About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Jumat, 17 April 2015

Yuulong Lavender

Minggu lalu kami sempat jalan2 mengeksplor kota Ballarat, masih dalam bagian wilayah Victoria. Tepatnya berada di bagian sebelah barat, cukup jauh dari Melbourne CBD. Tapi pemandangannya jauh berbeda dengan suasana kota. Ya, berhubung saya jenuh dengan suasana perkotaan seperti Jakarta, walau Melbourne CBD jauh lebih tertata dan bersih tetep aja udah emped sama gedung bertingkat dan suara klakson dan mesin.

Yang pasti, sepanjang perjalanan, kita akan disajikan pemandangan
ladang yang luas yang isinya dari domba yang diambil bulunya, sapi untuk susu dan dagingnya, sampai kuda untuk pacuan. Ada pula ladang yang isinya pembiakan rumput hias untuk lahan perkarangan rumah. Gunung2 yang terlihat kebiruan dari jauh, bukit dan lembah yang saling bersebelah sepanjang perjalanan menghiasi mata yang tak akan bisa tidur. Pastinya sulit ditemukan di daerah perkotaan. Track lurus dengan jejeran pohon yang tertata rapi di pinggir jalan sudah pasti akan kita dapatkan.

Perjalanan mengeksplor Ballarat kali ini ke taman bunga Lavender Yuulong Lavender Estate. Ladang yang dikelolah oleh keluarga sendiri karena seperti yang saya katakan di awal, di sini sepanjang jalan isiya adalah ladang, Yuulong Lavender berinisiatif menanam semua ladangnya dengan lavender dan menjadikannya tempat wisata. Tak ada biaya tiket masuk untuk menikmati bunga2 lavender. Sayangnya kami datang tidak di waktu yang tepat dikarenakan bunga lavendernya sebagian besar sudah selesai berbunga. Jadi tanaman lavender ini di foto yang terlihat seperti semak2 saja. Waktu yang tepat ke sini adalah ketika musim panas, kira2 bulan pertengahan Desember lah. Jadi penasaran saya seperti apa ya pemandangannya kalo semua tanaman lavender ini berbunga. Saya akan datang lagi Desember nanti.

Ada 1 café di taman lavender Yuulong ini yang sepertinya adalah pemilik dari ladang ini juga. Harusnya sih begitu, kalo nggak ya ga akan balik modal kalo mereka meng-hire karyawan buat ngelola café mereka ini. Karena hanya musim panas saja mereka sibuk, sisanya selama 9 bulan, sepi. Sepi bukan berarti sama sekali ga ada yang dateng, tetep ada pengunjung namun jumlahnya sangat sedikit dan mungkin hanya di hari sabtu-minggu saja.



Ada 1 burung kakatua yang bersangkar di tengah2 café tersebut. Burung kakatua yang bernama Deisy ini cukup pintar. Selain bisa menyebut namanya sendiri, Deisy juga bisa bertanya “what is that?” seandainya kita memegang makanan di depat dia. Atau mungkin benda lain yang menarik perhatiannya. Mungkin itu caranya dia untuk minta makanan dari tangan kita. Waktu itu soalnya saya lagi nyuapin Eog sambil liat Deisy. Eog yang keasikan ga sadar makannya pun banyak.

Setelah kita masuk ke area café nya, ada banyak bunga2 lainnya yang di tanam di halaman café. Café ini selain menjual makanan dan kopi, mereka juga menjual benih lavender hasil ladang mereka. Produk2 lainnya seperti sabun berbau lavender, parfum, dll. Bahkan ada es krim rasa lavender di menu desert mereka. Tapi dari rasanya ga jauh beda sama es krim vanilla. 

Di dinding2 café di pajang foto2 disertai tulisan. Saya lupa untuk mengamati foto2 ini karena rencananya setelah makan baru mau saya liat, eh tau nya lupa dan teralihkan dengan taman bermain di belakang café. Ada kandang burung kakatua dan nuri juga yang bisa kita masuki dan melihat burung2 tersebut lebih dekat. Jadi seolah2 kita berada di dalam rumah burung tapi ini versi kecilnya.


Kalau kalian tinggal di daerah timur Melbourne, ada baiknya melakukan trip ini sekaligus ke tempat2 lainnya di Ballarat. Karena kalo hanya mengunjungi 1 tempat saja, perjalanan dari timur ke Ballarat (barat) cukup melelahkan dan panjang. Jadi ini bisa dijadikan salah satu tempat untuk mengisi waktu liburan anak sekolah dengan menginap di salah satu hotel di Ballarat ini.

Akan saya ceritakan tempat kunjungan lainnya di sekitar Ballarat. Yang pasti jauh dari hiburan Mall. Orang Jakarta kan biasanya kalo nyari hiburan terdekat dan tercepat ya Mall. Beberapa dari mereka karena sudah melekatnya sama hiburan Mall biasanya pemandangan asri pegunungan kurang menarik bagi mereka. Sekian dulu ya…















Tidak ada komentar: