About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Sabtu, 17 September 2011

Aroma Wanita

Film Korea kali yang saya tonton bener2 penuh arti. Judulnya Scent of Woman. Inti dari cerita ini adalah ketika kamu hidup sebaiknya dinikmati dan kejarlah apa yang membuat dirimu bahagia.

Mengisahkan tentang seorang wanita yang udah 10 tahun mengabdi pada sebuah perusahaan Travel Agent. Setelah 10 tahun bekerja jangan bayangkan kalo dia adalah seorang Manager di perusahaan tersebut apalagi pemegang saham. Melainkan karyawan staff terendah dan selalu direndahkan sepanjang masa.

Wanita ini udah berumur 34 tahun dan dia selalu menghemat uangnya supaya suatu hari nanti dia bisa beli rumah, manikah, punya anak, hidup enak di masa tuanya. Tapi yang terjadi adalah dia selalu menunda semua keinginan2nya itu karena selalu merasa uang yang dia kumpulkan masih jauh dari kata CUKUP bagi dia.

Sampai suatu hari wanita ini kecelakaan lalu lintas dan dibawa ke rumah sakit. Sebetulnya ga ada cidera apa2 yang dideritanya, hanya saja kacamatanya yang tebal itu jadi pengok. Tapi karena pihak rumah sakit takut terjadi cidera bagian dalam makanya wanita ini di rontgen (X-ray) dan hasilnya bener2 mengubah hidup dia 180 derajat. Wanita ini dinyatakan mengidap kanker hati yang udah parah. Hidupnya tinggal 6 bulan lagi dari sejak kanker tersebut ditemukan dalam tubuhnya.

Betapa shocknya wanita ini. Idup udah susah, ngirit terus menerus, menahan2 semua keinginan yang dia ingin nikmatin, seperti beli baju bagus, punya tas bagus, make-up, punya pacar, rumah, jalan2 ke luar negeri. Pada saat dinyatakan sakit Kanker seolah2 mimpinya itu semua sirna karena kecil bagi dia untuk mewujudkan keinginannya itu dalam waktu 2 bulan.

Tapi pernahkah kita teringat kalo lagi sibuk kerja sampe menunda semua hal demi mengumpulkan uang, padahal waktu mati uang tersebut pun ga dibawa, yang nikmatin malah orang yang ditinggalkan? Itu pula yang membuat wanita ini sadar yang akhirnya dia membuat daftar 20 keinginan sebelum dia meninggalkan dunia ini selama2nya.

Memang, manusia harus merasa terdesak dulu baru dia bisa termotivasi. Seperti ilustrasi seorang maling yang dikejar 2 anjing herder, walaupun di depannya ada tembok yang menghalanginya setinggi 2 kali tubuhnya tetep aja dia bisa melewatinya dengan secepat kilat. Nah wanita ini pun merasa begitu, udah ga ada waktu lagi buat dia untuk menikmati hidup, kenapa di sisa waktunya yang tinggal 6 bulan ini ga dipake buat ngewujudin impian2 dia daripada meratapi sakit yang dia derita?

Film ini mengisahkan tentang idup dia selama masa 6 bulan tersebut. Bagaimana dia mampu mewujudkan ke-20 impian2nya, termasuk salah satunya punya pacar, melihat ibunya menikah lagi (karena ayahnya udah meninggal sejak dia masih SMP akibat penyakit yang sama, kanker), mencoba gaun pengantin, dll.

Menurut saya film ini layak ditonton terutama buat mereka yang kurang menghargai hidup dan mungkin buat mereka yang ga tau bagaimana harus memaknai hidup. Atau  mungkin buat mereka yang tersesat saat ini, ga punya impian, dan ga tau hal apa yang bisa bikin dirinya bahagia. Ga semua kebahagiaan itu melulu tentang uang. Uang Cuma salah satu cara untuk bisa bikin kita bahagia. Hanya salah satu dari sekian ribu hal yang membuat diri kita lebih bermakna.

Contoh uang ga membuat bahagia. Kemaren pas lagi kerja di resto saya kelaparan pada pukul 3 sore. Padahal jam makannya jam 5 sore. Seperti biasa saya dibawain snack sama Kristina dan snack kali ini adalah coklat kit-kat 4 bungkus dan biskuit 4 biji. Semua bisa saya habiskan dalam sekejap dan semua itu pas banget untuk energi yang saya butuhkan sampe jam 5 sore. Tapi waktu ngeliat temen2 di resto itu kelaparan juga saya bagi2in deh semuanya. Alhasil saya pun masih lapar. Tapi ada perasaan bahagia ketika melihat orang lain bahagia. Ketika melihat mereka begitu mengingini makanan kita dan berterimakasih akan hal tersebut karena mereka pun kelaparan. Lucu ya, kerja di restoran malah kelaparan. Kaya pepatah “Bagai tikus mati di lumbung padi” pas banget tuh kaya kerjaan saya. Cuma bedanya saya ga perlu mati. Saya akan ceritakan hal tentang kerjaan saya ini nanti lagi di artikel berikutnya.

Masih banyak lagi sebenernya kebahagiaan yang bisa kita dapatkan selama masa transisi di dunia ini. Nikmatilah pertualangannya karena hidup Cuma sekali, kita ga akan pernah ngerasain idup lagi. Carilah semua hal yang membuat diri kita merasa damai, tentram, dan jauh dari kebisingan orang2 serakah.

Satu hal lagi, mungkin ini terkesan konyol buat mereka ga percaya Tuhan. Tapi dengan percaya Tuhan itu ada dan selalu berdoa sama Dia, itu sangat membuat diri saya lebih bahagia dan kuat melewati setiap rintangan.

Ini link nya:

Selamat menikmati, semoga menemukan dan mampu menggapai kebahagian dalam hidup...

1 komentar:

Sri Riyati Sugiarto & Kristina Melani Budiman mengatakan...

bagus ini tulisannya...menginspirasi supaya kita lebih menikmati hidup...jangan suka menunda2 kalo mau melakukan sesuatu..ntar malah udah terlambat ya