About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Minggu, 03 Juli 2011

Islam



Hasrat untuk mempelajari tentang Islam sebenernya udah ada dari sejak saya di SMP. Hanya saja selalu berpikir 2x untuk masuk ke mesjid sebagai sarana termudah untuk mempelajarinya karena terlalu seringnya saya mendapatkan perlakuan yang kurang baik dari mereka yang muslim jadi selalu mengurungkan niat untuk pergi ke mesjid di waktu2 kosong setelah pulang sekolah. Diskriminasi yang selalu ditampilkan terhadap mereka yang non-muslim juga menjadi salah satu alasan untuk mengetahui lebih dalam tentang Islam. Sampe sekarang rasa ingin tau tentang Islam masih ada walaupun udah terlampiaskan sedikit demi sedikit karena banyak bertanya dan berdiskusi dengan mereka yang muslim.

Entah udah berapa banyak orang yang tanyain tentang Islam dan kaitannya terhadap diskriminasi, kejahatan, dan sikap mayoritas warga muslim yang selalu membuat kesal pada umumnya selama saya tinggal di tangerang, jakarta, dan yogya. Semua jawaban mereka ga ada yang jelas, menggantung dan bener2 bisa terbantahkan. Pertanyaan simpel aja mereka ga bisa jawab kok seperti: kenapa wanita ga perlu ke mesjid? Kalopun mereka ke mesjid kenapa harus duduk di belakangan sementara para pria duduk di depan?

Satu orang temen kerja saya namanya si R bilang kalo di Islam wanita itu diagungkan, tapi ketika saya menanyakan 2 pertanyaan di atas dia bingung, ga bisa jawab. Dia hanya tau kalo wanita itu agung di mata Islam tapi ga tau sebabnya. Kalo memang agung kenapa para pria banyak yang melecehkan? Tak sadarkah hukum Islam ini membuat wanita semakin sulit bergerak. Contohnya aja di semua negara Islam di Timur Tengah yang saya tau wanita terpaksa rela menjadi istri kedua atau ketiga hanya demi bisa beraktifitas di luar rumah. Karena di sana wanita yang keluar sendirian tanpa ditemani laki2 akan berbahaya dan cenderung akan mengalami kejahatan. Beruntung kalo wanita tersebut masih punya papa atau setidaknya sodara laki2, jadi dia ga perlu jadi istri ke sekian. Karenanya wanita di sana cenderung lebih rendah pendidikannya ketimbang pria dan hanya bisa melakukan aktifitas di dalam rumah: Dapur, Sumur, Kasur...

Saya pernah baca berita di Yahoo yang menceritakan tentang seorang wanita di Arab Saudi yang memperjuangkan persamaan derajat dengan pria. Dia sengaja mengupload video dirinya yang menyetir mobil di situs Youtube. Perlu diketahui sebelumnya bahwa wanita juga ga boleh melakukan aktifitas pria di negera Muslim. Menyetir termasuk aktifitas pria. Entah udah berapa kali dia dipenjara dan kena sanksi biaya, tapi dia tetep kekeh memperjuangkan supaya wanita punya kesempatan yang sama seperti pria karena menurutnya hukum Islam yang di terapkan di masyarakatnya ga sesuai dengan Alquran yang dia imani selama ini. Sayang saya lupa namanya, harap maklumlah, orang sanguin memang sesah untuk mengingat nama.

Kalo bicara soal pemahaman masyarakat muslim tentang Alquran Sepertinya boleh saya simpulkan bahwa warga muslim khususnya di Indonesia sepertinya salah mengetahui ajaran agamanya. Saya bisa simpulkan seperti itu karena setelah ketemu orang ini di tempet kerja saya. Namanya Si A, warga negara Malaysia yang datang ke Melbourne bersama suami dan 2 orang anaknya. Suaminya kuliah S2 Enginering di Melbourne dan pada waktu anak2nya sekolah dia kerja di restoran jadi waiter.

Diskusi kami berawal dari paradigma saya tentang Islam yang menurut saya setiap laki2 muslim sangat egois dan sombong, merasa derajatnya lebih tinggi dari wanita dan wanita di Islam selalu direndahkan. Wanita selalu jadi korban seksual pria dan kalo si wanita membela diri sehingga menyebabkan si pria cidera atau tewas, wanita pastilah jadi tersangkanya. Contohnya aja kasus yang belom lama ini di Arab Saudi, TKI Indonesia terpaksa harus menjalani hukuman penggal dikarenakan membunuh majikannya yang ingin memperkosa dia. Jelas2 itu pembelaan diri dan keluarga korban meminta uang pengganti nyawa sebesar kalo ga salah Rp 3 milyar barulah kasusnya akan ditutup, kalo ga, ya terpaksa hukum Arab Saudi yang diberlakukan yaitu penggal. Nyawa balas nyawa (Hukum Taurat).

