Kali ini saya mau nge-review jalan2 ke suatu tempat yang
udah lama mau dijambangin tapi selalu ga jadi karena tiketnya yang mahal (menurut
standar saya yang pelit ngirit). Dan kali ini berhubung Eog ulang tahun ke-1 sepertinya jadi
ada momen khusus untuk untuk ngerayainnya dan kami memutuskan untuk ke situ. Nama tempatnya adalah Melbourne Sea Life
Aquarium, atau orang2 Melbourne biasa menyebutnya cukup Melbourne Aquarium. Letaknya ada di ujung jalan antara Flinder Street dan King Street.
Dari namanya udah barang tentu tempet ini seputar-putar
ikan, laut dan lainnya. Kalo di Jakarta kita punya Sea World tapi saya belom
pernah ke sana sama sekali jadi ga tau mana yang lebih bagus. Dan kalo dibandingkan
dengan Melbourne Zoo, tempat ini termasuknya mahal karena selain harganya yang
lebih tinggi dari Melbourne Zoo, tempatnya pun lebih kecil. Dulu waktu pertama
kali ke Melbourne Zoo, saya dan Kristina ga sempet ngeliat semua binatangnya
tau2 udah sore dan mau tutup. Tapi Melbourne Aquarium ini, kami sampe muterin
2x aja masih ada sisa 1 jam lagi menjelang tempetnya tutup.
Harga tiket masuknya sebesar $38 per orang dewasa. Untuk anak2
saya ga tau berapa tapi mereka yang dibawah 4 tahun terhitung gratis. Selain melihat2
ikan, bintang laut dan sejenisnya, ada beberapa acara yang bisa kita ikuti
seperti presentasi dari petugasnya yang sangat informatif tentang hewan2 laut
pada masing2 spot.
Misalnya saja di tempat bintang laut sebagai spot pertama
yang dapat kita jambangi ketika pertama kali masuk. Kita diajarkan cara yang
benar untuk meraba bintang laut, yakni jangan diangkat melewati batas air
karena bintang laut tak bisa hidup sekejap saja tanpa air. Atau di tempet
lainnya di aquarium paling besar dimana terdapat ikan hiu nya di sana. Pada jam
tertentu ada petugas yang bertugas menjelaskan seperti apa tindak tandauk ikan
predator ini.
Di spot2 berikutnya setelah bintang laut, ada banyak
ikan2 yang saya belom pernah liat. Tentunya yang bikin menarik dari ikan air
laut adalah warna warni dari ikan tersebut dan bentuknya yang lucu2. Ada banyak
sekali ikan2 unik selain dari ikan badut yang terkenal sebagai “Nemo”. Ini dia
yang dinamakan kekuatan brand marketing ketika semua orang memanggilnya bukan
lagi Clown Fish tapi Nemo. Sama seperti Odol, Indomie, Chiki yang harusnya namanya
pasta gigi, mi instan, dan camilan.
Di spot aquarium yang terdapat ikan hiunya ada satu pajangan
sebuah kaca transparan dengan ketebalan kurang lebih 1½ jengkal tangan saya. Kaca
tersebut mau menjelaskan bahwa setebal itulah kaca aquarium yang ada di sekitar
kami waktu itu. Dengan ketebalan tersebut mempengaruhi daya visual kita dimana
ukuran ikan atau hewan2 lainnya yang berada di aquarium tersebut lebih kecil 1/3
kali dibanding ukuran aslinya. Jadi bisa kebayang deh waktu itu ngeliat ikan
hiu yang gedenya segede orang. Atau ikan pari yang lebarnya seawang-awang.
Dari semua ikan2 ini kalo ditanya nama ikannya apa aja? Sejujurnya
saya melewati bagian itu karena percuma saja mengingatnya karena nanti pasti
lupa juga. saya tipe orang visual dimana lebih mudah mengingat bentuk, warna,
dan situasi daripada harus mengingat nama yang bagi saya harus menguras kalori
3x lipat untuk memompa nutrisi ke otak supaya ingat yang akhirnya pasti lupa juga.
Kalo nonton film aja saya lebih inget jalan ceritanya ketimbang judul film,
nama peran, atau nama artisnya.
Ada beberapa ikan yang cukup unik menurut saya. Saya lupa
nama ikannya tapi ikan ini pernah saya liat waktu saya jalan2 ke Pontianak
beberapa bulan lalu. Ikan ini bisa jalan ke darat dengan menggunakan siripnya
sebagai kaki untuk mendaki ke darat. Uniknya mereka bisa bernafas dan berdiam
cukup lama di darat padahal mereka ini hewan laut. Ada juga ikan yang memiliki
wajah seperti orang. Ya, menurut saya sih seperti orang ya karena saya ngerasanya
kaya pernah liat orang yang mukanya kaya gitu, hehehe...
Udah pernah liat belom ikan yang berenangnya berdiri tegak
lurus? Saya aja baru sadar kalo ikan ini ternyata unik. Di liat sekilas waktu
itu mah biasa aja, tapi pas liat2 fotonya lagi, lho, kok ini ikan apaan? Baru tau
saya kalo ada ikan yang berengnya tegak lurus, mencuat-cuat ke atas.
Di akhir kunjungan hewan terakhir yang kami lihat adalah
Pinguin. Lucunya saya baru tahu kalo Pinguin itu ternyata bertelor waktu saya
liat ada yang lagi ngeremin telornya. Dan saya baru sadar kalo Pinguin itu kan
termasuknya spesies burung bukan ikan. Lucunya lagi saya baru tau juga nih,
ternyata yang ngeremin telornya itu adalah pinguin jantan sementara yang betina
bertugas bertelor dan mencari makan.
Dari semua kunjungan tempat favorit saya adalah spot kuda
laut. Hewan unik ini memang ga ada abisnya deh. Ternyata bentuknya ga Cuma yang
normal2 itu aja yang sering ada di tipi dan film2 kartun. Ternyata kuda laut
ada yang versinya mirip batang pohon dan rumput laut. Uniknya hewan ini adalah
si jantan lah yang mengandung dan melahirkan anak2nya dalam jumlah puluhan dalam
sekali melahirkan.
Sekian cerita jalan2 kali ini. Dari penilaian saya tempet
ini cukup bagus dan informatif buat anak2 dan orang tua seperti saya yang kurang
informasi perihal hewan.