Ya ampun deh, selama ini kirain udah postingin cerita
tentang jalan2 ke kebun binatang, ternyata pas di cek kok beneran belom ada. Waduh,
emang beneran deh saya harus memaksimalkan fungsi HP, supaya pas momennya baru
terjadi saya bisa langsung update blog, jadi ceritanya ga basi kaya gini. Ditambah
lagi beresiko ceritanya ada yang lupa.
Baiklah, dengan kekuatan imajinasi, saya akan coba
mengingat kembali perjalanan 29 April 2012 yang lalu. Nama tempetnya Melbourne
Zoo. Kalau dari City Loop cukup naik
train ke arah Upfield lalu turun di
stasiun Royal Park. Melbourne Zoo tepat ada di seberang stasiun. Harga tiket
masuknya $25 per orang. Cukup tinggi harganya, tapi melihat binatang2 yang di
dalamnya sehat2 semua, ya berarti $25 per orang besar kemungkinan ga dikorupsi
sih. Daripada bayar murah tapi abis itu yang diliat binatang2 yang kasihan,
kurus, kurang makan, ga aktif. Bahkan mungkin ada binatang yang mati pula
seperti kebun binatang di Surabaya yang di tutup beberapa bulan lalu karena
banyak binatang yang terlantar, tidak terurus dan hilang entah kemana. Mungkin dijual
buat nutup biaya.
Jerapah dan Zebra |
Oke, intinya, namanya kebun binatang ya pastinya isinya
binatang. Binatang yang berdomisili di sini ya tentu saja besar kemungkinannya
ada yang persis mirip seperti yang di Indo. Seperti misalnya saja jenis2
burung, dari burung Kakatua, Betet, Beo, Pelikan, dll. Tapi yang unik seperti Leopard
atau di Indo lebih dikenal dengan Macan Tutul. Ada macam2 Leopard di sini
misalnya Persian Leopard yang warnanya seperti Harimau bertotol-totol hitam, dan
Snow Leopard yang berwarna putih bertotol hitam.
Ternyata eh ternyata, di sini ada juga Harimau Sumatra. Hewan
yang biasa berburu di malam hari ini untungnya masih diakui milik Indonesia
yang katanya hanya bisa ditemukan di pulau Sumatra. Untungnya pemerintah Ausi
mungkin masih mau memberikan informasi yang sebenar2nya. Kalo pun pemerintah
Ausi mau mengakui Harimau Sumatra adalah hewan mereka, saya yakin pemerintah
Indo pasti lembek. Bisa kita lihat bagaimana tanggapan pemerintah Indo terhadap
pemerintah Malaysia yang selalu mencuri budaya Indo. Harimau Sumatra ternyata
jago berenang lho, saya baru tau setelah baca papan penjelasan di pagarnya. Hahaha...
Selain Harimau Sumatra yang saya sudah pernah lihat di Indo, di sini juga ada
Singa, hewan pasaran yang 75% pasti ada di kebun binatang. Singa yang termasuk
hewan berkelompok biasanya isi dari kelompoknya terdiri dari 12 keluarga. Bukan
12 anggota keluarga lho, tapi 12 keluarga yang artinya kalo 1 keluarga ada 2
dewasa 1 anak, berarti dalam 1 kelompok terdiri dari 36 anggota. Singa yang
biasanya hidup di tanah terbuka yang terdiri dari rerumputan tinggi sebagai
tempat persembunyian mereka ketika mau mengejar mangsanya. Pernah liat Singa
jantan berburu? Nah, kamu pasti lagi mimpi. Singa jantan ga pernah berburu. Yang
berburu selalu singa betina. Singa jantan kerjanya Cuma berantem dan jadi satpam
buat keluarganya.
Babon |
Binatang berikutnya saya ga tau ini binatang apa. Bentuknya
sih mirip2 sama tupai, tapi waktu saya translete ke google kok ga keluar
artinya. Jangan2 ini binatang lain hanya saja penampakannya mirip tupai. Nama binatang
ini Brazilian Agouti, yang pastinya
berasal dari Brazil. Hewan ini biasanya tinggal di hutan atau di area2 yang
khusus membudidayakan hewan ini. Tujuannya tentu saja untuk pengembang-biakan
supaya tidak punah. Hewan yang biasa hidup berkelompok ini kalau tinggal di
alam bebas kadang2 sering ngebuntutin temennya dari hewan lain yaitu Monyet
tunjuannya untuk dapetin makanan yang sudah jatuh dari pohonnya. Sementara si
monyet makan yang masih bergelantungan di pohon. Sama2 hidupnya berkelompok
seperti Singa tapi bedanya dalam 1 kelompok Agouti hanya terdiri dari 1 keluarga
saja, 2 dewasa dan 1 anak/lebih. Hewan ini punya kebiasaan mirip sama temen kos
kami yang suka nyimpen makanan untuk dimakan besok2. Bahkan bisa berminggu2
makanan tersebut masih belum habis. Hahaha... berarti besok2 kalo mau
ngeledekin temen kos kami tinggal miripin aja sama Agouti.
Burung Unta dan Kangguru |
Wombat, hewan khas Australia biasa ditemukan di bagian
tenggara Australia terutama di daerah hutan atau kepulauan. Wombat biasanya
sepanjang hari hanya tinggal di dalam liang dan akan keluar mencari makan
ketika hari menjelang malam dan cuaca mulai mendingin. Hewan ini ternyata bukan
carnivora, makanannya melainkan rumput2 alam dan akar2an, baik akar pohon
maupun akar dari semak belukar.
Binturong, jangan tanyakan apa nama Indonya. Karena sebenernya
Binturong ini adalah hewan yang hidup di daerah tropis seperti Indo. Tapi sejujurnya
saja saya sendiri belum pernah liat hewan ini. Bentuknya seperti musang dengan
bulu yang sangat lebat dan Binturong ini bisa memanjat pohon. Di Indonesia
hewan ini biasanya ditemukan di pulau Sumatra, Kalimantan, dan Jawa. Sementara di
tempat lain hewan ini bisa ditemukan di negara Malaysia, Vietnam, dan Thailand.
Tapir |
Hewan berikutnya adalah Berang-berang atau di sini biasa
dipanggil Otter. Hewan ini termasuknya lincah dan senang dengan hal2 baru yang
bagi mereka belum pernah melihatnya. Contohnya saja waktu kami melihat berang2
ini, mereka terlihat sedang berebut makanan. Lho, eh, apa itu? Apa yang mereka
perebutkan? Makanan apa? Warnanya hitam mengkilap. Sejenis hewankah yang mereka
perebutkan? Saya butuh 30-60 detik untuk bisa menyadari kalau yang mereka
perebutkan adalah sepatu anak2 yang jatuh ke dalam kandang mereka. Mungkin itu
sepatu dari pengunjung, tapi gara2 sepatu tersebut, berang2 ini jadi terlihat
aktif sekali.
Babi Hutan |
Sekarang saatnya masuk ke dunia hewan air. Dari Anjing
Laut, Pinguin, ikan2an, kuda laut, ganggang laut, dan karang2an. Banyak ikan2
yang unik seperti ikan badut, ikan hiu, dan ikan yang sukannya sembunyi di
dalam pasir (maaf lupa namanya) tapi dikarenakan posisinya di dalam ruangan
yang remang2 mengakibatkan gambar yang diambil kurang memuaskan.
Ada yang nuansa yang cukup mengesankan di Melbourne Zoo
ini. Kami menemukan satu spot yang mengesankan seperti sedang pulang kampung. Suasananya
persis seperti di pedesaan di Indo dimana ada orang2an sawahnya, pohon pisang
liar, gerobak, becak, rumah adat, dan alat2 masak yang pernah dipakai. Sepertinya
spot ini mau menceritakan tentang budaya asia tenggara terutama Thailand dimana
spot ini memang bersebelahan dengan kandang Gajah.
Landak |
Gajah, hewan dengan kemampuan daya ingat yang luar binasa
ini memberikan atraksi yang cukup unik ketika kami menontoni mereka. 6 gajah
berjalan berjejer saling bergandengan tangan, he3 bukan bergandengan tangan
tapi bergandengan ekor dengan belalai. Sepertinya mereka 1 keluarga dari Bapak,
ibu, 2 anak, paman, dan tantenya (kali ini saya ngarang!) mereka diajak
mengitari kandang mereka sambil bergandengan dan tentunya aktifitas ini berdasarkan
instrukturnya yang berjalan di depannya. Di tempat terpisah tapi masih di
kandang yang sama ada 1 gajah yang terlihat menyendiri dengan gadingnya yang
panjang namun sudah patah. Sepertinya gajah ini gajah senior alias udah tua dan
ga bisa seaktif dulu waktu masih muda. Tapi uniknya sepertinya gajah ini tau
kalo kami memperhatikan dan mengambil gambarnya sehingga dia berusaha aktif
dengan entah berusaha mengangkat atau hanya sekedar menggerakkan pohon di
depannya dengan belalainya
Perjalanannya belum selesai. Kami mulai memasuki dunia
hewan dari Indonesia. Di sini ada Kura2, tapi di sini juga ada 1 tengkorak
dinosaurus yang pernah ditemukan di Indo. Di sini ada Orang Utan, Lutung,
Monyet, dan teman2nya yang sukanya gelayotan dan manjat2. Lalu kami masuk ke
rumah kupu2 dimana ketika kami masuk ruangan pembudidayaan kupu2 ini, hawanya
langsung panas. Kupu2 sepertinya hanya hidup di daerah tropis dan kami sempat
melihat kepompong yang bergerak2 yang isinya sudah jadi kup2 dan dia berusaha
keluar. Cukup unik pembudidayaannya karena ternyata kupu2 punya tempet makan
juga. Kalo piara anjing/kucing kan biasanya suka ada tuh mangkok/piring yang
berfungsi untuk mewadahi makanannya. Nah ternyata kupu2 juga punya tapi bukan
berbentuk piring/mangkok tapi hanya berbentuk papan rata dimana terdapat
bolongan2 yang isinya makanannya. Saya kurang tau apa isi makanannya.
Waduh, ini kok ceritanya masih panjang ya. Saya singkat
aja deh. Biar hemat waktu berhubung saya masih harus belanja, belajar manual
forklift, dan jemput istri. Harap maklum semoga dengan liat foto2nya saja sudah
bisa mewakili dan mendapatkan gambaran seperti apa Melbourne Zoo. Oya, kami
belum sempat liat Kuda Nil padahal kami dateng sudah dari pagi dan kami pulang
sudah hampir gelap. Saran nih, kalau memang mau ke sini cobalah datang tepat
pada waktu baru dibuka dan bawa bekal makan pagi (kalo ga sempet sarapan),
makan siang, dan malam. Kalo bisa makanannya yang praktis jadi bisa makan
sambil jalan, jadi menghemat waktu. Di sini sebenernya ada kantinnya juga Cuma harganya
cukup mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar