About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Minggu, 28 September 2014

Pesan Dari Pengunjung

Saya mempunya impian suatu saat nanti ketika anak2 saya sudah mulai beranjak besar saya menginginkan suasana keluarga di rumah seperti keluarga dalam serial drama komedi Korea Unstoppable High Kick dimana teman2 sekolah anak2 selalu saja ada yang datang ke rumah untuk main ataupun nginep. Atau tetangga yang nebeng nginep karena suatu atau lain hal, temen/sodara/keluarga yang datang berkunjung beberapa hari. Intinya, rumahnya selalu rame diisi oleh orang2 non keluarga inti dan sangkin seringnya mereka nginep di rumah kadang mereka terasa seperti keluarga juga. Biar dimarah2in tetep aja nagih untuk ketemu dan bercengkerama lagi.

Sejak Eog lahir terhitung ada beberapa kali orang nginep di rumah kami. Yang pertama Dewi, temen kuliah kami dulu yang ikut WHV (work and holiday visa). Dewi ini tipe orang yang ga bisa menyendiri dan lebih nyaman dengan orang yang udah dikenal ketimbang tinggal bareng orang asing. Selama tinggal bareng Dewi saya cukup dibikin kesel karena ketidak-pekaannya terhadap situasi misalnya kebersihan. Dewi ini tipe plegmatis, cuek dan kurang peka. Namun dari kekurangannya itu, manusia satu ini selalu beruntung. Salah satunya adalah perihal mencari kerja, cuma butuh 3 hari nganggur waktu nyari kerja di Melbourne. Ga usah jauh2, dia bisa dapet WHV aja udah keberuntungan menurut saya, melihat orangnya yang lamban dan kemayu, ditambah aksen jawanya yang medok dan kental, Wah hampir ga percaya deh kalo score IELTS orang ini dapet 4.5. Mepet sih tapi lulus. Mungkin dikarenakan kecuekannya terhadap masalah dan dirinya hanya fokus pada apa yang dia ingin capai, jadinya Dewi ini selalu terlihat beruntung. Rata2 orang selalu fokus pada masalah yang sedang dihadapi, tapi ada di luar sana orang2 seperti Dewi ini yang justru mengacuhkan masalah dan lebih menaruh pertahiannya pada rencana2 masa depannya. 

Lalu yang kedua adalah Reza dan Meili, orangtua babtis Eog. Menjelang Work and Holiday Visa mereka yang kadaluarsa dalam kurun waktu 1 minggu, mereka memutuskan untuk tidak lagi melanjutkan sewa kamar dengan indung semang mereka dan memilih tinggal bareng kami. Selain menghemat uang sewa, kami jadi punya waktu lebih banyak berinteraksi menjelang perpisahan. Di usia mereka yang relatif masih muda, saya cukup kaget dengan pola pikir mereka yang tidak seperti kaula muda Indonesia pada umumnya. Kebetulan mereka Katolik juga seperti kami dan banyak sekali ungkapan2 kekesalan mereka akan sikap orang2 Katolik yang cenderung jadi batu sandungan bukan batu loncatan.

Kira2 6 bulan kemudian sekitar bulan Agustus, Andi adik Kristina datang dengan WHV juga. Dia tinggal bareng kami selama 1 tahun penuh. Andi cukup mengirit dengan tinggal bareng kami. Hanya perlu membayar $50 sebulan untuk bantu uang listrik dan setiap hari dia selalu bawa makanan dari restoran tempat dia bekerja, kadang bawa 2-3 pak makanan setiap harinya. Jadi bisa menghemat uang makan kami sekeluarga juga.

3 bulan menjelang WHV Andi kadaluarsa kami kedatangan Handi dan Tres, beserta 2 anak mereka Clares (5) dan Felicia yang 1 bulan lebih muda dari Eog. Mereka datang dengan visa pelajar dengan perencanaan Tres yang kuliah Master Accounting setelah lulus hendak mengajukan Permanent Resident seperti kami. Dikarenakan masih buta tentang Melbourne ditambah sulitnya mencari tempat tinggal jadi mereka tinggal bareng kami selama 2 minggu penuh sambil mengajukan permohonan sewa rumah. 

Perlu diketahui bahwa mencari kontrakan rumah di Melbourne ga semudah mencari kos. Mahalnya harga rumah membuat keluarga2 kecil baru menikah atau baru punya anak kesulitan menumpulkan uang DP sebesar 10% dari harga rumah yang diwajibkan pemerintah. Alhasil mereka memulainya dengan ngontrak. 

Handi sekeluarga tidur di kamar Maminya Kristina yang ketika itu kebetulan sedang pulang ke Indo karena visa nya sudah habis. dan akan kembali lagi 2 minggu mendatang untuk bantu kami ngurusin Eog waktu kami kerja. Dalam kurun waktu 2 minggu itu Handi dipaksa kejar tayang, bergadang sampai larut cari kontrakan di website2 dan siangnya inspeksi rumah yang dia ajukan melalui website dan mereka berhasil mendapatkan kontrakan di hari terakhir mereka.

Selama 2 minggu itu Eog sering bercengkerama dengan Clares dan Felicia. Eog keliatan seneng banget walaupun sering dijailin dan dikerjain sama Clares. Saya pun ikut senang karena Eog ga kesepian dan bisa mensharingkan suasana Melbourne ke Handi dan Tres.

Kira2 2 minggu selepas kepindahan Handi sekeluarga, datanglah satu orang lagi yang menginap di tempat kami. Makhluk petualang satu ini adalah Ria, temen masa sekolah sekaligus nulis blog Kristina. Kehadiran Ria amat sangat dinanti oleh Kristina. Saya bisa merasakan keantusiasan dia menyambut hari2 kedatangan Ria. Saya kurang tau keantusiasan Ria namun saya cukup shock ketika menjemput cewek satu ini dari bandara. Barang bawaannya hanya 1 tas ransel kecil ukuran anak SD dengan tingkat kepadatan di atas rata2 alias bentuknya tak seringan beratnya. Semua keperluannya ada di situ selama pertualangan dia 3 minggu di Ausi. Antik, nyentrik, dan belum pernah saya temui traveler yang bawa tas sekecil itu untuk 3 minggu. Bahkan saya saja paling2 1 tas ransel (ukuran orang dewasa) penuh. 

Berhubung Ria ini temen deketnya Kristina jadi saya coba2 sedikit pede menganggap saya juga deket sama dia, bertanya dan sharing tentang filosofi hidup dia. Saya tertarik dan ingin tau bagaimana dia menyelesaikan setiap perkara di tempat kerja, lingkungan masyarakat/keluarga. Latar belakang keluarga pun sedikit mirip dan ada banyak hal yang bisa saya petik. 

Intinya dari perbincangan dengan Ria saya menyimpulkan bahwa untuk bisa bertahan hidup di Indo dengan suasana hati yang damai dan penuh sukacita kita harus bisa cuek. Cuek supaya kita bisa jadi diri kita sendiri. Cuek terhadap komentar2 tak sedap yang sering dilontarkan orang2 Indo kebanyakan misalnya: 
"Ih, gemukan ya?" (McD kebanyakan sih)
"Kok iteman sekarang?" (Mirip bayangannya)
"Kapan kawin?" (Kucing tetangga aja udah 3x)
"Masih jomblo?" (Kiwil aja istrinya 2)

Atau baru2 ini Kristina br cerita ada temennya yang abis lahiran anak kedua terus ikut acara keluarga. Di situ dia ampir mau nangis dengerin komentar sodara2nya tentang badannya yang besar. 
"Si Itu aja yang anaknya 3, badannya masih langsing. Kamu kok gemuk banget?"
"Anaknya langsing, cakep. Mamanya kok gemuk dan jelek sih?"

Kita harus belajar cuek. Cuek bukan berarti kita brutal dan menjadi nyuekin orang2. Tapi cuek maksudnya cuek terhadap komentar2 tak sedap itu. Ria sempet bilang untuk menjadi cuek itu ga gampang, butuh pengorbanan perasaan dan latihan terus menerus. Mari kita belajar dari Michael Jordan, Tiger Wood, David Beckham, Mohammad Ali dan atlit2 lainnya yang menjadi tenar bukan karena talenta melainkan dengan melatih diri dengan ekstra keras untuk menjadi manusia yang berkualitas.

Sebagai penutup, saya mau menceritakan sedikit tentang perjuangan seorang atlit sepakbola. Di halaman Facebook, saya join Fan Page video clip sepak bola. Ketika itu 6 Agustus tepat hari ulang tahun Robin Van Persie, pemain dari Manchester United, Inggris. Clip berdurasi 1:50 itu menceritakan apa impian Van Persie remaja yang ketika itu sudah aktif di club junior Belanda, Feynoord. Dia hanya pemain cadangan yang kurang diperhitungkan tapi dia mempunyai impian besar yaitu bisa menjadi Penyerang utama dan bermain untuk klub besar seperti Arsenal atau Barcelona. Seperti ngayal dan muluk. Namun sekarang tak ada para penggila bola yang tak kenal namanya. Impiannya tersebut sudah tercapai hanya saja butuh perjuangan ekstra keras dan itu tidak mudah. Dia harus memiliki tendangan yang sempurna sehingga setiap tendangan menghasilkan gol. Sehingga ketika pelatihnya memainkan dia, dia tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Dia melatih dirinya menendang 20-30 bola sebelum dan sesudah latihan setiap harinya. Artinya dia berlatih lebih awal dan lebih lama ketimbang pemain lainnya.

http://www.youtube.com/watch?v=mfkqByBnmn8

Ingat: 1% Bakat, 99% kerja keras. Anda bisa menjadi apa yang anda inginkan.

Minggu, 07 September 2014

Dumpling Plus

Ada tempet makan enak yang baru aja kami coba. Namanya Dumpling Plus yang berlokasi di dalam Mall High Point, Melbourne. Dari namanya aja sudah bisa dikira2 ini resto jualan apa, ya kan? Aneka dumpling dengan isi yang beragam mulai dari satu macam daging seperti ayam, babi, udang, campuran, hingga sayuran.

Selain jualan dumpling restoran ini juga jualan seperti risoles, pastel, kue bola dengan lapisan wijen di luarnya. Kurang lebih apa yang dijual di sini, ada juga yang jual di Indo hanya saja cita rasanya berbeda. Karena lidah saya lidah Indo otomatis hanya masakan  Indo yang paling memenuhi kepuasan lidah saya.

Dengan harga $5 dapat 4 buah, semua menu di sini adalah buatan sendiri. Kita bisa melihat secara langsung dari luar kaca bagaimana mereka membuatnya. Kebersihan sudah pasti menjadi prioritas dan tujuan utama dari sistem tampilan kaca ini.

Kalau mau makan di tempat ini usahakan datang sebelum jam 11am karena setelah jam itu dijamin anda akan mengantri panjang dan harus dibawa pulang karena tak ada lagi meja yang tersedia.

Minggu, 31 Agustus 2014

Lake Mountain

Waduk Penampungan Air
Ini cerita pada tanggal 5 Juli 2014 yang lalu dimana kami sekeluarga jalan2 bareng temen kerja Kristina orang India. Namanya Inderpal yang kebetulan punya anak yang seumuran dengan Eog namanya Arsh (cewe). Anak2 kami cukup akrab sejak Kristina dan Inderpal saling kenal. Sekedar info, Inderpal adalah perempuan. Saya merasa perlu menginfokan ini dikarenakan nama India tidak familiar di telinga orang Indo jadi sulit membayangkan gendernya.

Suburb Marysville
Ini adalah perjalanan pertama kalinya bagi saya bersama keluarga lainnya. Saya yang dari luar sering basa basi sama orang (begitulah kata Kristina, tukang basa basi, kadang bacin…) bukan berarti saya pecinta kehidupan bersosialisasi. Saya tipe orang yang kurang suka membina hubungan pertemanan untuk jangka panjang. Selain membutuhkan ongkos saya pun harus mengorbankan waktu saya misalnya waktu untuk chatting. Kalo dalam hal jalan2 saya sebenernya lebih memilih sendiri atau sama keluarga sendiri. Karena terkadang ketidak-cocokan selera sering jadi hambatan kepuasan jalan2 tersebut. Tapi kalo sama keluarga sendiri, biarpun ga cocok kan sah2 aja kalo ngeluh dan nuntut “gw mau ke sana, kalo lu ga suka tempetnya jalan dulu aja, entar gw nyusul”.

Ga usah jauh2, saya dan Kristina aja punya selera jalan2 yang berbeda. Dari hasil perbincangan saya dengan Ria, teman nulis blognya Kristina, beberapa minggu yang lalu Ria sempet dateng mengunjung kami dan tinggal bareng sekitar 2 minggu, kesimpulannya gaya jalan2 saya sedikit mirip dengan Ria, namun tak seekstrim Ria sih. Ekstrimnya seperti apa? Hmmm, ditunggu saja cerita beliau tentang Melbourne dan Sydney dan simpulkan sendiri, hehehe… Berikut ini link blog mereka, sapa tau tertarik untuk dicari tau sugiartobudiman.blogspot.com

Perjalanan kami kali ini adalah ke Lake Mountain, gunung bersalju kedua yang pernah kami kunjungi di Melbourne. Yang pertama kalinya dulu adalah Mount Buller, sayangnya saya ga sempet bercerita tentang Mount Buller ini di blog. Karena kisahnya udah 2 tahun yang lalu, dijamin udah basi, bahkan Indomi aja kagak ada yang masa kadaluarsanya sampe 2 taon jadi cukup sekedar info aja.

Lake Mountain tempatnya cukup menarik untuk bermain papan seluncuran namun dari luasnya tempat bermain, Mount Buller 4x lebih luas dan tempat bermainnya pun
bermacam2. Ini pertama kalinya kami ke Lake Mountain dan di perjalanan kami ga dateng berbarengan karena sebelumnya kami harus menghadiri PEMILU di Kedubes RI terlebih dahulu dan Inderpal pun harus kerja sampai jam 11am. Alhasil ketika kami sampai di Lake Mountain, 15 menit kemudian mereka menemukan mobil kami dan parkir tepat di sebelah kami. Ketika itu kami masih di dalam mobil sibuk dengan baju dingin kami yang belum dikenakan, karenanya kami masih ada di mobil. Cuaca yang pada waktu itu sedikit gerimis menambah suhu udara tambah terasa dingin.

Well, tak seburuk yang saya bayangkan. Datengnya ga bareng tapi kami main bareng. Awalnya saya kira bakalan main sendiri2 karena kecil kemungkinan bisa ketemu, tapi ternyata melihat tempatnya yang ga luas, walaupun dateng terpisah, pasti buntut2nya bakalan ketemu karena tempet bermainnya Cuma di area sekitar restorannya itu. Dan perlu diketahui bahwa kita dilarang membawa papan seluncur sendiri. Katanya sih demi keselamatan karena papan seluncur yang disewakan di sana sesuai standar. Apabila bawa papan seluncur sendiri dikhawatirkan kita tidak mengetahui standar keselamatannya seperti apa dan bisa membahayakan pengunjung yang lain dan diri sendiri. Kalo kata saya sih ini mah akal2an pihak management biar pada nyewa papan seluncurnya.

Di awal saya sempat katakana bahwa Ria, temen blog Kristina datang main ke rumah dan kami mengajaknya ke Lake Mountain juga tetapi di lain waktu (2 Agustus 2014). Perjalanan kami kali ini amat sangat beruntung. Untuk pertama kalinya saya melihat salju turun dari langit karena cuaca pada saat itu amat sangat bersalju dan jalanan memang terasa sedikit licin karena sebagian es di tengah jalan belum mencair. Bisa berakibat buruk jika melaju terlalu cepat karena walaupun udah ngerem, mobil akan tetap meluncur akibat es yang melekat pada ban. Kami sempat menyewa rantai $30 per pasang yang rencanakan akan dipasang di ban, akan tetapi rantai tak terpakai sama sekali karena es tak setebal yang kami duga.

Sebelum kami sampai di Lake Mountain, kami menyempatkan diri melipir ke sebuah spot bagus dengan pemandangan aduhai. Pepohonan dimana2 yang mengelilingi danau yang merupakan waduk tampungan cadangan air ketika musim kemarau. Cuaca ketika itu memang sedang dingin jadi ketika melihat pemandangan ini serasa ingat waktu kuliah dulu jalan2 pake motor dari yogya ke Wonosobo, ketika itu hamparan kebun the dimana2 dan pegunungan terlihat seperti ladang Teletabies.

Setelah melewati waduk penampungan air, jalan masih berkelok2 dan bagi kalian yang menyukai pemandangan pegunungan dijamin ga akan bosan sepanjang perjalanan. Bagi kalian yang suka foto2 dijamin jari kalian gatal untuk mengambil gambar. Gak lama setelah itu kalian akan sampai di sebuah kota bernama Marysville, sebuah suburb yang cukup padat dihuni penduduk karena posisinya yang cukup strategis dimana pemandangan yang indah bisa didapat dan dekat dengan Lake Mountain. Restoran dimana2 namun semuanya tetap teratur dan rapi sehingga member kesan tersendiri di tengah keramaian. Walaupun padat tetap saja ada spot bagus untuk difoto di suburb ini. Kalo tengki bensin kalian hamper hambis, atau kira2 tidak akan mencukupi sampai
dengan 2 jam perjalanan ke depan, sebaiknya isi bensin di suburb ini karena Lake Mountain akan sampai dalam waktu kira2 1 jam dan tidak ada POM bensin di Lake Mountain. Sepanjang jalan pun hanya ada hutan dengan jalan yang berkelok2. Kemampuan akselerasi menyetir anda akan teruji dan terasa di sini. Buat yang ga pede, sebaiknya sedikit melambat, apalagi kalo jalanannya basah. Sebelum musibah terjadi lebih baik jangan ambil resiko.

