Mr. Ny |
Buat anda yang selama ini berdoa siang malam menantikan perubahan kualitas hidup ke arah yang lebih baik, siapa tau kisah nyata berikut ini mampu memotivasi anda untuk lebih berusaha sedikit lebih keras lagi dan bangkit lagi dari keterpurukan yang telah anda alami.
Kisah ini saya dapatkan dari hasil interview dengan sang narasumber ketika saya menginap di rumahnya pada saat acara barbeque. Dan saya udah mendapatkan ijin dari beliau untuk mempublish semua cerita hasil interview kami.
Souvanny, atau biasa kami teman pabrik memanggilnya cukup Ny. Seorang pria Kamboja paruh baya berumur 42 tahun, tidak bisa dibilang muda lagi ketika dia pertama kali menginjakan kakinya di Australia 4 tahun lalu. Ditambah latar balakang militer membuatnya semakin sulit untuk menjadi fleksibel dan beradaptasi dengan dunia baru. Tapi dia melihat adanya peluang kehidupan yang lebih baik ketimbang apa yang sudah dia dapat di Kamboja.
Ny seorang angkatan darat berbintang tiga (mungkin Kapten kali jabatannya), harus meninggalkan zona nyamannya yang dipenuhi fasilitas oleh negara. Ditambah lagi posisinya yang memiliki bawahan yang siap melakukan apa saja yang dia minta semakin membuat situasinya amat disayangkan untuk ditinggalkan. Ibarat kata, kalo anda yang di Indo kerja kantoran udah punya posisi sekaligus gaji tinggi, belum tentu anda mau pindah ke Ausi memulai lagi dari nol kan? Menjadi bawahan, direndahkan, digaji kecil, banting tulang lagi buat pemenuhan kebutuhan. Tapi seorang Ny mau melakukan itu karena dia punya visi dan dia orang yang positif. Dia melihat sebuah peluang untuk kehidupan yang lebih baik di Ausie walaupun harus mulai dari nol lagi.
Ny langsung mendapatkan kewarga-negaraan Australia setelah mendapatkan sponsor dari ibunya yang sebelumnya telah mendahuluinya ke Ausie. Mungkin anda mau bilang Ny beruntung karena disponsorin tapi taukah anda bahwa keberuntungan hanya hinggap pada orang2 yang bersikap positif? Nah kalau kita merasa belum ada perubahan dalam hidup padahal sudah berusaha mati2an, bertahun2 lagi. Coba berhenti sejenak, istirahat sebentar. Tela'ah lagi jalan yang telah kita lewati, "apakah kita telah melewatinya dengan positif? Apakah kita selalu bersikap posistif?" Kita perlu mengintrospeksi diri kita setiap saat, supaya kita tidak membuang waktu dan tenaga. Sehingga apa yang kita kerjakan, waktu dan tenaga yang kita kucurkan selalu membuahkan hasil. Introspeksi diri untuk menjadi positif secara tidak sadar telah mengundang aura positif dari alam semesta ini untuk mendukung rencana kita.
Singkat cerita 2008 Ny menginjakkan kakinya di Ausie dengan menjual segala harta miliknya di Kamboja dan membawanya serta sebagai modal awal di Ausi sebesar $50,000. Bersama istri dan 2 orang anaknya, Ny memulai hidupnya yang baru. Dia hanya menganggur 1 hari sebelum mendapatkan pekerjaannya yang pertama di Springvale Shop sebagai pemotong daging, rekomendasi dari ibunya. Istrinya pun turut serta bekerja di situ, tapi mereka hanya bertahan 3 hari karena bosnya terlalu bossy dan terlalu memanfaatkan mereka dengan menggaji mereka sangat rendah, $60 per hari.
Dari toko daging Ny mendapatkan pekerjaan berikutnya di pabrik baja di daerah Briadside. Upah yang dia dapatkan $18/jam, upah yang normal untuk upah pabrik. Tapi ada rintangan yang harus dia lalui yaitu, dia harus jalan kaki ke tempet kerjanya, total 2 jam lamanya untuk pergi dan pulang karena dia belum punya mobil. Ny hanya bertahan 1 bulan di sini. Bukan karena lelah berjalan kaki tapi karena pabriknya harus pindah ke tempat yang semakin sulit dijangkau dengan jalan kaki, karena semakin jauh dari rumahnya.
Sejak berhenti dari pabrik baja, Ny bekerja di perkebunan anggur dan stroberi. Kalo anggur sedang tidak panen, stoberi jadi pilihan. Begitu juga sebaliknya. Pekerjaan dengan penghasilan $110/hari dan dibayar cash ini ga terlalu bisa diandalkan sebagai sumber penghasilan seumur hidup karena dia membutuhkan pekerjaan dengan slip gaji untuk bisa nyicil rumah. Ditambah lagi bekerja memetik buah ini sangat bergantung pada cuaca dan musim panen dari buahnya. Kalo cuaca hujan terpaksa seharian Ny di rumah tak bekerja dan tak ada pemasukan. Pada saat terik dia baru bisa kerja namun dengan bermandikan matahari dan menahan haus.
