About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Minggu, 11 Desember 2011

Cara Jitu Membalas Dendam

Entahlah apakah saya pernah menyebutkan atau tidak di artikel sebelumnya tentang perpisahan saya dengan temen2 kantor sebelum berangkat ke ausie dengan Work and Holiday Visa bahwa ada satu atasan (ga bisa saya sebutkan di sini) yang kata2nya selalu bikin down padahal dia seorang atasan yang seharusnya memotivasi. Waktu pamit dia tanya planing saya ke depan gimana, ya saya bilang aja kalo sekarang kami lagi apply PR ausie dan sekarang mo ke ausie dengan Work and Holiday Visa. Waktu itu dia bilang:

“Wah, susah ter PR mah. Ga bakalan dah loe bisa. Tapi kalo loe appy nya bertahun-tahun yang lalu masih gampang tuh. Beda sama sekarang, susah banget dah. Jadi, jangan terlalu berharap dah, nanti loe kecewa. Tapi terserah loe sih.”

Intinya kata “susah” itu terus diulang-ulang seolah2 udah ga ada jalan keluar lain untuk kehidupan yang lebih baik selain kerja sampe mati di tempet yang sama. Setelah itu kami pun berpisah karena hari itu hari terakhir saya kerja di kantor tersebut. Itu adala kejadian 9 bulan yang lalu. 9 bulan kemudian atau lebih tepatnya 2 minggu yang lalu saya dateng lagi ke kantor saya ini tujuan utama nya adalah temu kangen sama temen2 yang masih stuck di situ ga bisa keluar dengan berbagai macam alasan. Tujuan kedua adalah saya mo bales dendam sama atasan satu ini dan nunjukin bahwa tidak ada hil yang mustahal (aka. hal yang mustahil) jika kita yakin dan terus ngandelin kekuatan Babeh di atas sono. Dia nongkrong ngeliatin usaha kita. Dia Cuma jentikin kuku kalo Dia mau, maka berkat pun datang.

Jadi singkat cerita PR kami di approve setelah 9 bulan kami menetap di ausie atau lebih tepatnya 1 tahun yang lalu sejak kami apply. Saya dateng, sang atasan Cuma mingkep ga bergeming. Entah karena emang banyak kerjaan atau karena inget pesan terakhir dia dulu di hari terakhir saya. Intinya saya merasa puas dengan pembalasan dendam seperti ini. Saya merasa seperti udah menampar wajahnya yang dulu pernah maki2in saya di depan umum. Plak... plok... plak... plok... Memang benar ternyata pembalasan dendam terbaik adalah dengan cara halus, yaitu dengan membuat orang tersebut salut dengan anda.

"Jika kita membalas-dendam dengan cara kekerasan, orang lain mungkin akan semakin sakit hati dan ingin balas dendam lagi. Anda tidak akan mendapatkan apa yang anda inginkan. Anda hanya mendapatkan tempat untuk meluapkan kebencian anda. Tapi sakit hati yang anda timbulkan akan memperparah keadaan."

5 komentar:

Anonim mengatakan...

penasaran w pet... sapa yah yg u mksd itu? hehehe.... :D


-i_E-

Petter Sandjaya mengatakan...

Ha3... Sorry, mate ga bs gw ungkapin dsini. Jd kl u bnr2 pnasaran ada baik nya dikubur dlm2, biar ga kpikiran trs. Hehehe...

Anonim mengatakan...

iseng masuk blog ini, oke jg ternyata. salut bro. betul2 sweet revenge dech....

Petter Sandjaya mengatakan...

hehehe, thanks...

Anonim mengatakan...

Halo,
Baca2 jd gregetan nih sama org yg suka menganggap remeh org lain. Yg penting ga mudah nyerah n berusaha terus! Fighting!
Oya, Saya bulan depan juga mau ajukan whv, mau tanya dokumen harus ditranslate ga ya? Soalnya ada yg bilang "tidak harus". Terus mau tanya2 ttg PR kamu pakai agent apa, biaya, dll boleh gak ya? Atau email ke saya polarcity89@hotmail.com.
Thanks, GB.
-Angel polarcity-