Perjalanan ini lebih menarik ketimbang yang pertama kali karena salju yang baru turun semalam dan sampai pada saat kami sampai pun salju turun lagi, jadi seluruh pohon yang kami lewati berselimut salju semua. Sangat indah seperti di kartu2 natal atau film2 natal Hollywood tentang indahnya White Christmas. Apalagi pemandangan ketika kami akan pulang, tepat ketika matahari terbenam, cahayanya berpadu dengan salju yang menghampar di sepanjang pegunungan dan pohon2 pinus, waaahhh… Keren banget deh.

Warna keemasan pun mucul akibat pantulan cahaya matahi yang mulai memudar dan pegunungan es pun terlihat seperti hamparan ladang padi yang siap dipanen, emas semua. Saya beruntung sekali hari ini karena Eog tidur dan saya bisa menyelesaikan artikel ini yang sudah 3 hari dicicil karena tak mampu diselesaikan akibat gangguan bocah ingusan.







Senin, 25 Agustus 2014

Saint Patrick's Cathedral

Saya kurang ingat apakah saya pernah menceritakan tempat kunjungan ini atau belum. Tapi lebih baik bercerita 2x daripada tidak pernah tersampaikan sama sekali. Ada tempat kunjungan di Melbourne yang tidak kalah menariknya walaupun sedikit menjauh dari CBD pusat kota. Hanya dengan mengendarai kereta dan berhenti di Parliament Station lalu berjalan kaki sekitar 5 menit, perjalanan menjadi cepat dan efisien. Nama tempat ini adalah St. Patrick Cathedral dan ini bukan kali pertama bagi saya. Walaupun ini sebuah gedung gereja namun mereka menyediakan satu sesi perjalanan wisata mengunjungi setiap sudut dan memberi penjelasan tentang sejarah dan asal mulanya dibangun.

Kadang kala kesepatan kita untuk berkunjung tidak singkron dengan jam berkunjung tempat wisata. Jadi ada baiknya bila anda cek website nya terlebih dahulu apakah katedral ini buka atau tidak. Tidak masalah anda mau berkunjung di siang bolong ataupun di malam hari, kedua waktu tersebut punya sensasi tersendiri dalam setiap kunjungannya, suasana yang berbeda dan kesan yang unik. 

Perlu diketahui bahwa ada baiknya anda tidak berkunjung ke dalam gereja pada saat perayaan ekaristi sudah dimulai, karena besar kemungkinan anda akan ditegur bila menggunakan kamera di dalam gereja . Yang dapat anda lakukan bila terpaksa sampai di tempat bertepatan dengan perayaan ekaristi adalah, menunggu perayaan ekaristi selesai sambil mengunjungi setiap sudut di luar gereja. Ada banyak spot bagus untuk pengambilan gambar, dijamin 1 jam ga akan terasa. Dinding2 gereja yang terbuat dari batu terlihat seperti Castle ala Inggris. Ditambah nuansa pohon2 Oak yang jarang ada di Indonesia, memberikan suasana berbeda dari biasanya.

Setelah perayaan ekaristi berakhir, anda bisa lanjutkan perjalanan anda mengunjungi bagian dalam gereja yang terlihat megah dan artistik. Track panjang dari pintu masuk menuju altar bisa menjadi spot bagus untuk berfoto ria. Dan bila anda sudah sampai di depan cobalah untuk mengamati di bagian sebelah kanan, terdapat alat musik organ yang sound system nya sebesar bagong. Sound system seperti ini yang biasanya ada di rumah2 opera pameran musik klasik, tapi saya lupa namanya, aduuuh...

Bila anda sadari, gedung katedral ini bila dilihat dari atas berbentuk salib. Maketnya bangunannya dapat anda lihat di dekat pintu masuk sebelah kiri. 

http://www.cam.org.au/cathedral
1 Cathedral Place
East Melbourne, VIC 3002
Ph 03 9662 2233

Minggu, 24 Agustus 2014

Gerhana Bulan

Ada yang bilang katanya ciri2 orang yang lagi seneng adalah mereka melupakan segalanya dan fokus pada hal yang sedang mereka gandrungi. Seperti halnya juga blog ini, yang tujuan awalnya saya bikin adalah sebagai wadah curahat hati saya. Tapi dikarenakan terlalu sibuk dan happy, alhasil blog ini tak pernah ter-update dengan teratur.

Akhirnya saya mencoba gali foto2 yang pernah terjadi dari sejak apdetan blog terakhir tentang Melbourne Museum sampe sekarang, ujubile ajimasa’it…  Ada lebih dari 20 momen yang terabaikan di folder foto dan tak terbagikan dengan rekan2 pengunjung setia blog ini. Hal ini sebenernya sedikit menyalahi aturan yang telah saya buat yakni “Happiness is real when it shared” yang tertulis di halaman muka blog. Maksud hati ingin selalu berbagi hal yang membahagiakan itu dengan rekan2 namun apa daya kesibukan dengan si Eog (bocah ingusan hasil benih saya) dan hobi yang mencandukan membuat saya sedikit mengabaikan blog ini (Alasan saja...!)

Baiklah kita mulai dari momen pertama yang terabaikan, yakni Gerhana Bulan 15 April 2014. Ada yang masih ingat? Atau malah tak nyadar kalo pada tanggal itu ada gerhana bulan? Wkwkwk… dimaklumi sih karena fenomena ini memang hanya terlihat di bagian timur Indonesia paling selatan dan itupun terlihat setelah gerhana totalnya selesai akibat ‘jam tayang’ yang tidak singkron dengan posisi negara Indonesia.

Kalau menurut mitos dan dongeng anak-anak di Jepang, bulan konon ditinggali oleh kelinci yang selalu menumbuk kue mochi. Masyarakat Jepang melihat bagian bulan yang sedikit gelap (terutama terlihat ketika bulan purnama) adalah bentuk kelinci yang sedang menumbuk mochi. Mari kita sedikit berdongeng ria:

Alkisah di suatu hutan hiduplah 3 ekor binatang, yaitu seekor monyet, seekor rubah, dan seekor kelinci. Ketiganya bersahabat baik dan merupakan binatang yang baik hati. Melihat ketiga binatang tersebut, dewa penjaga bulan menjadi penasaran. “Siapa diantara mereka yang paling baik?” pikirnya. Sang dewa lalu turun ke bumi dan mengubah dirinya supaya terlihat seperti pengemis tua. Ia menghampiri ketiga binatang tersebut dengan tertatih-tatih. “Saya sangat lapar dan sudah berhari-hari tidak makan. Kasihanilah orang tua ini,” kata sang dewa. Melihat pengemis yang kelaparan, ketiga binatang itu jatuh kasihan. Monyet segera memetik buah-buahan di hutan sebanyak yang ia bisa dan memberikannya kepada pengemis tersebut. Sementara rubah mengumpulkan ikan sebanyak-banyaknya untuk si pengemis. Namun kelinci tidak bisa mengumpulkan apa-apa. Ia tidak bisa memetik buah diatas pohon yang tinggi maupun menangkap ikan di sungai. Kelinci menjadi sedih, namun ia tak putus asa. Ia meminta tolong kepada monyet dan rubah untuk membantunya mengumpulkan ranting dan kayu kering. Kemudian ia membuat api dan membakar kayu-kayu tersebut. “Maaf aku tidak bisa mengumpulkan apa-apa,” kata kelinci. “Namun aku tidak akan membiarkanmu kelaparan. Aku akan masuk ke dalam api, setelah matang makanlah dagingku supaya kamu tidak lapar lagi.” Tanpa sempat dicegah oleh monyet dan rubah, kelinci segera melompat ke dalam api untuk membakar dirinya sendiri. Namun dalam sekejap sang dewa menyelamatkan kelinci dan menampakkan wujud aslinya. “Kau tidak perlu membakar dirimu, wahai kelinci. Sebenarnya aku adalah dewa penjaga bulan. Ketulusan dan kebaikanmu membuatku terharu. Ikutlah denganku ke bulan untuk menemaniku.” Sejak saat itu, kelinci tinggal bersama sang dewa. Ia melayani sang dewa dan mengawasi bumi dari kejauhan. Bila monyet dan rubah merindukan sahabatnya, mereka memandang bulan di langit untuk melihatnya. Dan bila bulan purnama tiba akan terlihat si kelinci yang sedang membuatkan mochi untuk sang dewa.

Sebenernya pada tanggal yang sama juga saya berulang tahun yang ke-31. Ini momen belum pernah terjadi dalam hidup saya, pas ulang tahun kadonya Gerhana Bulan, keren bingit... Ketika itu istri sempat belikan kue tar dari toko terdekat sih dan merayakan tiup lilinnya sambil diganggu Eog. Pengen rasanya umur saya balik lagi jadi 17 tapi saya ga mau balik ke masa itu, cukup umurnya saja. 