Karena belom bisa mendapatkan pekerjaan yang bisa memberikan slip gaji, maka Ny dan istri bekerja 7 hari seminggu memetik buah. Anak2nya dititipkan pada ibunya Ny. Dikarenakan ketidakpastian cuaca tersebutlah yang memaksa mereka harus pandai2 memanfaatkan waktu dan menahan diri dari kemalasan untuk mengumpulkan uang dan menabung. Selama satu tahun penuh Ny dan istri kerja di perkebunan sampai akhirnya mereka memutuskan untuk membeli mobil Toyota Camry secondhand seharga $20,000.
Tak lama setelah itu, teman Ny ketika bekerja di pabrik baja mengajaknya kerja di pabrik plastik bernama Guilda. Di sinilah saya dan Ny saling kenal dan sampe sekarang Ny masih bekerja di sini dan dia merasa senang mendapatkan pekerjaan ini. Selain bisa mencicil rumah, Ny juga bisa mengisi rumahnya dengan perabotan2 yang menurut saya bagus2. Seperti sofa tamu yang ternyata bisa dibentangkan menjadi kasur, lampu ruangan dengan bentuk yang tidak umum, kitchen set, PC komputer, TV layar datar, XBox, dan lain sebagainya.
Ny mengawali penghasilan di Guilda termasuk kecil yakni sebesar $17/jam. Setelah 2 tahun bekerja di Guilda, Ny berhasil mengumpukkan uang untuk DP pembelian rumah sebesar $120,000. Saya mau mengajak anda itung2an. Berapakah total uang yang Ny dan istrinya kumpulkan sejak pertama kali bekerja di Ausi sampe saat ia memutuskan untuk membeli rumah? (Lamanya kira-kira 3 tahun).
Kita kilas balik, pertama2 dia bawa uang dari Kamboja sebanyak $50,000. Lalu dibelanjakan mobil seharga $20,000. Tersisa $30,000 sementara DP rumahnya $120,000 (akan saya jelaskan nanti dari mana asalnya angka ini). Artinya selama 3 tahun bekerja Ny dan istri berhasil mengumpulkan uang sebanyak $110,000 atau seminggunya Ny dan istri rata2 bisa nabung $705. Perlu diketahui sebelumnya bahwa di Melbourne untuk beli rumah minimal kita harus bayar DP sebesar 10% (jika debitur masuk kategori berpenghasilan tinggi) dari harga rumahnya. Pihak bank yang memberikan kredit akan menilai (dari slip gaji) anda termasuk berpenghasilan tinggi atau rendah. Ny yang pada waktu mengajukan kredit sudah berpenghasilan $19/jam ternyata masih tergolong penghasilan rendah sehingga DP yang dikenakan ke dia sebesar 30% bukan 10% karena pihak bank khawatir jika dengan DP 10%, Ny tidak akan mampu membayar bunga dan pinjaman sebesar 90%. Harga rumah Ny adalah $400,000, karenanya DP yang harus dibayar Ny sebesar $120,000.
Tak mudah bagi seorang Ny dan istri untuk bisa mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu 3 tahun. Mungkin karena budaya dan kebiasaan hidup yang sederhana waktu di Kamboja sehingga ia mampu menghemat dan mengumpulkan banyak uang dalam waktu singkat. Pola hidup tinggal di Ausi memang sangat mempengaruhi untuk bisa nyimpen uang. Berdasarkan pengakuan dari Ny langsung, pertama kali dateng ke Ausi amat sangat sulit baginya baik dari segi bahasa maupun budaya. Mempelajari bahasa inggris bukan perkara mudah, bahkan sampai sekarang saya sulit mengerti kalo Ny sedang menyampaikan sesuatu. Jadi seringnya Ny pake bahasa tubuh. Ditambah lagi umur Ny yang udah ga muda dan latar belakang militer yang kaku. Pasti amat sangat sulit bagi dia untuk bisa beradaptasi di lingkungan baru Australia.
Jika Ny bisa, saya yakin sekali saya juga bisa. Kalau saya aja yang kuliah accounting lamannya kaya kuliah kedokteran (baca: lemot, bego) bisa, kenapa anda yang masih muda harus kalah dulu sebelum bertanding? Ada yang bilang musuh terbesar dalam hidup ini adalah diri sendiri. Karena diri sendirilah yang sering membisikan kata2 kalo kita tidak mampu, kita tidak layak, kita tidak akan bisa melewati setiap halang rintang di depan. Padahal manusia masuk dalam kategori mamalia di puncak tertinggi pada rantai makanan. Selain karena memiliki daya logika yang kuat ketimbang hewan, manusia juga memiliki akal budi yang mampu menciptakan pribadi yang lebih berkualitas dari masa ke masa. Karena akal budi dan logikanya itu pulalah menjadikan perkembangan jaman, teknologi dan kualitas hidup manusia yang makin baik.
Jadi selalu katakan "Saya bisa, Saya layak, Saya mampu..." untuk semua hal yang ingin kita gapai. Jangan menyerah...