About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Minggu, 23 Oktober 2011

Gara2 Teresa Saya Terlambat Kerja 1 Jam

Ini cerita yang cukup menyedihkan. 13 hari yang lalu (angka 13 jangan dianggap sebuah kesialan, ini kebetulan aja karena saya ga perna dapet jatah laptop untuk update blog) tepatnya tanggal 10 Oktober 2011 saya dengan sukacita berangkat kerja di hari senin yang cerah itu. Walaupun sedikit mendung dan dingin tapi tak terasa sendu bagi saya karena saya abis main basket hari sabtu, dan aktifitas basket ini akan rutin terus setiap hari sabtu. Intinya saya semangat menjalani hari itu dan seminggu ke depan dan ga sabar untuk meluncur ke lapangan basket lagi minggu depannya.

Tapi apa yang terjadi di hari senin 10 Oktober itu justru cukup membuat saya shock. Kereta yang harusnya saya naikin untuk berangkat kerja, Cuma ngetem doank di stasiun dan ga mau jalan. Kenapa? Karena ada orang meninggal ketabrak kereta dan waktu saya baru sampe stasiun mayatnya masih di tempat.

Kejadiannya begini, Teresa Ho (sepertinya orang Vietnam) anak remaja umur belasan yang mau berangkat ke sekolah naik kereta. Stasiun kami (Ginifer Station) termasuknya adalah stasiun kecil dimana kereta sepert V-Line (kereta yang melayani penumpang yang diluar Zona 2 Melbourne, alias yang pelosok2 gitu deh) ga akan berhenti bahkan kereta tersebut akan meluncur cepat sampe saya pernah lagi nunggu kereta, kereta V-Line ini lewat. Saya bisa rasakan getaran aspal stasiun pun ikut bergetar keras sangkin cepatnya kereta ini. Teresa Ho yang pada waktu itu harus menyebrang rel sepertinya ga sabar menunggu palang kereta - yang terhadang secara otomatis apabila ada kereta yang mau lewat – terangkat. Palang kereta tersebut terhalang karena ada 2 kereta yang akan lewat. Yang pertama kereta dari City ke Watergarden dan berhenti dulu di stasiun kami. Yang kedua adalah kereta V-Line yang datang dari arah Watergarden. Sialnya adalah V-Line ini lewat pada waktu kereta City-Watergarden masih menurunkan penumpang di stasiun kami jadi pandangan akan terhalang oleh kereta tersebut sehingga kita ga bisa tau apakah ada kereta atau tidak dari arah lain tersebut.

Pic from here
Karena ketidaksabaran Teresa Ho atau mungkin dia mengira palang tersebut masih menghalangi jalan karena kereta City-Watergarden masih ngetem di situ jadi dia melanggar palang tersebut. Ada beberapa orang udah meneriakin dia untuk mundur, jangan melangkah lagi karena mungkin saja dari arah berlawanan ada kereta lain tapi dia ga denger karena kupingnya di pasang Earphone (seperti kebiasaan orang2 sini yang seneng menutup kupingnya dan setelah itu seolah2 mereka menikmati dunianya sendiri). Dan ternyata beneran aja, ada kereta yang seperti saya sebutkan tadi meluncur dengan cepat tanpa berhenti di stasiun kami dan seketika itu juga tubuh Teresa Ho mental beberapa puluh meter. Dari luar tubuhnya ga ada yang hacur tapi tim medis udah coba CPR berkali2, nyawanya ga tertolong.

Beberapa orang ada yang bilang, pelanggaran lalu lintas di aussie ini sering dilakukan oleh orang asia terutama Indonesia yang kurang disiplin dan serabutan. Dan saya ga bisa pungkiri juga karena saya pun waktu di Indo sering melanggar lalu lintas. Tapi menurut saya pribadi penyebab pelanggaran lalu lintas itu bukan dilihat dari dia orang asia atau aussie, tapi lebih kepada kestabilan emosi manusianya itu sendiri. Saya sering menemui pelanggar aturan itu cenderung para anak muda yang masih labil dan baru aja beranjak dewasa dan dengan bangga saya katakan mereka pemuda aussie, bukan asia. Mereka ga sabar menunggu lampu merah, atau ada juga yang mencorat-coret kaca kereta dengan spidol marking.

Karena itu, usia di masa puber adalah usia dimana manusia itu bener2 harus berada pada lingkungan yang tepat. Kalau sampe di usia puber tersebut dia dibiarkan di lingkungan yang tersesat, liat aja nanti gedenya. Saya yakin sekali pemuda tersebut pasti jadi manusia pemberontak, pelanggar aturan dan sewenang2. Jadi biasakan dari kecil anak kita berada pada lingkungan agama, supaya ketika dia masuk usia puber, walaupun emosinya labil dia masih mau mendengarkan, menghargai, dan berbuat apa yang seharusnya diperbuat. 

2 komentar:

Anonim mengatakan...

cantik ya pett ch Teresa ini.... hehehe.... :D


-iReNe-

Petter Sandjaya mengatakan...

iya, Sayang bgt ya, padahal HOT... hehehe...