About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Sabtu, 30 Juni 2012

Melbourne Zoo


Ya ampun deh, selama ini kirain udah postingin cerita tentang jalan2 ke kebun binatang, ternyata pas di cek kok beneran belom ada. Waduh, emang beneran deh saya harus memaksimalkan fungsi HP, supaya pas momennya baru terjadi saya bisa langsung update blog, jadi ceritanya ga basi kaya gini. Ditambah lagi beresiko ceritanya ada yang lupa.

Baiklah, dengan kekuatan imajinasi, saya akan coba mengingat kembali perjalanan 29 April 2012 yang lalu. Nama tempetnya Melbourne Zoo. Kalau dari City Loop cukup naik train ke arah Upfield lalu turun di stasiun Royal Park. Melbourne Zoo tepat ada di seberang stasiun. Harga tiket masuknya $25 per orang. Cukup tinggi harganya, tapi melihat binatang2 yang di dalamnya sehat2 semua, ya berarti $25 per orang besar kemungkinan ga dikorupsi sih. Daripada bayar murah tapi abis itu yang diliat binatang2 yang kasihan, kurus, kurang makan, ga aktif. Bahkan mungkin ada binatang yang mati pula seperti kebun binatang di Surabaya yang di tutup beberapa bulan lalu karena banyak binatang yang terlantar, tidak terurus dan hilang entah kemana. Mungkin dijual buat nutup biaya.

Jerapah dan Zebra
Oke, intinya, namanya kebun binatang ya pastinya isinya binatang. Binatang yang berdomisili di sini ya tentu saja besar kemungkinannya ada yang persis mirip seperti yang di Indo. Seperti misalnya saja jenis2 burung, dari burung Kakatua, Betet, Beo, Pelikan, dll. Tapi yang unik seperti Leopard atau di Indo lebih dikenal dengan Macan Tutul. Ada macam2 Leopard di sini misalnya Persian Leopard yang warnanya seperti Harimau bertotol-totol hitam, dan Snow Leopard yang berwarna putih bertotol hitam.

Ternyata eh ternyata, di sini ada juga Harimau Sumatra. Hewan yang biasa berburu di malam hari ini untungnya masih diakui milik Indonesia yang katanya hanya bisa ditemukan di pulau Sumatra. Untungnya pemerintah Ausi mungkin masih mau memberikan informasi yang sebenar2nya. Kalo pun pemerintah Ausi mau mengakui Harimau Sumatra adalah hewan mereka, saya yakin pemerintah Indo pasti lembek. Bisa kita lihat bagaimana tanggapan pemerintah Indo terhadap pemerintah Malaysia yang selalu mencuri budaya Indo. Harimau Sumatra ternyata jago berenang lho, saya baru tau setelah baca papan penjelasan di pagarnya. Hahaha... Selain Harimau Sumatra yang saya sudah pernah lihat di Indo, di sini juga ada Singa, hewan pasaran yang 75% pasti ada di kebun binatang. Singa yang termasuk hewan berkelompok biasanya isi dari kelompoknya terdiri dari 12 keluarga. Bukan 12 anggota keluarga lho, tapi 12 keluarga yang artinya kalo 1 keluarga ada 2 dewasa 1 anak, berarti dalam 1 kelompok terdiri dari 36 anggota. Singa yang biasanya hidup di tanah terbuka yang terdiri dari rerumputan tinggi sebagai tempat persembunyian mereka ketika mau mengejar mangsanya. Pernah liat Singa jantan berburu? Nah, kamu pasti lagi mimpi. Singa jantan ga pernah berburu. Yang berburu selalu singa betina. Singa jantan kerjanya Cuma berantem dan jadi satpam buat keluarganya.

Babon
Binatang berikutnya saya ga tau ini binatang apa. Bentuknya sih mirip2 sama tupai, tapi waktu saya translete ke google kok ga keluar artinya. Jangan2 ini binatang lain hanya saja penampakannya mirip tupai. Nama binatang ini Brazilian Agouti, yang pastinya berasal dari Brazil. Hewan ini biasanya tinggal di hutan atau di area2 yang khusus membudidayakan hewan ini. Tujuannya tentu saja untuk pengembang-biakan supaya tidak punah. Hewan yang biasa hidup berkelompok ini kalau tinggal di alam bebas kadang2 sering ngebuntutin temennya dari hewan lain yaitu Monyet tunjuannya untuk dapetin makanan yang sudah jatuh dari pohonnya. Sementara si monyet makan yang masih bergelantungan di pohon. Sama2 hidupnya berkelompok seperti Singa tapi bedanya dalam 1 kelompok Agouti hanya terdiri dari 1 keluarga saja, 2 dewasa dan 1 anak/lebih. Hewan ini punya kebiasaan mirip sama temen kos kami yang suka nyimpen makanan untuk dimakan besok2. Bahkan bisa berminggu2 makanan tersebut masih belum habis. Hahaha... berarti besok2 kalo mau ngeledekin temen kos kami tinggal miripin aja sama Agouti.

Burung Unta dan Kangguru
Wombat, hewan khas Australia biasa ditemukan di bagian tenggara Australia terutama di daerah hutan atau kepulauan. Wombat biasanya sepanjang hari hanya tinggal di dalam liang dan akan keluar mencari makan ketika hari menjelang malam dan cuaca mulai mendingin. Hewan ini ternyata bukan carnivora, makanannya melainkan rumput2 alam dan akar2an, baik akar pohon maupun akar dari semak belukar.

Binturong, jangan tanyakan apa nama Indonya. Karena sebenernya Binturong ini adalah hewan yang hidup di daerah tropis seperti Indo. Tapi sejujurnya saja saya sendiri belum pernah liat hewan ini. Bentuknya seperti musang dengan bulu yang sangat lebat dan Binturong ini bisa memanjat pohon. Di Indonesia hewan ini biasanya ditemukan di pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Sementara di tempat lain hewan ini bisa ditemukan di negara Malaysia, Vietnam, dan Thailand.

Tapir
Hewan berikutnya adalah Berang-berang atau di sini biasa dipanggil Otter. Hewan ini termasuknya lincah dan senang dengan hal2 baru yang bagi mereka belum pernah melihatnya. Contohnya saja waktu kami melihat berang2 ini, mereka terlihat sedang berebut makanan. Lho, eh, apa itu? Apa yang mereka perebutkan? Makanan apa? Warnanya hitam mengkilap. Sejenis hewankah yang mereka perebutkan? Saya butuh 30-60 detik untuk bisa menyadari kalau yang mereka perebutkan adalah sepatu anak2 yang jatuh ke dalam kandang mereka. Mungkin itu sepatu dari pengunjung, tapi gara2 sepatu tersebut, berang2 ini jadi terlihat aktif sekali.

Babi Hutan
Sekarang saatnya masuk ke dunia hewan air. Dari Anjing Laut, Pinguin, ikan2an, kuda laut, ganggang laut, dan karang2an. Banyak ikan2 yang unik seperti ikan badut, ikan hiu, dan ikan yang sukannya sembunyi di dalam pasir (maaf lupa namanya) tapi dikarenakan posisinya di dalam ruangan yang remang2 mengakibatkan gambar yang diambil kurang memuaskan.

Ada yang nuansa yang cukup mengesankan di Melbourne Zoo ini. Kami menemukan satu spot yang mengesankan seperti sedang pulang kampung. Suasananya persis seperti di pedesaan di Indo dimana ada orang2an sawahnya, pohon pisang liar, gerobak, becak, rumah adat, dan alat2 masak yang pernah dipakai. Sepertinya spot ini mau menceritakan tentang budaya asia tenggara terutama Thailand dimana spot ini memang bersebelahan dengan kandang Gajah.

Landak
Gajah, hewan dengan kemampuan daya ingat yang luar binasa ini memberikan atraksi yang cukup unik ketika kami menontoni mereka. 6 gajah berjalan berjejer saling bergandengan tangan, he3 bukan bergandengan tangan tapi bergandengan ekor dengan belalai. Sepertinya mereka 1 keluarga dari Bapak, ibu, 2 anak, paman, dan tantenya (kali ini saya ngarang!) mereka diajak mengitari kandang mereka sambil bergandengan dan tentunya aktifitas ini berdasarkan instrukturnya yang berjalan di depannya. Di tempat terpisah tapi masih di kandang yang sama ada 1 gajah yang terlihat menyendiri dengan gadingnya yang panjang namun sudah patah. Sepertinya gajah ini gajah senior alias udah tua dan ga bisa seaktif dulu waktu masih muda. Tapi uniknya sepertinya gajah ini tau kalo kami memperhatikan dan mengambil gambarnya sehingga dia berusaha aktif dengan entah berusaha mengangkat atau hanya sekedar menggerakkan pohon di depannya dengan belalainya

Perjalanannya belum selesai. Kami mulai memasuki dunia hewan dari Indonesia. Di sini ada Kura2, tapi di sini juga ada 1 tengkorak dinosaurus yang pernah ditemukan di Indo. Di sini ada Orang Utan, Lutung, Monyet, dan teman2nya yang sukanya gelayotan dan manjat2. Lalu kami masuk ke rumah kupu2 dimana ketika kami masuk ruangan pembudidayaan kupu2 ini, hawanya langsung panas. Kupu2 sepertinya hanya hidup di daerah tropis dan kami sempat melihat kepompong yang bergerak2 yang isinya sudah jadi kup2 dan dia berusaha keluar. Cukup unik pembudidayaannya karena ternyata kupu2 punya tempet makan juga. Kalo piara anjing/kucing kan biasanya suka ada tuh mangkok/piring yang berfungsi untuk mewadahi makanannya. Nah ternyata kupu2 juga punya tapi bukan berbentuk piring/mangkok tapi hanya berbentuk papan rata dimana terdapat bolongan2 yang isinya makanannya. Saya kurang tau apa isi makanannya.

Waduh, ini kok ceritanya masih panjang ya. Saya singkat aja deh. Biar hemat waktu berhubung saya masih harus belanja, belajar manual forklift, dan jemput istri. Harap maklum semoga dengan liat foto2nya saja sudah bisa mewakili dan mendapatkan gambaran seperti apa Melbourne Zoo. Oya, kami belum sempat liat Kuda Nil padahal kami dateng sudah dari pagi dan kami pulang sudah hampir gelap. Saran nih, kalau memang mau ke sini cobalah datang tepat pada waktu baru dibuka dan bawa bekal makan pagi (kalo ga sempet sarapan), makan siang, dan malam. Kalo bisa makanannya yang praktis jadi bisa makan sambil jalan, jadi menghemat waktu. Di sini sebenernya ada kantinnya juga Cuma harganya cukup mahal.






Tidak ada komentar: