About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Jumat, 17 April 2015

Jalan Salib di Bacchus Marsh

Uhuy, jumat datang juga akhirnya. Cuma di hari jumat saya bisa agak relaks karena Kristina ga kerja jadi bisa ditempelin sama eog seharian, hahaha… Hari ini kebetulan mereka berenang bareng, jadi sepulang kerja saatnya saat bercurhat tentang perjalanan lainnya yang tak kalah menarik. Perjalanan ini sebenernya dilakukan sebelum ke Yuulong Lavender (postingan sebelumnya). Dikarenakan terhimpitnya waktu dan tak punya ruang gerak berekspresi dalam kata2, akhirnya baru sekarang lah terlampiaskan curhatan cerita perjalanannya.

Tujuan perjalanan ini sebenernya bukan untuk jalan2 melainan mengikuti prosesi doa Jalan Salib. Doa jalan salib adalah doa yang dilakukan oleh umat Katolik yang tujuannya mengenang sengsara Yesus waktu memanggul salib. Kebetulan tempat ini berada sedikit di atas bukit jadi pemandangannya lomayan menarik. Buat rekan2 yang bukan Katolik saya rasa sah2 saja datang ke tempat ini sekedar berpelesir ria sambil menikmati udara bersih dari atas bukit dengan pemandangan gunung2 dan jalan tol yang bener2 bebas hambatan. Maaf ga bermaksud menyindir jalan tol di Jakarta tapi secara logika di Jakarta memang jumlah penduduk dengan fasilitas penunjang memang tidak sebanding. Karenanya harus ada sikap tegas dari pemerintah, mau trasportasi umunya yang ditingkatkan atau fasilitas jalanannya yang diperbanyak.

Nama tempat ini adalah Our Lady Ta Pinu Shire (All Nation Marian Centre) yang letaknya di suburb Bacchus Marsh, Cuma 15 menit nyetir dari tempat saya. Sebagai tempat berdoa tentunya akan dipenuhi ornamen2 doa Katolik antara lain ada salib besar yang menjulang tinggi di pucuk bukit. Doa Jalan salib akan dimulai dari pos ini. Lalu ada banyak rumah2 kecil yang bisa dipakai untuk berdoa secara pribadi dan menyendiri di sini. Mungkin semacam meditasi bisa dilakukan di sini juga.

Medannya cukup tidak bersahabat bagi mereka yang punya anak kecil cekatan dan gesit. Dikhawatirkan si anak bisa lari2 dan jatuh ke jurang. Untuk jalan setapak yang bisa dilalui sih cukup bagus. Walaupun bukan aspal, hanya batu kerikil kecil2, cukup tidak membuat becek sepatu ketika basah dan hujan melanda. Jangan lupa untuk bawa jaket buat mereka yang ga kuat angin. Namanya juga posisi di atas bukit, angin bisa datang tiba2 wus, wus, tau2 anda masuk angin aja.

Tak bisa banyak kata lagi, sebaiknya nikmatin aja foto2nya ya. Semoga bisa sedikit menenangkan saraf yang tegang akibat asap bajaj dan bau bensin di jalanan. Atau mungkin mumet sama angka2 yang entah dari mana datangnya kenapa kagak balance ya? Wkwkwk… Sekedar pesan aja, diturutin bagus, ga diturutin juga gpp. “Kerjaan ga akan pernah ada habisnya. Jangan lembur, jangan nunda untuk pulang. Hidup harus seimbang.”






Tidak ada komentar: