About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Senin, 17 Desember 2012

China Bar Signature - Burwood East


Makan-makan lagi kawan. Wuih banget dah, bulan Desember penuh dengan tawaran makan-makan, acara ramah tamah yang Kristina paling sebel, hahaha... Tapi kebalikannya, saya malah paling demen. Makan-makan kali ini adalah acara gethering dari pabrik tempet saya kerja. Kami makan di China Bar Signature.

Lagi? China Bar lagi? Buset, ga blenek? Namanya gratisan mana ada kata blenek, ya nggak? Tapi di China Bar yang satu ini saya jauh dari kata puas bahkan boleh dibilang kecewa, padahal dibayarin apalagi kalo bayar sendiri? Ada banyak sekali kekurangan dari chinese resto yang satu ini bila dibandingkan dengan rekan sejawatnya yang di CBD, di pojokan jalan Little Bourke St. dan Exhibition St.

Yang pertama, menunya tidak sebanyak dan sevariasi yang di CBD. Menu andalan yang saya incar dari seminggu sebelum hari-H (sejak saya tau si bos booking di sini) ternyata tidak ada. Menu tersebut adalah ceker ayam dan pancake durian. Ouch, itu aja udah bikin kecewa banget, jadinya langsung ga semangat ngambilin makanan-makanan yang lain (dasar lebay, ya?). Soalnya menurut saya menu2 yang lain rasanya ga terlalu fantastis dan saya yakin bisa dapetin menu yang mirip2 di chinese resto lainnya di kota Melbourne ini.

Yang kedua, pelayanannya parah banget, menurut saya. Di awal aja kami langsung dikejutkan dengan botol-botol anggur yang jatoh dari raknya. Uuuh, potong gaji kali itu mah. Mungkin buat sebagian orang ga ada masalah dengan kejadian tersebut tapi buat saya itu masalah banget. Saya paling ga suka denger barang yang dibanting, walaupun itu tidak disengaja. Misalnya aja ada gelas kesenggol dan jatoh, bunyinya itu bikin mood langsung jelek. Mungkin trauma masa kecil kali ya, hehehe... Selain itu pelayanan buruk lainnya adalah saya ada ambil makanan dan masih saya makan. Ketika lagi ngobrol sama temen di sebelah, objek yang dikunyah di mulut udah abis, saya mau ngelahap yang berikutnya, eh, piring saya udah ilang. Kejadiannya sampe 2x oleh karyawan yang berbeda dan ampir aja jadi 3x kalo mata saya meleng dikit dan keasikan/kebawa suasana ceria di situ. Makan jadi kagak tenang, takut makanannya diangkut. Perlu diketahui dulu sebelumnya bahwa service di China Bar, staff nya akan keliling sana kemari untuk ngambilin piring2 kosong yang habis dipakai oleh customer. Sepertinya mereka terlatih untuk ngambilin piring setengah kosong tanpa diketahui si pemilik makanan. Atau kalopun itu piring kosong, mereka tidak dilatih untuk bertanya dulu ke customer apakah mereka masih mau pake atau nggak piring tersebut. Nah ini juga bagian dari kejelekan yang saya paling benci sama orang China. Mereka punya budaya yang ga suka basa basi, terlalu malas bergaul dengan orang yang ga bisa mandarin juga. Mirip2 sama orang Vietnam, akibatnya bahasa inggris mereka tertinggal dan pergaulan mereka terbatas sekitar orang2 China aja. Sayangnya kalo profesi mereka waiter/waitress itu akan sangat mengganggu, terutama buat customer yang makan.

Yang ketiga, saya ada tanya ke staff nya “Boleh nggak saya foto2 makanan dan ruangan di sini?” Staff yang saya tanya terlihat kebingungan lalu manggil temennya, mungkin dia masih baru. Singkat cerita saya dapatkan jawaban “Boleh...” dengan penuh keyakinan staff lainnya menjawab saya. Tapi ditengah asik2 foto tiba-tiba sang Manager marah2 ke saya, nyamperin saya yang lagi asik foto2 cake, dan bilang saya ga boleh foto. Saya langsung membela diri karena ga mau disalahkan dengan mengatakan kalo staffnya sendiri sudah membolehkan saya untuk foto2. Si manager bukannya merendah/mengalah malah nimpalin balik sambil berlalu pergi “Saya managernya di sini, tanya saya, jangan tanya yang lain!!!” Wow, hebat bener, orang kaya gini bisa jadi manager resto? Dia belom tau kekuatan mulut dan promosi (promosi keburukannya yang baru saja dia lakukan). Dia kayanya ga ngerti kekuatan marketing. Sepertinya manusia ini ga paham kalo satu customer dikecewakan itu bisa jadi akhir dari segalanya, baik kerjaannya maupun restonya.

Asli deh, aksinya si Manager bikin mood saya amburadul ketika itu. Bikin emosi dan ga profesional banget. Kalo memang ga boleh foto kenapa ga dipajang tulisan “Dilarang mengambil gambar”? Atau setidaknya semua staff-staff nya tau donk kalo itu hal yang krusial dan penting untuk diketahui cutomer. Tapi kalo sampe staff nya aja bisa bilang “Boleh” sementara ketika si Manager menemukan ada customer yang ambil gambar dan customer itu dimarah-marahin, ga minta maaf, terus berlalu pergi gitu aja, apa pantes? Parah, bener-bener parah. Saya meragukan dia lulusan hospitality Australia. Yang pasti kesan buruk ini akan saya masukkan ke rating Urban Spoon, website yang menjadi acuan sebagian orang Melbourne untuk mengetahui apakah resto yang mau kita kunjungi apakah cukup layak untuk spend money there.

Oke, sekian curcolnya. 

China Bar Signature
380 Burwood Highway
Burwood East
Victoria 3151

1 komentar:

Kisah sukses mengatakan...

ASSALAMU’ALAIKUM
Permisi Kepada Admin Dan Teman Yang On’line di Blog ini Sedikit Saya Ingin Berbagi Cerita Tentang Kisah Sukses Saya Jadi TKI Kontrak di Jepang.
Perkenalkan Nama Saya Ridwan Topik Budiman Asal Dari Samarinda (Kal-tim). Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi saya. KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi orang tua saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota Samarinda (kal-tim), dimana struktur tanah tempat kelahiran saya adalah pinggir laut dengan mata pencaharian masyarakat sekitar bagang dan empang , Pengorbanan keluarga yang selama mendidik membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi seorang nelayan, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1, Pada pertengahan tahun 2015 saya bertemu dengan seorang teman lama mantan TKI di jepang pertemuan saya di Jalan muara badak SAMARINDA kal-tim, Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT yang pernah membantu dia sewaktu di jakarta, Beliau adalah sekertaris utama di kantor BNP2TKI pusat jakarta, atas nama bpk DRS HERMONO, Alamat kantor beliau Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770 kantor BNP2TKI pusat, Dan Teman Saya Memberikan No Kontak Hp Bpk Hermono di Nomor 0853-9845-2347, dan saya mencoba menghubungi tepat jam 5 sore, singkat cerita sayapun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliau'pun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke akun email beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang. Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung didalamnya sangat luar biasa dirasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah saya bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri. Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekat’pun saya belum pernah sama sekali, Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan kami, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman saya, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga. MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, kami di jemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan kami diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa mencoba untuk menberani’kan diri menhubungi Bpk SEKERTARIS UTAMA BNP2TKI, BPK DRS HERMONO. Ini No TLP/HP Beliau: 0853-9845-2347 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan. TERIMA KASIH