Untuk foto2 lengkap pada waktu gerhana bulan, silahkan kunjungi Face Book saya. Gerhana bulan yang terambil dari kamera saya agak sedikit terlambat, dikarenakan pada waktu gerhana total, di sini masih sedikit cerah dan terang jadi ga keliatan. Beruntungnya beberapa menit setelah Total suasana mulai remang2 dan alhasil inilah foto terbaik yang bisa saya bagikan. Selamat menikmati bagi mereka yang belum pernah melihat gerhana bulan seperti saya. 

http://www.kopimaya.com/forum/showthread.php/13877-Kelinci-Penunggu-Bulan?p=389237#post389237

Senin, 21 April 2014

Melbourne Museum

Jalan2 kali ini meluncur ke dunia pengetahuan dan sejarah. Jadi buat mereka2 yang tidak tertark dengan 2 hal tersebut dijamin jalan2 ini akan sangat membosankan, seperti halnya ipar saya. Buka dari jam 10 Р17 setiap hari kecuali Jumat Agung dan Natal. Anak2 dibawah umur 17 dan pensiunan digratiskan. Tiket masuk seharga $10 per orang. Dan mereka yang berumur dibawah 12 tahun harus didampingi oleh mereka yang berumur min 17 tahun. Di sini dilarang membawa makanan dari luar. Hanya diijinkan makan dari makanan yang dijual di caf̩ saja. Berdasarkan reviewan, makanan di caf̩ tersebut ga enak. Jadi anda punya 4 pilihan: satu, bawa makanan dari rumah dan makannya sembunyi2. Dua, anda menahan lapar sampai selesai. Tiga, anda cari makan di luar museum lalu masuk lagi. Empat, anda makan apa yang dijual.

Di bagian pelataran Museum sambil menunggu antrian pembelian tiket (jika anda datang lebih dari jam 11 siang dijamin pasti udah rame) kita akan disajikan pemandangan pesawat terbang model pertama hasil temuan Wright Bersaudara. Dan jika anda cukup peka, anda akan menemukan pemandangan ikan2 kecil yang berkumpul membentuk ikan besar. Ada Museum Shop tepat sebelum pintu masuk ticketing yang menjual pernak pernik yang dikoleksi oleh museum. Salah satunya ada boneka T-Rex setinggi istri saya (kira2 150 cm) yang menyambut di pintu masuk toko. Eog si bocah yang bawa hari ini ketakutan melihat boneka ini karena sang T-Rex menunjukan taringnya yang besar. Juga akan ada meja tiket dibagian paling depan, tepat di bawah pesawat terbang Wright Bersaudara. Tapi meja tiket ini tidak melayani penjualan tiket regular. Meja yang selalu diisi oleh wanita cantik sebagai customer service nya hanya melayani print tiket untuk AZTECT dan IMEX, 2 macam acara yang disajikan di Melbourne Museum dengan harga tiket yang berbeda tentunya (lebih mahal maksudnya, he3). Selain itu meja ini juga bisa menjualkan tiket masuk Melbourne Museum tapi hanya untuk pensiunan dan pemegang concession card (warga negara yang berumur di bawah 25 tahun). Jika anda berencana untuk ke Melbourne Museum pastikan tujuan anda mau ke Museum, AZTECT atau IMEX. Jika anda membeli tiket AZTECT atau IMEX, anda akan digratiskan masuk museum.

Diawali dengan lingkaran pohon dengan pejelasan dari setiap lingkaran menandakan umur dari pohon tersebut. Lalu koleksi aneka tumbuh2an dan binatang airnya, kami masuk ke ruangan kaca yang berada tepat di sebelah lingkaran pohon. Eog anak saya yang gemar akan air dan binatang air, ngendon cukup lama di situ dan ga mau bangkit walau dipaksa. Alhasil sampai di perhentian yang menarik perhatiannya lah yang membuat dia berhenti menangis. Apa itu? Ya ga jauh2 dari air juga yakni kodok di dalam aquarium yang dihias sedemikian rupa untuk menyerupai habitatnya.

Setelah melewati koleksi tumbuhan kami merangkak ke atas lantai 2. Tepat di depan kami hanya ada pilihan ke kanan atau ke kiri. Sebelum memilih kanan atau kiri kami disuguhkan koleksi kerangka kura2 dan Tringgiling terbesar yang pernah hidup di bumi. Lanjut, kami pilih ke kiri terlebih dahulu dimana di ujung jalan terdapat Windminll, kincir angin pembangkit listrik. Sepanjang lorong ini pun terdapat lukisan2 karya penduduk local Australia (aborigin) dan koleksi2 senjata api yang pernah digunakan untuk menduduki Australia jaman dahulu.

Satu2nya Galeri yang ada di lorong ini adalah sejarah tentang kota Melbourne, dari kuda pacu terbaik yang pernah ada, rumah penduduk jaman dulu yang masih menggunakan kompor arang, sejarah pembangunan rel kereta api, alat komunikasi, sampai fashion dan perkembangan seni di kota Melbourne. Sayang, dibagian fashion dan seni ini saya dilarang untuk mengambil foto, jadi foto yang tertangkap hanya bagian depannya saja. Sekedar info, di Melbourne ini olah raga pacuan kuda cukup terkenal, sampai2 ada hari libur yang judulnya Melbourne Cup, yakni piala yang dianugerahkan kepada kuda pacu yang memenangkan lomba. Kesimpulannya galeri ini lebih bercerita tentang sejarah yang sudah tercatat mengenai kota Melbourne dan Australia secara umum.

Setelah puas di lorong kiri tentang perkembangan kota Melbourne, kami langsung meluncur ke lorong berikutnya yang hanya tinggal track lurus “Mind and Body Gallery. Galeri ini berisi tentang seluk beluk manusia, dari organ tubuhnya sampai fungsinya. Dari DNA sampai ke mimpi. Di sini terdapat ukuran tinggi tubuh manusia raksasa dari Irlandia dan manusia kurcaci di sebelahnya yang pernah hidup di Bumi. Ada bagian di galeri ini yang menampilkan video tentang mimpi seseorang. Ada juga mesin yang bisa mendeteksi seberapa peka tubuh kita bereaksi terhadap stress yang dihadapi, hanya dengan meletakan telapak tangan kita. Galeri ini secara khusus bercerita tentang ilmu pengetahuan dari yang dangkal sampe dalem banget.

Turun ke bawah dari Mind and Body Gallery, kita dapatkan koleksi kerangka2 dinosaurus dan binatang2 yang sudah diawetkan. Tak jauh dari situ ada galeri untuk anak2 dimana isinya antara lain seperti taman bermain. Terdapat blok2 untuk disusun, buku2 bacaan anak2, dan binatang2 lainnya yang disajikan dengan nuansa anak2. Eog cukup lama nongkrong di sini karena dia nemu patung Wombat (sejenis binatang mamalia berkaki empat sebesar anjing) untuk dielus-elus sambil diajak ngomong. Sebelum itu ada penguin, kura2, anjing laut, dan kangguru. Semuanya dielus-elus sama eog sambil diajak ngomong. Sepertinya kalo kami piara anjing, Eog pasti seneng. Tapi sayang, kami tak berminat, karena ngurus eog aja udah kelabakan, apalagi harus ditambah satu lagi piaraan untuk diurus, bisa tambah pusing kepala.








Minggu, 16 Maret 2014

Berhenti dari Chilipadi

Saya akhirnya mengajukan diri untuk resign dari pekerjaan paruh waktu saya di restoran Chilipadi per Selasa minggu lalu, yakni 4 Maret 2014. Saya merasa tidak ada perkembangan dalam pekerjaan tersebut sejak 8 bulan terakhir karena atasan saya selalu menaruh saya di posisi Runner (pengantar makanan) atau Waiter yang melayani konsumen di meja. Saya merasa sudah menguasai produk jualan Chilipadi, bahkan walaupun Chilipadi sempat berganti 80% menunya, saya hanya butuh 3 hari untuk menguasai produk.

Terlalu banyak kepahitan di dalam hati yang ga bisa terbendung lagi. Mulai dari para staff yang seringnya berbasa India tanpa menghiraukan orang sekitar. Sampai ke masalah gaji yang tak kunjung di bayar. Sampai hari ini, dan baru kemaren saya menjambangi Chilipadi lagi untuk menagihkan gaji 7 minggu saya yang belum terbayar. Yang saya dapatkan barulah gaji 4 minggu dengan alasan yang selalu sama setiap kali staff menagih gaji mereka, yakni tidak ada uang cash.

Saya tidak bisa menyalahkan atasan2 saya yang bekerja keras di lapangan karena ketiadaan cash adalah kebijakan manajemen yang selalu mengambil cash tersebut untuk menutup kerugian di cabang Chilipadi yang lain. Kalau begini terus saya merasa bekerja seperti budak dimana restoran tempat saya bekerja begitu ramai untuk menanggung kerugian di cabang yang lain sementara para bos yang di atas sana selalu mendapatkan keuntungan.

Sebelum memutuskan untuk berhenti saya sempat berdiskusi dengan beberapa staff lain yang ternyata saya dapati bahwa ada yang gajinya udah $7,000 belum dibayar. Mungkin itu sekitar 2 bulan gaji karena staff tersebut shift kerjanya lebih banyak dari saya. Selain itu mereka sudah bekerja lebih dari 1 tahun bahkan ada yang sudah 3 tahun dengan standar gaji $12.50 per jam (sama dengan saya) yang artinya nasib saya akan sama seperti mereka jika saya tetep mau bekerja di situ.

