About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Kamis, 16 Februari 2012

Anak SD

Berhubung sekarang hari libur kerja saya adalah hari Senin dan Kamis jadi terpaksa deh waktu untuk ke gereja di pindah menjadi hari Kamis bukan hari sabtu atau minggu. Karena di weekend sekarang saya terpaksa harus kerja dari pagi sampe malam.

Kenapa ga hari Senin aja ke gerejanya? Karena gerejanya libur setiap hari senin. Alias setiap senin ga ada kebaktian.

Nah, ada yang menarik sejak saya ke gereja di sini. terutama pada saat momen Salam Damai, dimana setiap jemaat bersalam-salaman sebagai rasa kasih terhadap sesama jemaat. Kalo di Indo dulu orang2nya akan mengusahakan untuk bersalaman walaupun jauh tempat duduknya. tapi anehnya di sini kalo tempat duduk jauh, cukup melambaikan tangan saja sambil memberikan senyum manis, sebagai tanda kasih.

Dari sejak minggu lalu, ke gereja tiap kamis selalu ada anak2 satu sekolahan ikut misa juga. Terlihat dari postur dan keluguannya, mereka sepertinya masih SD. Ada hal unik yang dijaman saya waktu SD terjadi kebalikannya di sini. Pada waktu kotbah sang Pastur selalu melemparkan pertanyaan ke anak2 sekolah. Dan inilah yang tidak terjadi di jaman saya waktu sekolah dulu, mereka justru berebut secepat kilat untuk menjawab pertanyaan sang Pastur. Mereka bener2 keliatan inisiatif dan ga malu untuk mengungkapkan pendapat. Di jaman saya dulu, kalo guru bertanya, dia harus menunjuk salah satu murid untuk menjawab, baru sang murid akan menjawab. Kalo diminta inisiatif, sampe kelasnya bubar juga mungkin ga akan ada murid yang berinisiatif atau berani mengangkat tangan untuk menjawab pertanyaan sang guru.

Saya ga ngikutin perkembangan jaman anak sekolah sekarang. Jadi entahlah, apa kabarnya ya? Apakah para murid sekarang masih sama seperti saya dulu waktu SD? Malu atau sungkan untuk mengungkapkan pendapat, takut dinilai salah. Kalo memang masih seperti dulu, ada baiknya para gurulah yang berinisiatif merubah pola itu. Supaya tidak ada orang2 seperti saya ini yang takut berbuat salah, takut mengungkapkan pendapat, dan takut dinilai buruk.

"Saya sudah kehabisan cara gagal, karenanya yang tersisa cara untuk berhasil." - Thomas A. Edison

6 komentar:

Unknown mengatakan...

itulah pendidikan di negara Indonesia. kadang kita menjadi takut, gak berani berinisiatif karena biasa diatur. biasa disuruh baru bergerak. giliran kita aktif sendiri, orang akan m emandang kita aneh.

Petter Sandjaya mengatakan...

Iya setuju tuh. Saya sering bgt dinilai aneh sm temen sklh dl, mknya pas udh gede jadi takut buat salah gr2 takut dinilai aneh sm org lain. Bnr2 menghambat kreatifitas...

Unknown mengatakan...

hehe..sampai sekarang pun masih suka gak pede kalo ngasih opini di depan umum. entah itu di meeting atau di pertemuan2.

irawan mengatakan...

inspiratif...benar, saya aja yang udah kuliah masih takut untuk bertanya T_T

Petter Sandjaya mengatakan...

@sang cerpenis: ga pede knp? Grogi ya? Gpp itu sih wajar. Sy yakin mrk yg grogian pst tetep lbh baik drpd mrk yg ga prn grogi (krn ga prn ngungkapin pndpt apalg ngmong ddpn umum)

@irawan: wah jgn dbiarkan tuh, nanti jd habbit. Mmg ga enak sih kluar dr zona nyaman, krn hrs mlawan diri sndr yg lbh nyaman tggal duduk & mndengar aja ddpan kelas. Ayo berjuang irawan, demi perubahan kepribadian yg lbh baik. Saya dukung kamu...

Melissa Octoviani mengatakan...

kayaknya masih deh... kalo ditanya masih ga ada yg berani jawab, paling yg pinter doang yang berani jawab...