About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Selasa, 15 Maret 2011

Teori Ekonomi Makro

Ini adalah pertualangan gw yang paling jauh & paling beresiko selama gw hidup. Gw sama istri sekarang lagi berpetualang ke negeri antah berantah (kata istri gw) yang suhu, budaya, bahasa, bahkan sampe sikap orang2nya berbeda jauh sama yang biasa gw liat di negara gw.

Kalo dulu gw paling jauh berpetualang & ninggalin orang tua untuk jangka waktu lama adalah waktu kuliah ke Yogyakarta. Tapi sekarang gw sama istri ke tempat yang justru lebih jauh lagi, negeri kangguru, Australia, atau lebih sering disingkat Oz.

Intinya sih pertualangan yang mau kita cari adalah pengalaman yang sekiranya ga ada di Indonesia dan kami mau coba suatu aktivitas pencarian nafkah dengan cara yang sedikit berbeda, alias keluar dari rutinitas kami sebagai accounting. Kenapa perbedaannya sedikit? Karena sebenernya pekerjaan2 ini di Indonesia pun ada, hanya saja mungkin di sini orang kerja lebih di hargai, kalo lembur 2 jam yang dibayar 2 jam bukannya diminta untuk jangan perhitungan sama uang lembur.

Ok, pertualangan pertama: kami kemaren2 sempet keterima kerja di suatu perkebunan anggur dengan bayaran $11.5 per jam dan kami kerja 1 hari dengan jam istirahat 30 menit di suatu tempat yang namanya Lylidale. Tapi setelah itu badan kami kaya encok semua. Otot2 semua sakit, kulit banyak luka2nya karena kena ranting, ditambah lagi kerjanya pun under presure karena si kontraktor merasa kami kerja terlalu lambat... ;p Ya harap maklumlah, kagak pernah kerja di bawah matahari, sekalinya dapet kerja langsung jadi kuli, jadi agak kaget juga. Tapi pas itung2 uang yang kira2 kami dapet adalah $100, lomayan juga. Kalo di kali kurs Rp 9,000 gw kerja sehari sama kaya gaji 1 bulan OB kantor gw dulu.

Waktu mo berangkat ke sini ada beberapa temen bilang kalo kerja di luar negri emang gaji nya gede tapi pengeluarannya gede juga. Apakah itu benar? Mari kita itung2an... Kita akan gunakan 1 jenis produk dengan brand yang sama seperti di Indo, Indomie. Kita bagi harga 1 bungkus indomi dengan gaji per jam lalu di kali 100%. Di Oz 1 bungkus indomie goreng harga nya $0.60 (red 60 sen). ($0.60 / $11.50) x 100% = 5.22% ($11.5 adalah gaji gw per jam jadi kuli). Di Indonesia harga 1 bungkus indomi goreng Rp 1,300. (Rp 1,300 / Rp 5,203) x 100% = 24.98% (Rp 5,203 adalah gaji per jam OB kantor gw yang dulu).

Artinya, di Oz orang bisa beli indomi 5.22% dari gaji per jam mereka, sementara di Indonesia orang bisa beli Indomi 24.98% dari gaji per jam mereka. Nah, kira2 mana dari 2 keadaan tersebut yang bisa bikin manusia nya tambah sejahtera? Padahal Indomi adalah barang impor di Oz tapi mereka mampu beli dengan persentase lebih kecil ketimbang orang Indonesia sendiri.

1 komentar:

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman mengatakan...

ini mau bikin teori ekonomi makro kenapa tolak ukurnya indomie ya?
apa karena komud hobinya makan indomie hehe...
iya..sepertinya di sini tenaga kerja lebih dihargai ya.kerjanya ga disuruh kerja rodi yang lemburan aja jangan perhitungan kaya di perusahaan "E" itu lho.
semoga aja di sini kita bisa mendapat pengalaman2 baru ya