Saya berpikir ulang untuk mengurungkan niat saya berhenti dari Chilipadi karena kami berencana membeli rumah dan kami butuh dana tambahan, tapi tetep aja hati ini lebih memilih meluangkan waktu untuk Eog si bocah mischievious yang setiap saban hari saya kerja di pabrik saya kepikiran kangen Eog terus.

Ketidak-adilan para atasan dalam memperlakukan staff nya pula lah yang menguatkan tekat saya untuk berhenti. Atasan saya yang mengharuskan saya membayar minuman selain air putih dari keran sementara dia dan istrinya, sebut saja namanya Mawar (kaya Sidik Kasus perkosaan yang di Indosiar) bisa minum seenaknya tanpa bayar. Saya pun pernah iseng2 meminta istirahat 10 menit saja di tengah jam kerja karena waktu itu saya kelelahan kurang tidur dan pekerjaan di pabrik sangat banyak, lagi pula customer semua terkontrol dengan baik kok. Saya berpikir dikasi syukur, nggak ya udah. Jawabannya ya sudah pasti dan terduga oleh saya, tidak boleh. Tak masalah lah bagi saya karena memang seharusnya saya ga boleh istirahat. Tapi permasalahannya adalah beberapa minggu kemudian saya mendapati Mawar justru makan malam di tengah jam kerja, bahkan kadang Joni atasan saya itu pun juga istirahat. Jadi bisa dibayangkan ketika setiap hari selasa dan rabu malam shift saya bekerja dengan Mawar selalu hanya sendirian melayani meja tamu. Sementara mawar enak2an istirahat, makan malam, dengan mencatat jam kerjanya tanpa break. Apa ini adil?

Saya memutuskan untuk tidak melanjutkan rantai kebencian ini. Karena saya merasa situasinya sudah merantai. Saya yakin Joni pun banyak kekecewaan dengan pihak manajemen dan bos2 di atas sana sehingga dia menekan bawahannya lebih lagi dan dia mulai lepas kontrol dan melanggar aturan. Jadi saya memilih memutuskan rantai tersebut dan tidak lagi menjadi bagian dari mereka.

Hari selasa itu saya katakana pada Joni bahwa saya kasi 1 minggu untuk Joni mencari staff baru dan saya siap jika diminta untuk mengajarkannya. Joni bilang dia minta 3 minggu karena ada 2 staff yang akan cuti 2 minggu jadi dia minta 1 minggu itu terhitung setelah 2 staff tersebut kembali bekerja. Saya menyetujuinya dan Joni mengatakan akan membicarakan hal ini pula pada para bos.

Keesokan harinya saya mendapat telpon dari Joni bahwa saya tidak perlu datang lagi untuk bekerja karena pihak pusat bisa menyediakan staff baru dengan segera. Saya cukup kaget waktu itu karena niat baik saya member notification day diabaikan. Namun saya bersyukur bisa keluar dengan cepat karena perlakuan mereka yang menganggap kami para staff seperti budak.

Saya ga yakin restoran ini akan bisa bertahan lebih dari 1 tahun jika permasalahan keuangan intern mereka tidak segera diatasi. Saya melihat staff dapur pun mulai males2an kerjanya karena mereka tidak mendapatkan hak yang seharusnya sementara mereka sudah mejalankan kewajiban mereka dengan sepenuh hati.


Selamat tinggal Chilipadi, semoga jika Tuhan berkenan kita bertemu lagi dengan posisi yang berbeda. Maksud saya adalah saya yang berada di bagian manajemen kalian dan hak kalian selalu terpenuhi tepat waktu. Mimpi saya bersama Reza, mantan staff Chilipadi juga yang sudah berhenti lebih dulu.

Sabtu, 15 Maret 2014

My Love From Another Star

Kisah drama yang satu ini agak nyentrik namun cukup menarik. Kisah yang menurut beberapa orang ga masuk akal karena bercerita tentang seorang Alien namun saya pribadi percaya kalo ada kehidupan lain selain di planet Bumi secara alam semesta begitu besar. Saya cukup kaget setelah melihat sebuah gambar di internet mengenai perbandingan Galaksi Bima Sakti dengan galaksi yang lainnya yang sedang mengantri masuk ke Black Hole. Bumi menjadi bukan apa2 dibandingkan planet2 yang lainnya dan semakin meyakinkan saya bahwa Alien itu ada.

Oke, langsung aja ke topic ceritanya ya. Judul drama ini adalah My Love From Another Star yang dikisahkan ada seorang Alien berperawakan seperti orang Korea, warna kulit kuning, bermata sipit, yang nyasar ke Bumi dan harus menunggu 400 tahun lagi untuk bisa kembali ke planetnya, KMT 184.05 karena setiap 400 tahun sekali planet tersebut memutari Bumi, dan pada saat itulah jarak terdekat dengan Bumi dengan KMT 184.05 sehingga dia bisa kembali ke tempat asalnya.

Selama 400 tahun itu pula lah Do Min Joon (DMJ), begitu dia menamai dirinya setelah beradaptasi dengan orang sekitar, hidup dari waktu ke waktu tanpa ada yang berubah dari perawakannya. DMJ mempunyai kemampuan penglihatan dan pendengaran 7x lebih tajam dari manusia biasa dan mampu menghentikan waktu dan menghilang dalam sekejap. TapI DMJ mempunya kelemahan yakni sedikit saja cairan tubuh manusia seperti darah, keringat, atau air liur masuk ke dalam tubuhnya, ia akan merasa kedinginan, meriang, dan mampu menyebabkan kematian baginya. Karenanya ia selalu sendiri dan tidak pernah tinggal bersama manusia.

Ketka pertama kali mendarat di Bumi di jaman Joseon atau Korea kuno (kerajaan) DMJ menyelamatkan seorang gadis cilik yang sedang dalam perjalanan kembali ke rumahnya dikarenakan calon suami yang akan dinikahinya tiba2 meninggal. Tiba2 saja rombongan pengantar gadis cilik tersebut terpanah dan terpental oleh tiupan angin yang sangat kencang yang disebabkan oleh UFO yang dinaiki oleh DMJ berada tepat di atas mereka. DMJ segera menghentikan waktu seketika itu juga dan menarik kereta gadis cilik tersebut yang sudah berada di jurang. Sayang, gadis ini meninggal tertembah anak panah yang dilesatkan ke DMJ. Gadis tersebut mengorbankan dirinya menjadi tameng untuk menyelamatkan DMJ.

390 tahun kemudian, DMJ menyelamatkan gadis dengan perawakan yang serupa dari truk yang hendak menabrak. Gadis ini bernama Cheo Song Yi (CSY). Pada saat itu selama 10 ke depan CSY terus memendam perasaan hangat yang diberikan DMJ ketika menyelamatkannya dari insiden truk. DMJ yang menyadari betul wajah CSY mirip dengan gadis yang bertemu dengannya 390 tahun yang lalu diam2 menaruh hati juga. Sebenarnya mereka sudah saling cinta hanya saja mereka tidak pernah bertemu lagi sampai 10 tahun kemudian, atau lebih tepatnya 3 bulan sebelum KMT 184.05 memutari bumi.

10 tahun kemudian mereka bertemu tanpa disengaja namun mereka tidak saling mengenali. CSY sudah lupa seperti apa wajah pemuda yang menyelamatkannya dulu dan DMJ tidak mengenali wajah CSY yang sudah berubah. Mereka tinggal bertetangga di sebuah apartemen, bahkan CSY adalah mahasiswa yang diajar oleh DMJ. Ya, betul DMJ adalah seorang professor lulusan Harvard yang mengajar sebagai dosen.

Drama ini mengisahkan 3 bulan sebelum DMJ meninggalkan Bumi dan harus berpisah dengan CSY yang sudah menaruh hati pada DMJ. DMJ pun begitu berat untuk meninggalkan CSY karena bila dia tidak kembali ke KMT 184.05, DMJ akan musnah seperti asap. Perlahan2 kemampuan DMJ pun menurun dan dia semakin tidak bisa mengontrol kekuatannya lagi, salah satunya adalah teleport.

Seperti apa endingnya? Silahkan nonton sendiri ya. He3…

http://www.gooddrama.net/korean-drama/my-love-from-another-star

Selasa, 11 Maret 2014

I Hear Your Voice

Saya baru saja menyelesaikan salah satu drama Korea yang menurut saya cukup menarik (daripada ngelamun jorok atau menghayal ikut tour ke Mars). Drama yang awalnya udah disuruh tonton sama istri karena dia tau selera film saya namun entah kenapa waktu itu saya menghiraukannya. Jadi beberapa hari yang lalu istri saya mengingatkan lagi ada tentang drama tersebut. Untungnya drama tersebut sudah tamat, jadi saya ga perlu menunggu2 cerita kelanjutannya ketika penasaran.

Judul drama tersebut adalah I HEAR YOUR VOICE. Menceritakan tentang seorang bocah bernama Park Soo Ha (PSH) yang mempunyai kemampuan membaca pikiran orang lain melalui tatapan mata. Ayahnya dibunuh di sampingnya ketika di dalam mobil yang dengan sengaja di tabrakan oleh seorang pengemudi, Min Joon Gook (MJG) yang dendam pada ayahnya. Ketika MJG hendak membunuh PSH setelah selesai menghabisi ayahnya, tiba2 dari arah belakang MJG ada 2 gadis sekolah yang menyaksikan pembunuhan tersebut, Jang Hye Sung (JHS) dan Seo Do Yeon (SDY). JHS sempat mengambil gambar sebelum lari meninggalkan tempat kejadian. MJG yang menyadari dirinya difoto karena hp JHS yang berbuyi “Smile…” ketika foto diambil, segera mengejar JHS dan SDY namun mereka berhasil sembunyi.

Dalam persembunyian, JHS dan SDY mendengar ancaman MJG yang sedang mencari mereka di semak, kalau sampai mereka melaporkan perbuatannya ke polisi, dia tidak akan tinggal diam dan akan membalas dendam setelah keluar dari penjara.

JHS dan SDY berteman tapi saling membenci karena dikisahkan sebelumnya SDY berbohong pada ayahnya bahwa JHS lah yang menyebabkan cidera pada matanya akibat kembang api. JHS diminta untuk meminta maaf dengan tulus dan SDY sekeluarga berjanji akan melupakan masalah tersebut. Namun JHS tidak melakukannya karena dia merasa tidak bersalah. JHS menantang SDY yang dianggapnya pengecut karena tidak berani mengatakan yang sebenarnya, jika berani, ayo datang ke pengadilan sebagai saksi. Mereka berdua sebenarnya bergeming ketika mengingat ancaman MJG, namun JHS lebih berani karena dia tau rasanya ketika diperlakukan tidak adil. SDY melarikan diri ketika sudah berada di pintu masuk ruang pengadilan dan tidak menjadi saksi.

Di pengadilan, MJG nyaris dinyatakan tidak bersalah karena pembunuhan ayah PSH murni terlihat seperti kecelakaan berkendara. Namun JHS tiba2 saja masuk ke pengadilan setelah SDY melarikan diri ketakutan. JHS bersaksi bahwa MJG membunuh ayah PSH dengan pipa besi malam itu. Namun kesaksiannya tidak kuat karena hanya sekedar kata2 dan bukan bukti nyata. Sampai akhirnya foto dari dalam hp JHS ditunjukan, barulah hakim menyatakan bahwa MJG bersalah dan dipenjara 10 tahun. Dalam kekalutannya MJG berteriak ke JHS bahwa dia akan membalaskan dendam ini dan akan kembali pada JHS.

10 tahun kemudian JHS sudah menjadi seorang pengacara dan tiba2 bertemu dengan SDY yang ternyata sudah menjadi Jaksa yang tugasnya menuntut dan mencari cela agar terdakwa dipenjara. Tugas mereka saling bertentangan dan persaingan diantara mereka semakin terlihat. Selama 10 tahun itu pula PSH terus mencari-cari JHS yang akhirnya ketemu dan sebenernya PSH sudah menaruh hati pada JHS dari sejak pertemuannya di pengadilan 10 tahun yang lalu yang berjuang demi keadilan ayahnya. Semua isi hati PSH tertuang dalam buku diarinya yang terbaca oleh JHS menjelang akhir cerita.

Ada beragam konflik lain yang menarik dari drama ini namun masih seputar hukum antara lain kisah tentang pembunuhan berencana terhadap pemilik mini market yang dilakukan oleh 2 orang kembar identik. Lalu kasus seorang kakek tua yang bertahan hidup dengan menjual kertas dan Koran bekas yang di dapat dari jalanan, kereta, dan rumah2, diancam pidana karena mencuri koran yang dikirim di rumah2 penduduk karena Koran tersebut masih baru dan belum terbaca oleh pemilik rumah.

Dan kasus yang sudah saya duga akan terjadi, yakni MJG bebas dari penjara dan merencarakan pembalasan dendamnya pada JHS. Ibu JHS dibunuh dengan dipukul di bagian kepalanya menggunakan kunci inggris besar oleh MJG lalu rumahnya dibakar untuk alibi. MJG pun memukul dirinya juga supaya tidak dicurigai dan berusaha mengangkut tubuh ibu JHS yang sudah mati terpukul. Sebelum ibu JHS dibunuh, MJG memberi kesempatan Ibu JHS untuk bicara dengan JHS, dan ini lah pesan terkahir yang disampaikan ke JHS yang cukup menampar diri saya juga:

“Kau tau, mata balas mata, gigi balas gigi. Tapi jika kamu hidup seperti itu akan sangat berat untuk dilalui. Orang berbuat jahat terhadapmu dikarenakan mereka cemburu. Jangan membenci orang seperti itu tapi kamu justru harus kasihan terhadap mereka, karena hidup mereka berat akibat beban (kebencian) yang mereka bawa selama hidup.”

Selamat menonton, semoga menemukan makna hidup dari setiap kasus yang diangkat.

http://www.gooddrama.net/korean-drama/i-hear-your-voice

Minggu, 26 Januari 2014

Profil: Jeeps

Di profil kali ini saya mau menceritakan tentag seseorang yang saya wawancarai satu tahun yang lalu. Namanya Jeeps (bukan nama sebenarnya) dan saya mau menceritakan bagaimana dia bertahan hidup ketika dia belum tiba di Australia. Maaf saya tidak bisa memberikan nama asli karena Jeeps mengkhawatirkan permasalahan politik, imigrasi, dan keluarga serta anak2nya yang masih kecil yang belum tau cerita tentangnya.

Jeeps, seorang Sri Lanka yang lahir di tengah peperangan perebutan kekuasaan antara 2 suku yang menempati sebuah negara bernama Sri Lanka. Sebelum mulai bercerita tentang Jeeps saya merasa perlu mencritakan sejarah dari asal muasal peperangan tersebut dimulai supaya nantinya pas menceritakan tentang Jeeps lebih mudah dimengerti.

Sri Lanka adalah sebuah negara yang terletak di selatan India yang berbentuk sebuah pulau, mungkin luasnya sekitar 2x negara Singapura. Hanya terdapat 2 ras/suku yang menempati negara ini yakni Tamil dan Singalis. Tamil sebagai suku minoritas menempati daerah bagian utara. Dan Singalis yang mayoritas menempati bagian selatan.

Pada tahun 1948, Inggris selaku negara yang menjajah dan menguasai Sri Lanka ketika itu harus mengerahkan seluruh pasukannya dari seluruh dunia untuk kembali ke Inggris dan membantu mempertahankan negaranya sendiri yang dilanda Perang Dunia ke-2. Pemerintah kolonial Inggris berpesan kepada petinggi Sri Lanka agar sebaiknya Sri Lanka dibagi menjadi 2 negara saja karena di dalam negara ini terdapat 2 suku yang begitu kuat, kemungkinan dikemudian hari akan terjadi perebutan kekuasaan. Tapi mereka menolak tawaran tersebut dan sepakat dengan yakin bahwa mereka akan hidup rukun dan damai bersama sebagai satu kesatuan Sri Lanka.

Keyakinan tersebut ternyata hanya bertahan 8 tahun. Singalis yang merasa mayoritas dan mendominasi hampir setiap area Sri Lanka mulai berpikir untuk menyingkirkan Tamil yang dianggap bukan asli Sri Lanka. Karena ada banyak orang di luar Sri Lanka seperti di India, Nepal, dan negara2 sekitarnya yang merupakan keturunan ras Tamil sementara Singalis hanya ada di Sri Lanka. Singalis yang merasa suku pribumi Sri Lanka memulai agresinya dengan membantai banyak suku Tamil yang terlihat di depan mata, memperkosa setiap perempuan Tamil lalu membunuhnya. Usaha ini dilakukan untuk melenyapkan Tamil dari tanah Sri Lanka.

1967, Jeeps yang lahir di tengah keluarga petani yang memiliki ladang sendiri sebagai anak ke-3 atau anak laki2 pertama di keluarganya. Ia memiliki 7 saudara kandung tapi sayang kakak perempuannya yang no.2, yang hanya selisih 1 tahun lebih tua darinya harus mati bunuh diri akibat hal konyol, putus cinta, dengan meminum racun yang biasa digunakan ayahnya untuk membunuh hama tanaman.

1983, ketika Jeeps berumur 16 tahun ia memutuskan untuk bergabung dengan tentara Tamil untuk membela hak2 sukunya atas tanah Sri Lanka. Jeeps berangkat ke India Selatan dengan tujuan untuk mendapatkan pelatihan militer dari tentara India di kamp pengungsi yang disediakan oleh pemerintah India saat itu. Pemerintah India menyatakan sikap mereka akan membantu pihak Tamil untuk menciptakan perdamaian di Sri Lanka. (Tahun yang sama pula saya baru lahir, Jeeps malah udah perang2an, saya merasa sangat beruntung berada di posisi ini).

Selama 1,5 tahun Jeeps dilatih dengan keras dari rejim militer India dan setelah itu dia terlibat perang selama 5 tahun. Beberapa kali ia juga harus melakukan perjalanan bolak balik India - SL - India untuk menjemput para pengungsi dan para pemuda yang siap dilatih untuk berperang. Selain itu tujuan dari perjalanannya adalah mensuplai alat2 perang seperti senjata, peluru, bom, granat, dll, yang disuplai dari pemerintah india. Posisinya sebagai In-Charge pada waktu itu memberikan tanggung jawab yang cukup besar dimana usianya kira2 baru 23 tahun. Di usia yang sama saya malah lagi asik2nya menikmati situasi sebagai mahasiswa nasakom (nasib satu koma). Tidur larut malam, aktif di organisasi, mencari jati diri, nge-game sampe pagi, ngabisin duit ortu, dll. Sama2 berkutat di organisasi, hanya saja organisasi Jeeps adalah organisasi yang menyangkut hajat hidup orang banyak, harga diri dan hak2 kemanusiaan. Sementara organisasi saya hanyalah kelas cere yang berkutat seputar pengembangan kepribadian dan karakter. Itupun saya masih menggerutu dan sering tidak puas dengan dengan karakter teman yang berlawanan dengan saya. Setelah tau cerita Jeeps saya bener2 merasa sangat kecil, nothing, dan malu untuk menggerutu tentang hidup. Padahal bagi saya udah begitu berat tapi dibandingkan dengan Jeeps saya malah merasa menjadi orang yang cengeng dan pengecut terhadap masalah.

1987 masalah baru muncul, terjadi konflik antara sesama Tamil yang memperdebatkan siapa yang paling unggul diantara mereka hingga berujung terjadinya perang saudara. Kini sesama Tamil saling bunuh dan mereka pun diburu oleh Singalis. Jeeps shock dengan situasi itu dan bertekad dalam hatinya: "Saya harus keluar dari situasi suram ini. HARUS! Apapun kondisi dan situasinya akan saya hadapi demi kehidupan yang lebih baik." Lalu apakah kehidupan Jeeps berubah dalam waktu dekat? Tidak. Tidak dalam waktu dekat. Perjalanan dan masalah yang harus dia hadapi masih panjang dan berliku, tapi Jeeps begitu yakin sekali bahwa suatu saat nanti dia ga akan melihat perang atau mati di medan perang. Jeeps muda ketika itu sama sekali tidak menyadari ketika ia bertekad dan memimpikan kehidupan lebih baik ia sedang menuju arah itu.

Akibat masalah baru ini Jeeps memilih keluar dari Grup yang ia pimpin dan bersembunyi dari titik satu ke titik yang lain demi menghindari tentara Tamil dan India karena ketika itu Jeeps berada di base-kamp pelatihan militer Tamil di India. Makan apa yang bisa dimakan, sembunyi, mencari jalan di tengah hutan, bergerak di malam hari bersembunyi di siang hati menuju Sri Lanka. Dia berencana untuk bertemu dengan keluarganya yang tidak pernah dia temui sejak dia terlibat perang. Wow, waktu Jeeps ceritakan yang bagian ini saya agak terkejut. Artinya orang tuanya ga melihat perkembangan Jeeps. Artinya dari sejak umur belasan Jeeps udah lepas dari orang tuanya. Beda banget sama saya, malu banget nih.

Total ada 56 pemuda yang keluar dari grup militer Tamil sejak perang saudara tersebut. Mereka tidak mau membunuh saudara mereka sendiri dan memilih keluar. 55 pemuda lainnya berpencar mengungsi keluar India. Ada yang ke Jerman, Prancis, Kanada, Inggris. Tapi satu pemuda yakni Jeeps begitu merindukan keluarganya, dia memilih jalur ke selatan menuju Sri Lanka. Karena selain merindukan keluarganya Jeeps mendengar kabar bahwa perang telah usai, Sri Lanka menjadi lebih tenang dari sebelumnya sejak pasukan militer India mendarat di Sri Lanka dan mendamaikan peperangan Tamil-Singalis.

Setibanya Jeeps di Sri Lanka, bukan senyum ceria yang didapat melainkan dia justru melihat dengan mata kepalanya sendiri para tentara India menembaki warga sipil dan tentara Sri Lanka. Tak ayal ternyata info yang ia dapat bahwa tentara India yang datang ke Sri Lanka bukan untuk mendamaikan melainkan untuk menghabisi dan menumpas Tamil. Jeeps sangat terkejut dan kebingungan. Di tengah kerinduannya dengan keluarga ia memilih bersembunyi dulu dan mendapatkan kabar berita alasan kehadiran tentara India di Sri Lanka. 

Rajive Gandhi (masih keturunan Mahatma Gandhi), Pendana Mentri India ketika itu, dibunuh oleh pasukan mata2 Tamil dengan melakukan aksi bom bunuh diri ketika akan mengalungkan rangkaian bunga ke leher sang Pendana Mentri. Aksi tersebut dilakukan oleh seorang wanita Tamil yang sedang hamil besar. Sungguh di luar dugaan bahwa wanita tersebut adalah mata2 dan begitu berani mengorbankan diri dan cabang bayinya. Penyebab aksi pembunuhan Rajive Gandhi tersebut adalah karena sang PM dikabarkan menandatangani surat perjanjian dengan militer Singalis untuk tidak lagi membantu dan mensuport Tamil dan berjanji akan memihak Singalis.

Karenanya berita tersebut benar2 bikin pihak Tamil kegerahan dan panas. Tanpa basa basi untuk menanyakan mengapa atau merundingkannya terlebih dahulu, Bang...!!! Strategi Kamikaze langsung dijalankan dan sukses membunuh sang PM.

Kini semuanya masuk akal bagi Jeeps yang menyaksikan para Tamil dibantai oleh militer India yang awalnya mereka dipihak yang sama. Jeeps memutuskan kembali ke India dengan visa turis dengan tujuan untuk mendapatkan passport India dan migrasi ke Prancis melalui Belgia, jalur darat. Saya sempet menanyakan, kenapa ga langsung aja dari India ke Prancis? Jeeps menjawab bahwa tadinya memang bisa seperti itu, tapi dikarenakan udah terlalu banyak imigran yang masuk ke Prancis akhirnya pemerintah Prancis mengubah peraturannya dengan tujuan supaya pertambahan imigran tidak meledak dalam waktu singkat karena mereka kewalahan menampung dan menanggung hidup para imigran Sri Lanka.

Beginilah rencana Jeeps setelah mendapatkan passport India dengan menyogok petugas imigrasi India, berangkat ke Prancis dengan rute transit di Italia, turun di Belgia lalu membuang semua data diri, passport, KTP, dan identitas India lainnya supaya benar2 meyakinkan seperti orang Tamil dan masuk Prancis melalui jalur darat. Sialnya ketika mendarat di Belgia, Jeeps langsung digiring ke jalur pemberangkatan pesawat dan dikirim balik ke India. Ternyata rencana Jeeps gagal ketika petugas imigrasi di Italia mencurigai Jeeps yang memegang passport India ketika itu ingin masuk ke Prancis dengan berpura2 menjadi Tamil. Segera saja data diri Jeeps dicopy dan dibawa serta oleh pilot yang memberangkatkan pesawat Jeeps dari Italia ke Belgia.

Sesampainya di India, Jeeps langsung ditahan dan dipenjara. Selama 6 bulan ia mendekam di penjara India sampai akhirnya pamannya yang di Paris mendengar kabar tentangnya dan membayar uang jaminan sebesar Rs 1,000 (Seribu Rupee) yang setara dengan AU$ 10,000 (Rp 100 juta) sekarang.

Selepas keluar dari penjara, Jeeps mendengar kabar akan ada sebuah pertemuan besar bernama Don Bosco Conference yang rutin diadakan tiap tahunnya di Australia. Ketika itu pertemuan tersebut akan diadakan di Monash University yang akan dihadiri sekitar 2.000 orang. Langsung saja Jeeps segera menyiapkan dokumen2 yang dibutuhkan untuk kembali menyogok petugas India membuatkan paspor India lagi, mengajukan visa turis, dan mendaftarkan diri menjafi bagian dari peserta. Ketidak-jeraannya kali ini membuahkan hasil. 1988 Jeeps berhasil masuk Melbourne bersama 8 peserta ilegal lainnya dengan status peserta Don Bosco Conference.

1 peserta ada yang sempat dicurigai oleh petugas. Namun setelah dicek kebenaran akan berlangsungnya pertemuan tersebut dan hotel tempat mereka akan tinggal akhirnya diijinkan masuk Melbourne. 

Di hari yang sama mereka langsung meluncur ke Kantor Kedubes Sri Lanka, menjelaskan situasi mereka yang sebenarnya dan tujuan kedatangan merek, yakni untuk meminta perlindungan di Australia. Dalam bahasa lainnya mereka mau menetap di Ausi. Kedubes Sri Lanka pun menghubungkan mereka dengan pengacara setempat untuk membantu mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan. Pengacara tersebut langsung menghubungkan mereka dengan Kantor Imigrasi Australia yang mempunyai otoritas mengeluarkan Visa.

Singkat cerita setelah pertemuan mereka dengan Kedubes Sri Lanka, pengacara setempat dan pihak imigrasi Australia, mereka mendapatkan paspor dan Visa Turis dengan data diri mereka yang sebenarnya. Selang 2,5 bulan kemudian visa Temporary Resident dikeluarkan bagi mereka dan Jeeps diwajibkan tidak boleh meninggalkan Australia selama 1 tahun jika dia ingin mendapatkan Permanent Resident Visa.

Sekarang Jeeps sudah warga negara Australia, dan dia mempunyai keterbebanan hati untuk membantu orang2 Sri Lanka yang kesusahan di negaranya maupun yang sudah merapat ke Australia. Sayang, peraturan Australia kini sudah diganti. Mereka tidak bisa menerima imigran gelap yang datang melalui jalur apapun. Australia mulai menyetop pertambahan penduduknya yang dianggap kurang berkualitas dan tidak mempunyai nilai tambah karena tenaga kerja Australia sudah terlalu banyak sementara para pengusaha dan pembuka lapangan pekerjaan pertambahannya tidak signifikan.

Sekedar info, buat temen2 dari Indo yang nekat mau masuk Ausi tanpa visa, akan digiring langsung ke pengungsian imigran di Papuanugini (Papua Timur).

Sabtu, 04 Januari 2014

Asal Mula Kalender Gregorian

Untuk mengawali postingan awal tahun 2014 ini saya meng-copy artikel dari website tetangga. Karena menurut saya ini cukup informatif dan saya mau membacanya lagi dikemudian hari untuk me-refresh pengetahuan umum saya atau ada kemungkinan ini menjadi topik bahasan diantara teman2 jadi cukup mudah mencarinya dengan mempostingnya di blog sendiri ketimbang di facebook atau jejaring sosial yang lain.
 
 
SEJARAH KALENDER GREGORIAN

Saat ini kita sudah memasuki bulan pertama tahun 2014 menurut kalender Masehi, yang tidak lain adalah kalender Gregorian. Kalender Gregorian merupakan salah satu prestasi gemilang Gereja dan bukti bahwa Gereja tidak menentang atau bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Nah, bagaimana sejarah kalender yang paling menjadi acuan di seluruh dunia ini?

PERMASALAHAN

Sejak zaman prasejarah manusia membuat perhitungan waktu dengan memanfaatkan pergerakan benda-benda langit, terutama matahari dan bulan. Masalahnya, waktu perputaran matahari dan bulan ini berbeda. Beragam bangsa dan kebudayaan telah mencoba menciptakan kalender yang memasukkan baik perhitungan matahari maupun perhitungan bulan ke dalam sistem kalender mereka, namun hal ini tentu menjadi sebuah tantangan besar.

KALENDER JULIAN

Kalender pertama yang berhasil memecahkan masalah di atas adalah kalender Julian, yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM. Kalender ini diciptakan untuk menggantikan kalender Romawi lama yang berdasarkan pada perhitungan bulan dan makin lama makin tidak akurat. Kaisar Julius, dengan dibantu oleh ahli astronomi bernama Sosigenes, membuat kalender matahari dengan panjang bulan yang sama. Tahun Julian pertama dimulai pada tanggal 1 Januari 46 SM, bertepatan dengan ulang tahun ke-708 dari kota Roma.

Panjang rata-rata satu tahun kalender Julian adalah 365,25 hari. Setiap 4 tahun sekali, disisipkan satu hari kabisat untuk menjaga keharmonisan antara tahun kalender dan tahun ekuator. Kaisar Julius menetapkan bahwa bulan Januari, Maret, Mei, Juli, September, dan November memiliki 31 hari, sementara bulan lainnya 30 hari, kecuali Februari, yang pada tahun-tahun biasa memiliki 29 hari dan pada tahun kabisat memiliki 30 hari.

Penerus Kaisar Julius, yaitu Kaisar Augustus, dalam usahanya menyandingkan diri dengan sang pendahulu yang hebat, menambahkan 1 hari pada bulan Agustus, sehingga bulan Juli dan Agustus sama-sama berjumlah 31 hari. Tambahan 1 hari ini diambil dari bulan Februari. Dan untuk menghindari bulan berjumlah 31 hari berturut-turut, bulan September dan November dijadikan 30 hari, dan Oktober dan Desember menjadi 31 hari.

KEKELIRUAN KALENDER JULIAN

Kalender Julian menjadi kalender acuan yang digunakan sepanjang sejarah Kekaisaran Romawi. Gereja Katolik juga kemudian mengadopsinya sebagai acuan untuk kalender liturgi selama kurang-lebih 15 abad. Hari Raya Paskah ditempatkan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama yang pertama setelah ekuinoks musim semi (vernal equinox). Ekuinoks adalah waktu di mana orbit dan posisi sumbu bumi sedemikian rupa sehingga matahari melintasi pertengahan khatulistiwa persis; ini menyebabkan satu hari di mana panjang siang dan malam menjadi sama bagi belahan bumi utara maupun selatan. Ini juga adalah waktu di mana sumbu bumi berada tegak lurus. Ada 2 kali ekuinoks dalam setahun, yaitu ekuinoks musim semi pada bulan Maret (sekitar tanggal 20) dan ekuinoks musim gugur pada bulan September (sekitar tanggal 22).

Tentunya, perhitungan ekuinoks ini sangat penting, karena jika salah, maka Hari Raya Paskah dirayakan pada hari yang salah, dan keliru jugalah penempatan hari-hari raya Gereja lainnya.

Seiring waktu, tampaklah bahwa kalender Julian ini ternyata belum akurat. Satu tahun kalender Julian ternyata lebih panjang 11 menit dan 14 detik daripada yang seharusnya. Sehingga, setiap 130 tahun, hari ekuinoks mundur 1 hari. Sebagai contoh, saat kalender Julian pertama kali diperkenalkan, ekuinoks jatuh pada tanggal 25 Maret. Pada tahun 325 M saat Konsili Nikea, ekuinoks sudah mundur ke tanggal 21 Maret. Pada tahun 1500-an, ekuinoks sudah mundur sebanyak 10 hari.

Perbedaan 10 hari ini sangat penting tidak hanya bagi perayaan Gereja, namun juga bagi navigasi dan pertanian, sebab para nelayan, pedagang, dan petani menggantungkan mata pencaharian mereka pada perubahan musim.

GEREJA MENGAMBIL TINDAKAN

Pada akhir abad 15, petinggi-petinggi Gereja menyetujui bahwa kesalahan merayakan Hari Raya Paskah merupakan sebuah skandal. Seorang astronom dan doktor dari Italia, Luigi Lilius, mengusulkan sebuah solusi di mana 10 hari dihilangkan dari kalender, untuk memperbaiki kesalahan kalender Julian. Lilius mengusulkan agar koreksi ini dilakukan secara bertahap. Adik Lilius mempresentasikan teori ini kepada Paus Gregorius XIII.

Paus Gregorius XIII bertekad untuk menyelesaikan masalah kalender secara definitif. Maka setelah mendengarkan teori dari adik Lilius, Paus menugaskan Christoph Clavius, seorang imam Jesuit yang juga ahli matematika dan astronomi, untuk mulai melakukan riset. Ide-ide dasar dari Lilius digunakan, namun Clavius menyatakan bahwa pengurangan 10 hari tersebut harus diimplementasikan sepenuhnya sesegera mungkin, bukan bertahap. Hasil penelitian Clavius dipresentasikan kepada Paus dan kemudian diresmikan dalam surat Inter Gravissimus, tertanggal 24 Februari 1582.

KALENDER GREGORIAN

Kalender Gregorian diimplementasikan pada tanggal 4 Oktober 1582 menurut kalender Julian. Karena 10 hari dihilangkan dari kalender tersebut, maka tanggal 4 Oktober 1582 langsung diikuti dengan tanggal 15 Oktober 1582 menurut kalender Gregorian.

Sri Paus sebenarnya tidak pernah mewajibkan bangsa dan kerajaan manapun untuk menggunakan kalender yang baru ini. Namun, akurasi dan manfaat kalender Gregorian segera dirasakan, sehingga bangsa-bangsa lain dengan cepat meresmikan penggunaan kalender ini.

KALENDER GREGORIAN DAN GEREJA-GEREJA YANG TERPECAH

Kalender Gregorian tidak diterima secepat yang diharapkan, karena pada saat itu sudah terjadi Reformasi Protestan (tahun 1517) yang memecah belah Gereja. Banyak negara pusat gerakan Reformasi seperti Jerman dan Prussia yang menerima kalender ini dengan penuh kecurigaan. Dunia Protestan baru secara luas menerimanya sekitar tahun 1700-an.

Gereja Anglikan di Inggris juga awalnya menolak kalender baru karena dianggap sebagai bentuk misi Gereja Katolik. Maka selama 150 tahun, bangsa Inggris tertinggal 10-11 hari dalam perhitungan waktunya. Akibatnya mereka merayakan Tahun Baru bukan pada tanggal 1 Januari, melainkan 25 Maret. Kalender Gregorian baru diimplementasikan di Inggris pada tanggal 2 September 1752, dan hari berikutnya dinyatakan sebagai tanggal 14 September 1782.

Rusia, yang mayoritas umat Gereja Ortodoks, baru menerima kalender Gregorian sebagai kalender negara pada tahun 1917 setelah Revolusi Rusia. Sedangkan Gereja Ortodoks sendiri sampai sekarang masih menggunakan kalender Julian untuk perhitungan hari rayanya.