah berada di pintu masuk ruang pengadilan dan tidak menjadi saksi.

Di pengadilan, MJG nyaris dinyatakan tidak bersalah karena pembunuhan ayah PSH murni terlihat seperti kecelakaan berkendara. Namun JHS tiba2 saja masuk ke pengadilan setelah SDY melarikan diri ketakutan. JHS bersaksi bahwa MJG membunuh ayah PSH dengan pipa besi malam itu. Namun kesaksiannya tidak kuat karena hanya sekedar kata2 dan bukan bukti nyata. Sampai akhirnya foto dari dalam hp JHS ditunjukan, barulah hakim menyatakan bahwa MJG bersalah dan dipenjara 10 tahun. Dalam kekalutannya MJG berteriak ke JHS bahwa dia akan membalaskan dendam ini dan akan kembali pada JHS.

10 tahun kemudian JHS sudah menjadi seorang pengacara dan tiba2 bertemu dengan SDY yang ternyata sudah menjadi Jaksa yang tugasnya menuntut dan mencari cela agar terdakwa dipenjara. Tugas mereka saling bertentangan dan persaingan diantara mereka semakin terlihat. Selama 10 tahun itu pula PSH terus mencari-cari JHS yang akhirnya ketemu dan sebenernya PSH sudah menaruh hati pada JHS dari sejak pertemuannya di pengadilan 10 tahun yang lalu yang berjuang demi keadilan ayahnya. Semua isi hati PSH tertuang dalam buku diarinya yang terbaca oleh JHS menjelang akhir cerita.

Ada beragam konflik lain yang menarik dari drama ini namun masih seputar hukum antara lain kisah tentang pembunuhan berencana terhadap pemilik mini market yang dilakukan oleh 2 orang kembar identik. Lalu kasus seorang kakek tua yang bertahan hidup dengan menjual kertas dan Koran bekas yang di dapat dari jalanan, kereta, dan rumah2, diancam pidana karena mencuri koran yang dikirim di rumah2 penduduk karena Koran tersebut masih baru dan belum terbaca oleh pemilik rumah.

Dan kasus yang sudah saya duga akan terjadi, yakni MJG bebas dari penjara dan merencarakan pembalasan dendamnya pada JHS. Ibu JHS dibunuh dengan dipukul di bagian kepalanya menggunakan kunci inggris besar oleh MJG lalu rumahnya dibakar untuk alibi. MJG pun memukul dirinya juga supaya tidak dicurigai dan berusaha mengangkut tubuh ibu JHS yang sudah mati terpukul. Sebelum ibu JHS dibunuh, MJG memberi kesempatan Ibu JHS untuk bicara dengan JHS, dan ini lah pesan terkahir yang disampaikan ke JHS yang cukup menampar diri saya juga:

“Kau tau, mata balas mata, gigi balas gigi. Tapi jika kamu hidup seperti itu akan sangat berat untuk dilalui. Orang berbuat jahat terhadapmu dikarenakan mereka cemburu. Jangan membenci orang seperti itu tapi kamu justru harus kasihan terhadap mereka, karena hidup mereka berat akibat beban (kebencian) yang mereka bawa selama hidup.”

Selamat menonton, semoga menemukan makna hidup dari setiap kasus yang diangkat.

http://www.gooddrama.net/korean-drama/i-hear-your-voice

Tidak ada komentar: