Pic from here |
Drama Korea ini berkisah tentang konflik politik yang melanda Korea ketika dijajah oleh Jepang. Drama yang mengisahkan tentang perjuangan masyarakat pribumi Korea untuk mendapatkan kemerdekaan dari tentara Jepang yang sering bertindak tidak adil dan menyiksa setelah mereka membunuh seluruh keluarga kerajaan yang memimpin Korea sebelumnya.
Dikisahkan seorang bernama Lee Kang To, satu2nya pemuda Korea yang menjadi polisi di era penjajahan Jepang. Para polisi lainnya adalah orang Jepang. Karenanya Lee Kang To sering mendapatkan caci maki dari warga setempat tempat dia tinggal. Bahkan ibu dan kakaknya yang idiot pun sering menjadi korban pelampiasan kekesalan warga karena sikap Lee Kang To yang sama sekali tidak pro Korea. Dia sering kali menyiksa dan memukuli warga yang jelas2 sebangsa dengan dia. Lee Kang To begitu ambisius untuk mengejar karirnya di Kepolisian supaya dia bisa mendapatkan uang lebih banyak agar bisa membelikan rumah buat ibunya dan menyembuhkan kakaknya yang idiot.
Kakaknya, Lee Kang San, tadinya adalah seorang polisi juga, namun terpaksa mendekam dalam penjara karena perilaku tidak adil dari pihak Jepang. Karena sering dipukuli di dalam penjara Kang San menjadi idiot dan tingkahnya menjadi seperti orang Down Syndrom.
Ditengah ketidak-adilan yang mendera warga Korea, muncul seorang pahlawan bertopeng yang menjadi idola dan harapan bagi masyarakat Korea di masa mendatang. Pahlawan ini disebut Gaksital atau Bridal Mask oleh warga setempat karena dia menggunakan topeng pengantin wanita. Topeng yang biasa digunakan untuk atraksi wayang orang ala Korea.
Gaksital selalu muncul setiap kali perilaku pemerintah Jepang terutama para polisi mulai mengarah ke penyiksaan warga. Dan setiap kali itu pula Lee Kang To yang begitu ambisius ingin menangkap Gaksital semakin geram, penasaran dan mulai menghalalkan segala cara demi bisa menangkap Gaksital. Salah satunya adalah dengan cara menyiksa Mok Dan, putri Dam Sa Ri, seorang pejuang kemerdekaan Korea yang masuk list buronan polisi.
Awalnya Mok Dan disiksa demi mendapatkan informasi tentang Dam Sa Ri. Namun setiap kali Mok Dan ditangkap dan disiksa, setiap kali itu pula Gaksital mampu menyelamatkan Mok Dan.
Sampai suatu hari Mok Dan menyimpulkan bahwa jangan2 Gaksital adalah Tuan Muda yang dia cari dan tunggu selama ini. Tuan Muda ini adalah cinta masa kecil Mok Dan dimana sang Tuan Muda berjanji akan berusaha menemukan Mok Dan setelah mereka berpisah dikejar penjahat. Satu2nya benda yang diberikan Tuan Muda ke Mok Dan adalah sebilah belati kecil buatan sang ayah Tuan Muda.
Suatu hari Lee Kang To secara tidak sengaja menyaksikan Gaksital yang menghajar habis-habisan dan ingin membunuh Kimura Kenji, atasan Lee Kang To yang jahat dan selalu mendiskreditkan Lee Kang To yang seorang Korea. Lee Kang To pun berusaha menghajar Gaksital dan perkelahian pun sekarang berganti antara Gaksital dengan Lee Kang To. Namun Gaksital seolah tidak memperdulikan Lee Kang To. Dia hanya melumpuhkan Lee Kang To dan kembali fokus untuk membunuh Kimura Kenji. Perkelahian pun terhenti setelah Lee Kang To menembakkan peluru ke punggung kiri Gaksital yang menembus sampai ke depan.
Dengan darah bercucuran Gaksital melarikan diri dengan terhuyung-huyung. Lee Kang To pun mengekor dengan melihat jejak darah yang ditinggalkan Gaksital di sepanjang jalan. Sampai akhirnya Lee Kang To menemukan Gaksital yang sekarat dan sudah tidak berdaya lagi berada di halaman rumahnya. Betapa terkejutnya Lee Kang To waktu melihat wajah yang ada di balik topeng itu. Ternyata selama ini orang yang dia kejar, cari, dan buru dengan ambisius adalah kakak kandungnya sendiri yang selama ini dia kira idiot, Lee Kang San.
Lee Kang To merasa kosong dan hilang harapan karena salah satu impiannya adalah ingin menyembuhkan kakaknya namun ternyata kakaknya harus mati di tangannya sendiri. Dan di malam itu pula Lee Kang To mengetahuinya kenapa Gaksital menghajar habis-habisan Kimura Kenji. Karena Kimura Kenji membunuh ibunya.
Keesokan paginya Kimura Kenji kembali dihajar habis-habisan lagi oleh Gaksital di kantor polisi, kantornya sendiri, sampai akhirnya mati. Gaksital tersebut kali ini adalah Lee Kang To.
Drama politik ini mengisahkan kehidupan ganda yang harus dijalani Lee Kang To sebagai Gaksital yang membela kebenaran dan keadilan sekaligus sebagai polisi yang dibenci dan dihujat oleh rakyat Korea. Perang strategi, berebut kekuasaan, negosiasi, konflik intern, dan adu domba, sangat terasa dalam drama ini. Selamat menyaksikan, semoga terhibur.