About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Minggu, 16 Desember 2012

China Bar Signature - China Town



*Note: Restoran ini tidak halal

Untuk pertama kalinya saya dan Kristina makan buffe di Melbourne. Kamis, 6 Desember 2012 kami makan di sini dalam rangka farewell party dengan Reza dan Meili. Entah kapan kami bisa ketemu lagi tapi setidaknya ada kenangan seru dan tak terlupakan di acara perpisahan kita. Sekedar info, kalo makan di restoran ini jangan pas weekend, selain rame harganya juga beda. Secara keseluruhan saya dan Kristina sangat menikmati suasana restoran ini. Dari disain interiornya yang menarik dengan menampilkan lampion2, juga tumpukan2 mangkok yang diletakkan dalam rak sebagai hiasan untuk space kosong di dinding lantai 2.

Pilihan makanannya pun banyak sekali, dari seafood, poultries (daging-dagingan), cakes, sushi, dimsum, Yam Cha. Dari Peking duck sampe Shark Fin (Sirip Ikan Hiu) pun ada. Menurut Reza sup Sirip Ikan Hiu nya kurang enak, sepertinya ga asli. Atau mungkin di mix yang asli sama yang buatan. Karena mungkin kalo asli semua, ga bisa balik modal restorannya kali. Lagi pula saya makannya pun pasti disertai rasa bersalah. 

Yang paling saya suka dari restoran ini adalah menu Chicken feet (Ceker ayam) yang rasanya bisa nandingin ceker ayamnya Quang Tao, resto Vietnam tempat kami makan bareng setelah pembabtisan Eog. Menu lainnya lagi yang jadi incaran terus2an adalah Durian Pancake. Orang Indo udah pasti jarang yang ga suka Durian, tapi berhubung ini di Melbourne dan orang Indonya yang makan di sini pada waktu itu sepertinya hanya 2 meja, meja kami dan ada satu meja lagi yang isinya orang Indo juga, jadi Durian Pancake nya banyak, jarang yang ambil. 

Berhubung saya ga suka Seafood apalagi yang namanya udang, jadi saya sama sekali ga ngambil jenis makanan tersebut. Tapi saya ada nyicip barang satu atau dua biji dari setiap jenis masakan seafood yang diambil sama Kristina. Kristina suka banget sama yang namanya kerang-kerangan. Kalo udah makan kerang atau shell atau apapun namanya, dia bisa kalap. Ditambah lagi ada Durin Pancake, wah waktu itu kepalanya sempet pusing katanya. Saya ga ngerti gimana ngejelasin kenapa bisa pusing, bukan waktunya saya berteori, hehehehe... Tapi yang saya tau menu Seafood memang tinggi kolesterol, bukan begitu? Dulu aja waktu pulang ke Pekalongan, kampung halamannya, Kristina pernah nyikat kerang darah rebus satu kilo, dimakan sendiri. Abis itu kepalanya langsung pusing, hahaha...

Ada menu lain yang saya suka jug di sini yaitu rumput laut. Disajikan dalam cangkir kecil-kecil seukuran cangkir teh. Sekali rauk pake sumpit langsung abis. Jadi biar ga repot biasanya saya ambil sekaligus tiga atau empat cangkir gitu.

Konsep restoran ini cukup unik untuk ukuran buffe, dimana dengan harga $59.99 untuk Dinner kita Cuma punya waktu 2 jam makan sepuasnya dengan minum air putih, tentunya sepuasnya juga. Setau saya kalo makan bufee biasanya minumannya juga gratis, maksudnya bisa milih minuman apa aja, tapi nggak di China Bar ini. Minuman yang boleh ditenggak sepuasnya Cuma air putih, selainnya harus beli. Setelah mendekati 2 jam, biasanya kita di kasi bill sebagai tanda bahwa waktunya udah hampir habis. Tapi itu kalau restorannya lagi rame booking-an atau udah banyak orang yang antri di luar sana. Kalo sepi, ya kita bisa lanjut terus sampe tutup. Intinya kalo bill udah dikasi, cobalah untuk clingak-clinguk kursi di sekitar kita, penuh atau nggak. Terus orang di luar ada yang antri apa nggak. Kalo nggak ya, sikat terus. Abisin dah ceker ayam, pancake durian, sama rumput lautnya, hahahaha... Itu menu saya sih...

Ada keuntungan nya kalo makan di China Bar yang di City. Karena tempetnya 2 lantai, lebih luas, jadi kemungkinan untuk makan lebih dari 2 jam lebih besar ketimbang China Bar yang di Burwood Highway. Selain itu pilihan makanannya juga lebih banyak dan rasanya lebih enak.

Selain makanan-makanan yang siap disantap, ada juga makanan-makanan yang penyajiannya harus dimasak dulu, alias kita harus menunggu si koki masakin buat kita. Dari setiap menu yang ada di China Bar ini pasti di sebelahnya ada namanya, baik dalam tulisan mandarin maupun inggris. Ciri-ciri makanan yang harus dimasak dulu adalah kalo ada kokinya di counter tersebut yang lagi sibuk ngoseng2, terus ada nama menu makanan tapi ga ada makanannya, nah itu berarti si koki lagi bikinin. 

Ruangan di lantai 2
Untuk bisa ke restoran ini ada banyak cara. Seandainya anda tinggal di CBD, anda bisa jalan kaki melewati China Town (Little Burke Street) sampe Exhibition Street. Atau naik tram dari Bourke St. lalu turun di Exhibition St. terus jalan kaki 1 blok. Posisi restoran ini ada di pojokan antara Little Bourke St. dan Exhibition St. Atau kalo anda dateng dengan kereta dari suburb, anda bisa turun di Parliament Station, lalu jalan kaki. 


China Bar Signature
222 Exhibition Street
Melbourne CBD
Victoria, 3000

1 komentar:

Kisah sukses mengatakan...

ASSALAMU’ALAIKUM
Permisi Kepada Admin Dan Teman Yang On’line di Blog ini Sedikit Saya Ingin Berbagi Cerita Tentang Kisah Sukses Saya Jadi TKI Kontrak di Jepang.
Perkenalkan Nama Saya Ridwan Topik Budiman Asal Dari Samarinda (Kal-tim). Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi saya. KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi orang tua saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota Samarinda (kal-tim), dimana struktur tanah tempat kelahiran saya adalah pinggir laut dengan mata pencaharian masyarakat sekitar bagang dan empang , Pengorbanan keluarga yang selama mendidik membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi seorang nelayan, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1, Pada pertengahan tahun 2015 saya bertemu dengan seorang teman lama mantan TKI di jepang pertemuan saya di Jalan muara badak SAMARINDA kal-tim, Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT yang pernah membantu dia sewaktu di jakarta, Beliau adalah sekertaris utama di kantor BNP2TKI pusat jakarta, atas nama bpk DRS HERMONO, Alamat kantor beliau Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770 kantor BNP2TKI pusat, Dan Teman Saya Memberikan No Kontak Hp Bpk Hermono di Nomor 0853-9845-2347, dan saya mencoba menghubungi tepat jam 5 sore, singkat cerita sayapun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliau'pun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke akun email beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang. Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung didalamnya sangat luar biasa dirasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah saya bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri. Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekat’pun saya belum pernah sama sekali, Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan kami, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman saya, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga. MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, kami di jemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan kami diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa mencoba untuk menberani’kan diri menhubungi Bpk SEKERTARIS UTAMA BNP2TKI, BPK DRS HERMONO. Ini No TLP/HP Beliau: 0853-9845-2347 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan. TERIMA KASIH