Los Angeles, 16 Juni 2004
“Tuan, ada sambungan langsung dari Chicago untuk anda.”
Terdengar suara operator.
“Terima kasih.” Jawab pria itu.
“Ini aku, lenyapkan gadis itu!”
“Kapan?”
“Secepatnya. Dia terlalu banyak tahu dan aku sudah bosan
padanya.”
“Baiklah.” Terdengar suara telepon ditutup dari seberang
sana. Pria itu menunggu sebentar lalu menekan tombol operator.
“Operator? Tolong pesankan tiket ke Chicago untuk besok
pagi pukul tujuh.”
Chicago, 17 Juni 2004
“Nona, Tuan Besar sudah menunggu anda di mobil.” Joe
Bergomi, Kepala pelayan yang sudah berusia enam puluh tahun tapi masih cakap
itu mengingatkan Lucia Ventola untuk kesekian kalinya dalam waktu lima menit.
“Suruh dia menunggu sebentar lagi.” Jawab Lucia
seenaknya. Dipasangnya sebuah jepit kupu-kupu emas dengan taburan permata yang
berkilauan ke rambutnya yang berwarna coklat madu.
Joe Bergomi meninggalkan kamar Lucia dengan wajah tanpa
ekspresi seperti biasanya.
“Kenapa kau begitu lama? Kau kan tahu aku palinbg tidak
suka menunggu.” Tegur Francesco Ambrosetti gusar. Lucia membuka pintu limousine
lalu duduk di samping tunangannya itu.
“Sudahlah Frank, yang penting sekarang aku sudah ada di
sini.” Lucia mencium pipi Francesco sekilas. Mereka berdiam diri selama
perjalanan ke pesta pertunangan Antonio Ambrosetti, sepupu Francesco.
Lobi Silverstone Building sudah penuh tamu ketika
limousine yang ditumpangi Francesco dan Lucia tiba. Seorang wanita setengah
baya bergaun merah menyala menyongsong kedatangan mereka.
“Francesco, kukira kau tidak datang. Antonio sampai
khawatir harus memulai acara tanpa kehadiranmu.” Kalimat demi kalimat menyembur
dari bibirnya yang dipoles sewarna dengan gaunnya. Keseluruhan penampilan
wanita itu membuat tubuhnya terlihat semakin bulat.
“Maafkan aku, Bibi Camille. Jalanan kota Chicago di malam
hari memang selalu macet.” Jawab Francesco sambil tersenyum, tetapi matanya
melirik Lucia yang pura-pura sibuk membetulkan rambutnya yang sudah rapi.
“Sudahlah, ayo kita masuk. Antonio sudah menunggu dari
tadi.” Camille Ambrosetti menggandeng Francesco dengan tangan kanan dan Lucia
dengan tangannya yang satu lagi.
Seorang pria berkaca mata hitam mengamati Lucia dari meja
bar.
17 Juni, tengah malam
“Sudah kau amati wahjahnya baik-baik?”
“Dia cantik sekali.”
Suara di seberang sana terdiam.
“Jangan cemas, dia akan mati sebelum Independence Day.”
Keluarga Ambrosetti terkenal sebagai salah satu keluarga
mafia terbesar di Amerika Serikat. Walaupun sang Godfather, Luciano Ambrosetti
sudah meninggal dunia karena stroke lima tahun yang lalu, seluruh kegiatan
legal maupun ilegal dapat dikelolah dengan baik oleh putra tunggalnya,
Francesco Ambrosetti.
24 Juni
“Yang benar saja, Frank? Aku tidak mau tinggal di tempat
yang membosankan itu.” Protes Lucia. Digebraknya meja kerja Francesco dengan
marah.
“Kau harus mau. Paling tidak sampai aku menyusul ke
sana.” Jawab Francesco tenang. “Kau sudah baca surat kabar hari ini? Ada
perusahaan kita yang mendapat masalah dengan pihak kepolisian. Kejadian ini
sudah yang kelima kalinya dalam kurun waktu enam bulan. Akan ada pertemuan
besar di sini dan aku tidak mau kau menggangguku.”
“Bukankah selama ini kau tidak pernah mereasa terganggu
olehku? Kau pasti menyembunyikan sesuatu.” Tuduh Lucia.
“Kemasi kopermu! Pesawat akan berangkat satu jam lagi.”
Francesco memberikan tiket pesawat kepada Lucia.
“Tidak bisakah aku naik pesawat pribadi saja?” Lucia
mencoba membujuk Francesco untuk terakhir kalinya. Francesco menggeleng tegas.
Lucia sudah pergi sambil membanting pintu.
Francesco memastikan suara langkah lucia sudah tidak
terdengar lagi lalu mengangkat gagang telepon.
“Halo...” Terdengar suara pria menjawab.
“Doug, dia sudah berangkat. Cepat kau bereskan dia!”
Ada satu peraturan yang tidak boleh dilanggar dalam
keluarga Ambrosetti. Setiap pria hanya boleh memiliki satu istri. Tidak ada
yang boleh melanggar peraturan itu atau dia akan dikeluarkan dari keluarga
dengan tidak hormat.
Douglas O’Neil adalah anak hasil hubungan gelap Luciano
Ambrosetti dengan aktris film porno bernama Tracy O’Neil. Douglas dilahirkan
setahun setelah Francesco. Wajah dan postur tubuhnya pagaikan pinang dibelah
dua dengan Francesco. Hanya ada satu perbedaan di antara keduanya, Francesco
bermata hitam sedangkan Douglas mewarisi mata biru ibunya. Francesco tidak
pernah mengenal Douglas sampai ayahnya memberitahu bahwa Francesco memiliki
seorang adik tiri sebelum dia meninggal dunia. Francesco terus menyimpan
rahasia ini. Bahkan ibunya sendiri yang meninggal setahun yang lalu tetap
menganggap bahwa Luciano Ambrosetti adalah suami paling setia di dunia.
Lucia menghempaskan tubuhnya ke kursi pesawat dengan
kesal. Bayangan bahwa dirinya harus menghabiskan waktu di kota sekecil Crimson
City membuatnya ngeri. Lucia sudah terbiasa hidup mewah dan glamor. Sekarang dia
harus tinggal di vila sederhana di kota kecil yang tidak ada apa-apanya
dibandingkan Chicago.
“Sialan! Apa yang harus kulakukan di sana? Berkebun?”
Gerutu Lucia kesal. Para penumpang dipersilahkan memakai sabuk pengaman karena
pesawat akan segera take off. Lucia
melihat pria yang duduk di sampingnya sedang melihat keluar jendela tanpa
menghiraukan pemberitahuan tersebut. Pria itu masih muda, kira-kira dua puluh
lima tahunan. Rambutnya pirang panjang seperti Axl Rose dan pakaiannya pun
mirip vokalis grup Gun’s N Roses itu.
“Tuan, pakailah sabuk pengaman anda. Pesawat akan segera
berangkat.” Lucia menepuk bahu pria itu.
Pria itu menoleh lalu tersenyum lebar, “Halo Lucia, rindu
padaku?”
Lucia dan Douglas duduk berhadapan di meja makan vila.
“Bagaimana dengan pertemuan pentingmu, Frank? Aku takut
kau Cuma membuang waktu dengan menemaniku di sini.” Sindir Lucia.
Douglas sudah melepas rambut palsunya yang panjang.
Dengan T-shirt putih tanpa lengan dan jeans belel yang berlubang di lutut,
Douglas tampak lebih muda dari usianya. Dia memakai lensa kontak hitam untuk
menutupi mata birunya. Bahkan Luciano sendiri pun tidak akan dapat menebak
kalau dia bukan Francesco.
“Kau lebih penting dari semua itu, Lucia.”
“Sejak kapan kau jadi begini romantis?”
“Sejak aku tiba di sini.” Jawab Douglas kalem. Dia
mengamati Lucia. Dari jarak dekat seperti ini Lucia tampak lebih cantik dengan
wajah khas Italianya. Kalau bukan karena perintah Francesco, dia tidak akan
tega membunuh Lucia. Apa boleh buat, Francesco adalah kakak sekaligus bosnya.
1 komentar:
ASSALAMU’ALAIKUM
Permisi Kepada Admin Dan Teman Yang On’line di Blog ini Sedikit Saya Ingin Berbagi Cerita Tentang Kisah Sukses Saya Jadi TKI Kontrak di Jepang.
Perkenalkan Nama Saya Ridwan Topik Budiman Asal Dari Samarinda (Kal-tim). Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi saya. KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi orang tua saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota Samarinda (kal-tim), dimana struktur tanah tempat kelahiran saya adalah pinggir laut dengan mata pencaharian masyarakat sekitar bagang dan empang , Pengorbanan keluarga yang selama mendidik membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi seorang nelayan, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1, Pada pertengahan tahun 2015 saya bertemu dengan seorang teman lama mantan TKI di jepang pertemuan saya di Jalan muara badak SAMARINDA kal-tim, Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT yang pernah membantu dia sewaktu di jakarta, Beliau adalah sekertaris utama di kantor BNP2TKI pusat jakarta, atas nama bpk DRS HERMONO, Alamat kantor beliau Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770 kantor BNP2TKI pusat, Dan Teman Saya Memberikan No Kontak Hp Bpk Hermono di Nomor 0853-9845-2347, dan saya mencoba menghubungi tepat jam 5 sore, singkat cerita sayapun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliau'pun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke akun email beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang. Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung didalamnya sangat luar biasa dirasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah saya bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri. Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekat’pun saya belum pernah sama sekali, Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan kami, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman saya, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga. MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, kami di jemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan kami diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa mencoba untuk menberani’kan diri menhubungi Bpk SEKERTARIS UTAMA BNP2TKI, BPK DRS HERMONO. Ini No TLP/HP Beliau: 0853-9845-2347 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan. TERIMA KASIH
Posting Komentar