Jadi dari paradigma saya tentang Islam dan kaitannya dengan sex saya jadi ingin tau apakah pria muslim ada usaha untuk memuaskan istrinya? Atau wanita hanyalah objek sex bagi pria Muslim? Jawaban yang saya dapet cukup membuat rasa penasaran terpuaskan sedikit. Si A menjelaskan hal yang sama seperti teman saya Si R bahwasannya wanita adalah makhluk paling mulia dan agung ketimbang pria. Tapi Si A lebih mendasar karena dia menarik ayat Alquran yang menceritakan tentang Muhamad yang pada waktu itu sedang berbicara dengan ALLAH dan dia bertanya pada ALLAH “Engkau adalah yang pertama untuk didahulukan dalam hidup, siapakah yang kedua?” Jawab ALLAH “Ibumu.” Muhamad bertanya lagi “Siapa yang ketiga?” Jawab ALLAH “Ibumu.” Untuk kesekian kalinya Muhamad bertanya lagi “Siapa yang keempat?” Jawab ALLAH “Ibumu.” Maka mengertilah Muhamad yang dimaksudkan oleh ALLAH bahwa wanitalah yang harus diutamakan dari segala2nya setelah ALLAH.

Yak, kurang lebih kata2nya seperti itu. Saya nulis dengan bahasa saya jadi besar kemungkinannya ga mirip dengan yang tertulis di Alquran. Tapi kurang lebih intinya sama seperti yang disampaikan Si A pada saya.

Setelah menyampaikan ayat Alquran tersebut dia langsung lanjut memberikan contoh konkritnya. Dia punya temen kerja waktu masih tinggal di Malaysia, pria keturunan Arab yang udah jadi warga negara Malaysia. Setelah menikah mereka punya bayi pertama. Apa yang terjadi setelah bayinya lahir, justru membuka mata saya tentang Islam. Setiap kali ketemu di tempat kerja, pria Arab ini selalu keliatan lesu, lemas, seperti ga bertenaga. Kantung matanya pun makin lama makin besar. Si A pun bertanya ada apa dengan dia belakangan ini, kok sejak punya bayi kamu keliatan capek? Pria Arab ini jawab kalo dia harus ngurusin bayinya. Waktu tengah malam nangis dia yang gendongin. Bikin makan, cuci baju, ganti popok, semuanya dia yang lakuin. Si A tanya “Emangnya istrimu dimana?” Jawabannya “Tidur...”

Si A bilang kalo di Alquran dijelaskan bahwa tugas utama seorang istri adalah Cuma memberikan kepuasan seks pada suaminya. Jika dia udah melakukannya maka masuk surga lah dia. Bagaimana dengan tugas2 wanita yang lainnya seperti cuci piring, masak untuk keluarga, nyuci baju? Itu sebenernya adalah tugas sang suami untuk memberikan segala2nya untuk sang istri. Jadi kalo tugas utama istri adalah memberikan kepuasan seks pada suaminya sementara sang suami tugas utamanya adalah memberikan semua kebutuhan istrinya termasuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga karena itu kebutuhan si istri. Kalo dia mo makan, piringnya kotor semua, suami yang cuci. Gitu juga dengan makanannya, suami yang harus menyediakannya.

Lanjut ke contoh konkrit kedua, Si A menjelaskan tentang keluarganya kali ini. Waktu ayah kandungnya mau menceraikan ibunya, ayahnya mengadu pada ustad setempat bahwa istrinya malas, ga pernah nyiapin makan buat dia dan bangunnya selalu siang. Sang ustad balik tanya “Istrimu melayani kebutuhan seksualmu ga?” Bokapnya Si A jawab “Iya.” Si ustad langsung nimpalin “Ya, udah kalo gitu kamu ga punya alasan untuk menceraikan dia. Istrimu sudah menjalankan tugasnya. Sana pulang...”

Hahaha... kalo jadi bokapnya Si A kaya ketampar2 campur malu. Datang dengan sombong ke ustad, dikirain bakalan dapet dukungan eh, malah kebalikannya. Jadi dari 2 contoh di atas saya jadi mikir, kalo seandainya saya dan Kristina adalah warga muslim, udah barang tentu deh saya ga bisa ngejalanin tugas utama seorang suami. Hahaha... Gimana bisa? Megang penggorengan aja kagak becus, apalagi kalo disuruh masak? Bisa2 rencana awal bikin nasi goreng, emang jadi sih nasi goreng tapi yang makan kucing tetangga. Mungkin aja, sangkin ga enaknya dan salah bumbu jadi ga bisa dimakan. Daripada mubasir, kasi kucing aja.

Sebenernya jadi seorang pria muslim itu berat tapi kenapa kok malah wanitanya yang keliatannya lebih sengsara ketimbang prianya? Pertanyaan ini dijawab Si A gini “Kamu pernah liat ustad cewe ga?” Mana ada ustad cewe? Seumur2 liat ustad ya selalu cowo. “Nah, karena itulah. Besar kemungkinannya mereka para ustad itu memanipulasi ajaran2 sehingga melenceng dari Alquran. Mereka menyampaikan ajaran yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keegoisan mereka sebagai seorang manusia.

Kini saya ada sedikit gambaran tentang Islam yang selama ini menjadi agama mayoritas di Indo. Yang selama ini menjadi agama yang selalu bersitegang dengan Kristen. Dari keduanya saya yakin ga ada yang paling bener, karena agama adalah ciptaan manusia yang jauh dari kata sempurna. Yesus yang adalah manusia sekaligus Tuhan (katanya), bukanlah yang mendirikan agama Kristen. Yesus datang ga membawa suatu agama, tapi sebuah ajaran. Para pengikutnyalah yang menyatakan dirinya sebagai agama Kristen. Dan mereka pun terus mengembangkan ajaran2 menurut pandangan mereka yang terbatas sebagai manusia.

Jadi pilih yang mana? Ga perlu memilih, cukup percaya aja bahwa Tuhan itu ada dan dia udah menyediakan sarana untuk pengampunan dosa karena manusia ga bisa lepas dari kesalahan. Mempunyai Tuhan sama aja kaya punya pegangan idup, punya temen buat dengerin curhat dan seperti punya sahabat yang selalu ada waktu kita susah.

Lelaki yang berpredikat lelaki terbaik adalah suami yang memuliakan istrinya. Suami yang selalu mengukir senyuman di wajah istrinya. Suami yang menjadi Qawwam (pemimpin, pelindung) istrinya. Suami yang begitu tangguh mencarikan nafkah halal untuk keluarganya. Suami yang tak lelah berlemah lembut mengingatkan kesalahan istrinya. Suami yang menjadi nakoda kapal keluarga, mengarungi samudera agar selamt menuju tepian hakiki “Surga”. Ia memegang teguh firman Allah. “Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka...” QS. At-Tahrim: 6)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Rasanya Anda dalam kebutaan yg parah, tdk ada ajaran di islam melarang seorang wanita utk dateng ke mesjid. semua manusia hukum'a fardhu a'in (lebih baik) jk ibadah di mesjid tp jk si wanita lg halangan(menstruasi/dlm keadaan kotor) mk tidak boleh krn hrs dlm keadaan bersih ketika kita menghadap ke Sang Pencipta. Klo boleh melengkapi 3x ibumu dan yg terakhir ayahmu. Pernyataan anda jg tdk mendasar hanya prasangka kebencian anda trhdp islam. Islam tdk diciptakan oleh manusia krn wahyu turun langsung dr Allah, ingat Rasulullah itu seorang ummi(tdk bisa membaca) jd tdk seperti agama Anda yg selip surat sana sini, yg katholik sekian ayat yg protestan sekian ayat, mana ada di Al quran perjanjian lama/baru, klo dipikir secara logika(yah klo anda pny logika) mana ada wahyu turun dr Tuhan yg membuat perbedaan surat klo bukan surat /ayat tsb ulah tangan manusia. klo gw pny logika Tuhan itu 1, Tuhan tdk beranak dan tdk diperanakan krn menggugurkan sifat keESAan nya, Tuhan Maha Perkasa tdk butuh juru selamat, yesus dijadikan tuhan krn dia tdk pny bapak mka org nasrani menganggapnya bapaknya adl Allah ha ha ha gmn dg Adam? yesus pny mukjizat membangkitkan org mati mnjd hidup. ha ha pelajari ayat bible Anda dg jelas boss, Rasulullah jg pny lebih dr 1000 mukjizat tp umat'a tdk mengangkat dia sbg Tuhan, dan 1 hal dimanapun Anda membolak balikkan setiap inchi Bible TIDAK ADA ayat yg menyatakan yesus berkata"Akulah Tuhan" kami mengakui Isa putra maryam sbg Nabi. tdk ada ayat di al quran mengharuskan ustad itu cowo, cowo sholat didepan sedangkan cewe posisi dibelakang krn cowo adl imam. saya mw tanya apakah ada diantara jemaat gereja atw didunia yg hafal Bible? 0 besar, sedangkan setiap hari byk bermunculan tahfidz(penghapal alquran) didunia. Knp mereka bisa menghafal? Logikanya jk Anda disuruh menghafal sebuah buku dan bisa menghafal diluar kepala hal itu krn buku tsb tdk kontradiktif dg antar bab/halaman, tp klo buku tsb kontradiktif gw acungi jempol klo bs menghafal. catatlah setiap minggu isi khotbah pendeta/pastur setiap Anda pergi ibadah sampai anda lelah utk utk mencatat, lalu coba anda simak/baca lg apa yg sudah dicatat. Jelas isi khotbah itu2 mulu, mana surat yg lain?! mana da kitab suci terkontaminasi dg kata2 kotor(persundalan, bersenggama, buah pelir dll) kata2 Tuhan kah? Jelas yg pny logika mengatakan TIDAK, kata2 kotor tdk dikhotbahkan krn ada anak2 ato tdk pantas, memang baik tp setiap mili ajaran kitab tentunya harus diajarkan sm umatnya knp harus ditutup klo menurut Pendeta/pastur itu ayat2 dr Tuhan?!! saran saya bukalah bible anda lg, saya jg bukan ahli agama tp apa yg Anda tulis sungguh buta bgt tentang islam. Trims