Film Korea kali ini bukan sebuah drama melainkan film yang langsung abis ceritanya. Katanya sih masuk Box Office, tapi saya ga tau standar Box Office mana.
Film ini mengisahkan kehidupan masa Jiseon atau Korea kuno di masa kerajaan. Maaf saya ga mencantumkan nama2 dari para pemeran karena sama sekali ga ada yang saya ingat, he3.
Dikisahkan seorang raja yang mencium akan adanya pengkhianatan dari antara pejabat2 yang sering ia temui. Ditambah lagi ipar sang raja tertangkap dengan tuduhan hendak melakukan kudeta. Raja juga menemukan terdapat bercak hitam yang diduga adalah racun pada sendok perak yang biasa digunakan untuk makan. Raja menyuruh orang terdekatnya yakni sekretarisnya untuk mencarikan seseorang yang mirip dengan nya dan berencana memakainya orang tersebut setiap 3 hari sekali.
Ditemukanlah seorang pria yang pekerjaannya sebagai seorang penghibur alias badut di rumah2 Gisaeng (pelacuran). Terpilihnya si badut tidak menyulitkannya untuk belajar bersikap dan bersuara seperti raja karena ia sudah biasa menirukan peran2 besar yang sering ia jadikan lawakan untuk mengibur.
Mendadak rencana raja terpaksa dirubah karena raja ditemukan tak sadarkan diri dan kondisinya kritis. Sang sekretaris memutuskan membawa Raja saat itu juga (pagi2 buta) keluar istana untuk dilakukan pengobatan oleh dokter kerajaan ke suatu tempat rahasia supaya tidak terjadi kekacauan, karena pemimpin mereka kritis. Sementara itu si badut dijemput sambil kebingungan karena bukan jadwalnya untuk jadi raja saat itu.
Pagi harinya (masih di hari yang sama) sang sekretaris menginfokan kepada para pejabat yang dijadwalkan rapat dengan raja pagi itu bahwa raja sedang flu dan tidak bisa menghadiri rapat. Sang sekretaris mulai memainkan perannya sebagai sutradara dengan memberitahu si badut apa saja yang harus ia lakukan dan jangan dilakukan sebagai raja, siapa saja pejabat2 yang harus dicurigai dan dirangkul.
Hari terus berlanjut, raja tak kunjung sembuh namun si badut semakin banyak belajar tentang politik dan tipu muslihatnya dari sang sekretaris. Dalam waktu singkat ia mampu mengetahui perihal hukum dan perpajakan yang adil untuk rakyat yang ia pelajari dari perpustakaan kerajaan namun karena akal2an para pejabat korup sehingga rakyat diintimidasi untuk kesenangan pribadi sekelompok pejabat.
Dalam menjalankan perannya sebagai raja, si badut sering kali mengambil keputusan di luar rencana yang diatur oleh sang sekretaris. Namun keputusan2 nya tersebut membuat semua mulut bungkam karena tindakannya yang begitu mencintai rakyat tanpa memperdulikan tipu2 ataupun politik yang membuat si badut muak. Sang sekretaris sebenernya setuju dengan keputusan2 yang dilakukan si badut tapi sang sekretaris pikirannya terlalu dipenuhi dengan akal2an politik para prjabat korup sehingga sibuk memikirkan strategi untuk menjatuhkan lawan bukannya sibuk memikirkan rakyat.
Hari ke-15 semenjak raja sakit, si badut telah diperingatkan oleh sang sekretaris bahwa ini adalah hari terakhir perannya sebagai raja karena raja telah sembuh. Dimintanya segera untuk pergi jauh2 meninggalkan kerajaan karena raja memerintahkan untuk membunuh si badut yang terlalu banyak tau tentang semua ini.
Secara keseluruhan drama ini cukup menarik karena sikap si badut yang apa adanya tersebut ternyata dicatat oleh sang Sekretaris dan dibaca oleh sang Raja. Tentunya melalui sikap si badut tanpa disengaja sang Raja semakin menyadari kesalahan2nya selama memerintah dan mulai memperbaiki dan memerintah dengan tegas setelah peralihannya.
http://www.dramacrazy.net/korean-movie/masquerade-watch/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar