Uhuy, jumat datang juga akhirnya. Cuma di hari
jumat saya bisa agak relaks karena Kristina ga kerja jadi bisa ditempelin sama
eog seharian, hahaha… Hari ini kebetulan mereka berenang bareng, jadi sepulang
kerja saatnya saat bercurhat tentang perjalanan lainnya yang tak kalah menarik.
Perjalanan ini sebenernya dilakukan sebelum ke Yuulong Lavender (postingan
sebelumnya). Dikarenakan terhimpitnya waktu dan tak punya ruang gerak
berekspresi dalam kata2, akhirnya baru sekarang lah terlampiaskan curhatan
cerita perjalanannya.
Tujuan perjalanan ini sebenernya bukan untuk jalan2
melainan mengikuti prosesi doa Jalan Salib. Doa jalan salib adalah doa yang
dilakukan oleh umat Katolik yang tujuannya mengenang sengsara Yesus waktu
memanggul salib. Kebetulan tempat ini berada sedikit di atas bukit jadi
pemandangannya lomayan menarik. Buat rekan2 yang bukan Katolik saya rasa sah2
saja datang ke tempat ini sekedar berpelesir ria sambil menikmati udara bersih
dari atas bukit dengan pemandangan gunung2 dan jalan tol yang bener2 bebas
hambatan. Maaf ga bermaksud menyindir jalan tol di Jakarta tapi secara logika di
Jakarta memang jumlah penduduk dengan fasilitas penunjang memang tidak
sebanding. Karenanya harus ada sikap tegas dari pemerintah, mau trasportasi
umunya yang ditingkatkan atau fasilitas jalanannya yang diperbanyak.
Nama tempat ini adalah Our Lady Ta Pinu Shire (All
Nation Marian Centre) yang letaknya di suburb Bacchus Marsh, Cuma 15 menit
nyetir dari tempat saya. Sebagai tempat berdoa tentunya akan dipenuhi ornamen2
doa Katolik antara lain ada salib besar yang menjulang tinggi di pucuk bukit. Doa
Jalan salib akan dimulai dari pos ini. Lalu ada banyak rumah2 kecil yang bisa
dipakai untuk berdoa secara pribadi dan menyendiri di sini. Mungkin semacam
meditasi bisa dilakukan di sini juga.
Medannya cukup tidak bersahabat bagi mereka yang
punya anak kecil cekatan dan gesit. Dikhawatirkan si anak bisa lari2 dan jatuh
ke jurang. Untuk jalan setapak yang bisa dilalui sih cukup bagus. Walaupun bukan
aspal, hanya batu kerikil kecil2, cukup tidak membuat becek sepatu ketika basah
dan hujan melanda. Jangan lupa untuk bawa jaket buat mereka yang ga kuat angin.
Namanya juga posisi di atas bukit, angin bisa datang tiba2 wus, wus, tau2 anda
masuk angin aja.
Tak bisa banyak kata lagi, sebaiknya nikmatin aja
foto2nya ya. Semoga bisa sedikit menenangkan saraf yang tegang akibat asap bajaj
dan bau bensin di jalanan. Atau mungkin mumet sama angka2 yang entah dari mana
datangnya kenapa kagak balance ya? Wkwkwk… Sekedar pesan aja, diturutin bagus,
ga diturutin juga gpp. “Kerjaan ga akan pernah ada habisnya. Jangan lembur,
jangan nunda untuk pulang. Hidup harus seimbang.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar