About Me:

Saya adalah seorang manusia gila yang terlalu banyak uneg-uneg & obsesi yang belom tercapai. Sebagian orang menilai saya adalah orang yang sedang mencari jati diri. Pernyataan tersebut hampir betul dikarenakan sedikitnya waktu bagi saya untuk menemukan apa yang saya benar2 inginkan dalam hidup ini. Tak ada ruang untuk berekspresi, berkreasi, dan menjadi gila di dunia yang naif ini. Alhasil, terciptalah saya sebagai pribadi yang terkesan eksplosif, dableg & sering keluar dari jalur. Kebahagiaan & kesenangan yang saya rasakan pun terkadang tidak pernah bisa dibagikan dengan orang lain, padahal Chistopher McCandless berpesan di akhir hayatnya: "Happiness only real when it shared". Untuk itulah blog ini tercipta, ga masalah orang2 yang baca mo menanggipnya atau tidak, ga masalah jika para pembacanya menjadi antipati atau termotivasi karena topiknya, yang penting saya sudah berbagi supaya ada sedikit cahaya kebahagiaan dalam hidup saya ini.

Senin, 24 Desember 2012

Barbeque di Rumah Ny

Saya harus segera menceritakan ini mumpung masih anget karena kejadiannya baru semalem. Ini adalah acara makan2 yang diadain sama Ny, temen kerja saya di pabrik. Kami barbeque-an bareng seluruh temen kerja di pabrik, kecuali Mike dan Dean. Dean yang adalah bos kami udah tentu ga bisa dateng karena tinggalnya di Brisbane, sementara Mike (Manager) saya kurang tau apakah dia tau mengenai undangan barbeque di rumah Ny. Seinget saya sih undangannya dipajang di papan yang tiap orang bisa liat. Kalo dia ga dateng mungkin ada acara keluarga. Tapi kata Jeeva, salah satu temen pabrik dari Sri Lanka bilang "Kalopun Mike tau acara ini, dia ga akan dateng karena level dia jauh di atas kita." Hmmm, sesombong itukah si Mike? Dengan ragu saya berkata dalam hati. Setau saya Mike cukup santun orangnya dan terlihat dia berusaha untuk ngajak ngobrol kita para pekerja bawahan yang memang sama sekali ga deket dengan dia karena keterbatasan bahasa. Tapi mau kaya apa si Mike sbenernya saya ga perduli, yang penting ga mengganggu kerjaan aja.

Seperti biasa yang namanya barbeque ya ga beda sama acara bakar2an kalo pas tahun baruan di Indo. Ngobrol, minum, makan, bergadang. Singkat cerita acaranya cukup membosankan karena saya dateng telat pas Jimmy (temen pabrik) dan pacarnya udah pulang. Saya sengaja dateng telat karena suhu kemaren adalah 39 derajat di siang hari. Buat temen2 pabrik mereka ga ada masalah karena mereka naik mobil sementara saya harus ngegenjot sepeda, selain berpeluh keringat saya beresiko kena kanker kulit. Jadi saya milih berangkat agak sore, toh katanya mereka berencana nginep di rumah Ny jadi ga ada yang namanya telat. Tapi ternyata pada akhirnya yang nginep cuma saya dan Thy (temen pabrik dari Kamboja).

Ada yang beda budaya barbeque di Indo dengan di Melbourne. Di sini kalo barbeque-an pake tungku barbeque yang bisa bakar sekaligus banyak sementara kalo di indo kan seadanya dari tungku yang biasa dipake sama tukang sate. Selain kapasitasnya kecil kita masih diribetin sama arang yang lebih cepet abis ketimbang di sini yang pake batubara.

Perbedaan berikutnya yang cukup mencolok adalah dari minuman yang disediakan. Softdrink adalah hal biasa kan? Gitu juga di sini. Tapi saya belom pernah bakar2an di Indo sambil minum wine. Kalo bir mungkin agak biasa karena buat yang suka bir mungkin akan berparty disertai bir. Tapi wine dimana tingkat kadar alkoholnya lebih tinggi dari bir, kalo tersedia di sebuah acara di Indo pasti tau2 orang kampung udah ada di depan rumah. Berlagak seperti hakim dunia yang tak pernah berkaca dan tak sadar akan cacat diri. Kalo di sini ente mau jungkir balik maboknya, selama ga ada orang yang terganggu ga akan ada yang komentar apalagi menghakimi. Tapi kalo sampe maboknya rese' dan ganggu orang siap2 aja digeret polisi.

Di acara semalem dimana Jeeva merencanakan nginep, ternyata harus pulang karena dia harus nganterin anaknya, Alexis ke sekolah. Mendadak banget dan terkesan menjadi alasan supaya dia pulang. Karena Karen, pacar Jeeva dari Philipina yang ikut serta di acara barbeque samalem, ga mau dia nginep dengan kondisi mabok. Soalnya Jeeva kalo mabok suka ngumpat2 dan ganggu orang lain. Karen ga mau jadi masalah dan berurusan dengan polisi.

Setelah Jeeva pulang, kami main XBox, sejenis game player saingannya PS3, bareng anaknya Ny, La Line, yang artinya "bulan di Perancis". Saya baru tau ada video game canggih bener, kagak pake yang namanya joystick atau apapun jenisnya itu yang mirip2 Nintendo. Game player ini pake sensor tubuh. Jadi dibawah layar tivi nya ada satu kotak yang berfungsi sebagai sensornya. Jadi ngendaliinnya langsung diarahin pake tangan, gitu juga dengan setiap permainannya, dikontrol langsung pake tubuh si pemain. Menurut saya game ini sangat menyehatkan, membuat tubuh bergerak (olahraga) sambil merasa fun. Saya jadi ngebayangin, jangan2 XBox punya permainan Winning Eleven (sejenis permainan sepakbola) dan karena bisa dikendalikan oleh tubuh, jadi bisa seolah2 main bola, tanpa harus keluar rumah atau ngumpulin orang2 yang tertarik main di lapangan. Belom lagi resiko ngaret dan kehujanan bisa terjadi untuk olahraga luar ruangan ini.

Abis capek main XBox, saya, Thy, Ny, dan Vincent main kartu 13. Sebutan di sini untuk permainan kartu timpuk. He3 di di Tangerang nyebutnya "timpuk", ga tau deh ditempet laen gimana. Sekitar jam 1 pagi, Vincent mengundurkan diri karena mo pulang. Tak ada yang busa menahan dia. Sepertinya urusan penting sampe dia harus pulang. Urusan apa ya kira2 tengah malem, sampe ga bisa ditunda besok pagi? Jangan2 urusan cewe nih, huaaa...

Dari keseluruhan acara barbeque-an semalem di rumah Ny, cuma satu hal yang membuat saya berkesan yakni di akhir acara. Saya dan Ny ngobrol dimana Thy sebagai penterjemah untuk Ny dan saya. Apa yang kami obrolkan? Saya akan ceritakan di postingan berikutnya. Sekarang saya mau mandi dulu, gosok gigi (dari semalem belom gosok gigi gara2 lupa bawa), terus main sama Eog... 

1 komentar:

Kisah sukses mengatakan...

ASSALAMU’ALAIKUM
Permisi Kepada Admin Dan Teman Yang On’line di Blog ini Sedikit Saya Ingin Berbagi Cerita Tentang Kisah Sukses Saya Jadi TKI Kontrak di Jepang.
Perkenalkan Nama Saya Ridwan Topik Budiman Asal Dari Samarinda (Kal-tim). Disini saya akan bercerita kisah sukses yang menjadi kenyataan mimpi saya. KEGIATAN SEBELUM MENGIKUTI PROGRAM Seperti para pemuda umumnya dan dengan kondisi ekonomi orang tua saya yang pas-pasan saya ikut merasa prihatin dan menghendaki adanya perubahan ekonomi dalam keluarga saya. Saya lahir di salah satu kampung terpencil di kota Samarinda (kal-tim), dimana struktur tanah tempat kelahiran saya adalah pinggir laut dengan mata pencaharian masyarakat sekitar bagang dan empang , Pengorbanan keluarga yang selama mendidik membina dan membiayai hidup saya selama ini tak cukup hanya sekedar saya mengikuti jejak orang tua saya menjadi seorang nelayan, saya harus membuktikan kepada keluarga untuk menjadi yang terbaik, tetapi dimana dan bagaimana? Sisi lain saya tau saya hanya lulusan SLTA sedangkan lowongan pekerjaan hanya diperuntukan bagi lulusan Diploma dan Strata 1, Pada pertengahan tahun 2015 saya bertemu dengan seorang teman lama mantan TKI di jepang pertemuan saya di Jalan muara badak SAMARINDA kal-tim, Dia memperkenalkan saya dengan salah satu pejabat BNP2TKI PUSAT yang pernah membantu dia sewaktu di jakarta, Beliau adalah sekertaris utama di kantor BNP2TKI pusat jakarta, atas nama bpk DRS HERMONO, Alamat kantor beliau Jalan MT Haryono Kav 52, Pancoran, Jakarta Selatan 12770 kantor BNP2TKI pusat, Dan Teman Saya Memberikan No Kontak Hp Bpk Hermono di Nomor 0853-9845-2347, dan saya mencoba menghubungi tepat jam 5 sore, singkat cerita sayapun menyampaikan maksud tujuan saya, bahwa sudah lama saya mengimpikan bisa bekerja di japang. Beliau'pun menyampaikan siap membantu dengan bisa meluluskan dengan beberapa prosedur , saya rasa prosedur itu tidak terlalu membebani saya. Dari sinilah saya menyetujui nya, yang sangat membuat Aku bersyukur adalah bahwa saya diminta melengkapi berkas untuk saya kirim ke akun email beliau dan sayapun disuruh menyiapkan biaya pengurusan murni sebesar Rp. 22.500.000. Inilah puncak kebahagiaan saya yang akhirnya bisa menginjakkan kaki di negeri sakura japang. Akhirnya saya mendapat panggilan untuk ke jakarta untuk dibinah selama 2 minggu lamanya, saya hanya diajarkan DASAR berbahasa japang. Makna yang terkandung didalamnya sangat luar biasa dirasakan oleh saya, tanggung jawab, disiplin, berani dan sebagainya merubah total karakter saya yang dulu cengeng dan kekanak-kanakan, walau kadangkala saya masih belum begitu yakin apakah saya bisa berangkat Ke Jepang dengan baik, akhirnya saya mendapat Contrak kerja selama 3 tahun lamanya di bidang industri. Rasa pasrah dan khawatir menghinggapi saya saat itu, seorang anak kampung berangkat ke Jepang dengan menggunakan pesawat terbang yang sebelum belum pernah saya rasakan sebelumnya. Jangankan naik di atas pesawat melihat dari dekat’pun saya belum pernah sama sekali, Di Bandara Soekarno Hatta kami di temani oleh petugas Depnakertrans dan IMM Japan untuk melepas keberangkatan kami, rasa haru dan air mata sedih berlinang di pipih saya pada saat di izinkan prtugas untuk pamit kepada keluarga yang kebetulan saya diantar oleh paman saya, kami saling berpelukan dan mohon salam dan restu dari orang tua dan keluarga. MASA MENGIKUTI PROGRAM KEBERANGKATAN DI JEPANG Setibanya di NARITA AIRPORT Jepang, kami di jemput oleh petugas IMM Japan yang ada di sana, dan kami diantar ke Training Centre Yatsuka Saitama-ken untuk mengikuti pembekalan sebelum di lepas ke perusahaan penerima magang di Jepang. jika anda ingin seperti saya anda bisa mencoba untuk menberani’kan diri menhubungi Bpk SEKERTARIS UTAMA BNP2TKI, BPK DRS HERMONO. Ini No TLP/HP Beliau: 0853-9845-2347 siapa tahu beliau masih bisa membantu anda untuk mewujudkan impian anda menjadi sebuah kenyataan. TERIMA KASIH